18. What

997 133 12
                                    


*

"Hentikan omong kosong mu!" Mata Taeyeon memerah menatap Tiffany yang tengah menangis

Tiffany yang duduk di sofa tidak sanggup menatap sang suami yang terlihat begitu marah padanya, bahkan sekarang ia menutup rapat-rapat bibirnya agar tidak bersuara.

"Bisa-bisanya kau dan laki-laki brengsek itu berhubungan kembali setelah apa yang ia lakukan pada mu? Hingga memiliki buah hati!?" Suara serak Taeyeon menandakan betapa kecewanya ia pada sang istri tercinta

"Tae, kita sudah membahas hal ini berulang kali, jadi hentikan sekarang!" Tiffany sudah lelah dengan rumah tangganya

Bbhhukkk

Taeyeon melemparkan handphone yang sedari tadi ia genggam ke televisi yang tengah menyala, dan seketika keheningan menyelimuti mereka saat telivisi yang tidak salah apa-apa itu pecah.

"Kenapa kau membawa buah hati mu dengan si brengsek itu ke rumah ku?" Taeyeon kembali bersuara

Tiffany berdiri, ia dan Taeyeon sudah membahas hal ini berulang kali. Dan percayalah! Tiffany selalu meminta maaf, namun hari ini! Ia terlalu lelah untuk mengalah seperti biasanya.


Ssrretttt


"Mau kemana kau?" Taeyeon segera menarik Tiffany yang akan melangkah meninggalkannya

Tiffany tersenyum, ia sudah terlalu lelah menghadapi semua masalah yang terjadi dalam rumah tangganya ini.

"Apa salah ku? Kau juga masih berhubungan dengan Jessica, saat aku mengandung anak mu KIM TAEYEON!" Tiffany meninggikan suaranya di akhir kalimat

Taeyeon melepaskan genggamannya, menatap jauh ke dalam sorot mata Tiffany yang begitu kecewa.

"Jadi kau membalas ku?" Taeyeon menatap tidak suka ke arah Tiffany

Taeyeon melangkah lebih dekat ke arah Tiffany, "TIDAK SEHARUSNYA KAU MEMBAWA BUAH HATI MU ITU KE RUMAH KU!" Taeyeon benar-benar tersulut kemarahannya sekarang

"KAU JUGA MEMBAWA YUNA KE RUMAH! KAU DAN AKU TIDAK ADA BEDANYA" Tiffany menatap tajam Taeyeon, menyalurkan kekesalannya pada laki-laki berstatus suaminya itu

"MARI KITA AKHIRI HUBUNGAN INI!" Teriakkan Taeyeon kali ini menggema di ruang nonton

Tiffany melangkah mundur, kalimat itu selalu saja mereka ucapkan di saat sedang bertengkar.

Tiffany kembali menangis, namun kali ini tanpa suara. Siapapun yang melihat, pasti akan ikut menangis melihat Tiffany.

"Eomma, abeoji" kedatangan Jisoo yang tidak terduga, membuat Taeyeon memalingkan pandangannya dari Tiffany yang menunduk menyembunyikan tangisnya agar tidak terlihat oleh Jisoo

Percuma!

Jisoo, bocah sepuluh tahun itu sudah melihat dan mendengar semuanya. Pertengkaran yang selalu dibuat oleh ke dua orang tuanya, selalu menjadi tontonan baginya. Entah itu sengaja atau tidak.

"Kenapa belum tidur?" Tanya Taeyeon menahan emosinya yang masih membara

"Ani, Jisoo lupa mengatakan good night" ucap Jisoo berusaha untuk berpura-pura tidak mengetahui apapun

Taeyeon mengangguk, kemudian menyuruh Jisoo untuk segera pergi ke kamar.

Jisoo melirik sang mommy yang masih menunduk, ada rasa nyeri setiap melihat mommy dan abeoji nya bertengkar seperti saat ini.

Saat menaiki tangga menuju kamarnya, Jisoo terduduk di salah satu anak tangga. Ia menangis sejadi-jadinya, ia tidak sanggup lagi membendung air matanya yang sedari tadi ia tahan.

Precious FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang