15. * Berbenah *

997 144 8
                                    

"I mis you"

*****


Baru beberapa jam lalu Iqbaal dan juga (Namakamu) menginjakkan kaki di rumah,mereka memutuskan untuk pulang setelah menginap beberapa hari di rumah orang tua (Namakamu).

Saat ini mereka berdua tengah bergulat dengan sapu dan kain pel di masing masing tangan,sedang kan Hasan dan Husain tengah duduk manis di depan layar tv ,sembari memakan buah apel dan sebotol susu coklat kesukaan mereka.

Dengan kesal (Namakamu) menarik telinga Iqbaal ketika sampai di rumah dan menemukan rumah yang berantakan dengan beberapa bungkus makanan yang bertebaran di mana mana.baju yang tergeletak di sembarang tempat,tidak lupa sepatu dan kaus kaki yang tergeletak dengan nyaman di atas meja makan ,membuat (Namakamu) ingin memakan Iqbaal hidup hidup saat itu juga.

(Namakamu) mengusap keningnya yang berkeringat dan membuang nafas lelahnya "Baal itu masih kotor" tunjuk (Namakamu) pada sudut meja yang terlewat.

Iqbaal pun berbalik dan melihat sudut meja"Udah bersih sayang"

(Namakamu) mengangguk lalu melanjutkan kembali kegiatannya mengepel lantai "Heran aku sama kamu baal.segala sepatu bisa di atas meja makan.baju bisa di atas pintu.kamu jadi Spiderman bisa jalan di tembok" dumal (Namakamu) yang masih heran dengan apa yang terjadi di dalam rumah saat ia tak ada.

(Namakamu) menghentikan kegiatannya lalu merenggangkan ototnya yang kaku "Rumah isinya cuma kamu doang,bisa ngalahin rumah yang isinya se Rt" ucap (Namakamu) berjalan meninggalkan Iqbaal untuk duduk di kursi makan.

Mendengar ucapan (Namakamu),membuat Iqbaal malu sekaligus tidak enak .ia tidak bisa menampik kalau rumah benar benar kacau saat di tinggal (Namakamu).
Ia hanya bisa menggaruk kapalnya yang tak gatal saat duduk di hadapan (Namakamu) yang tampak lelah.

Iqbaal diam terpaku saat melihat raut wajah yang begitu lelah milik (Namakamu),beribu penyesalan menjalar di hatinya melihat wajah penuh keringat milik (Namakamu).

Perlahan (Namakamu) merebahkan kepalanya di atas meja dan mulai memejamkan matanya.melihat (Namakamu) tertidur Iqbaal pun mulai bangkit dan berjalan menuju belakang untuk mencuci pakaian,mungkin mengambil peran (Namakamu) lebih banyak bisa sedikit membantu.

Ia tau bagaimana lelahnya (Namakamu) saat ini,apalagi setelah seharian mengurusnya dan kedua putranya lalu di tambah harus membersihkan rumah yang benar benar kotor.tidak bisa ia bayangkan bagaimana lelahnya (Namakamu).

Setelah memasukkan cucian dan menjalankannya,Iqbaal pun berlalu menuju dapur untuk mencuci piring dan beberapa perabotan yang kotor.
Iqbaal mendesah pelan ketika jarinya mengeluarkan darah akibat terkena pisau yang berada di dalam wastafel yang terisi air .

Dengan cepat ia menyiramnya dengan air dan menutupnya dengan hansaflas yang ia ambil dari kotak P3K,Iqbaal pun melanjutkan kegiatannya mencuci piring dan baju, lalu menjemurnya di area belakang.setelah selesai Iqbaal pun memutuskan menyusul (Namakamu) yang mungkin sudah bersama dengan ke dua putranya di ruang tv.

Namun langkahnya terhenti ketika melihat (Namakamu) yang masih tertidur di atas meja makan dengan lelap.

"Kok malah tidur di sini"heran Iqbaal melihat (Namakamu) yang begitu pulas.

Dengan perlahan Iqbaal mengangkat tubuh (Namakamu) dan membawanya menuju kamar,langkahnya terhenti ketika melewati ruang tv dan mendengar seruan kedua putranya yang memanggilnya.

Dengan kaki kecilnya Hasan dan Husain berjalan dengan sempoyongan mendekati Iqbaal dan duduk di bawah kaki sang ayah"Yah,nda pa,kit?"tanya Hasan yang melihat sang bunda memejam kan matanya.

Mata kecil Husain mulai berair dengan bibir yang mulai melengkung ke bawah "Huhu nda kit nda kit" rengek Husain sembari menepuk kedua kaki milik Iqbaal.

Melihat putranya menangis membuat Iqbaal bingung sendiri apalagi setelah tubuh (Namakamu) menggeliat di gendongannya "Ehh kok nangis.bunda nggak sakit kok,bunda cuma bobok sayang.ayah bawa bunda ke kamar dulu ya,nanti ayah ke sini lagi main sama abang" pamit Iqbaal langsung berjalan menaiki tangga untuk menuju kamar.

Hasan dan Husain pun tersenyum senang mendengar sang bunda baik baik saja "Ti ti yah" ucap Hasan sembari melambaikan tangan ke pada sang ayah yang menaiki tangga.

"Ma bok nda"seru Husain sembari menghapus kedua matanya dengan telapak tangan miliknya.

*****

Setelah membaringkan (Namakamu) dengan nyaman di tempat tidur,Iqbaal pun bergegas turun untuk menghampiri kedua putranya yang tengah bermain.

Hasan dan Husain pun tengah asik dengan layar tv,mata bulat mereka terus memandang ke arah tv dan tangan yang terus memasukkan potongan apel ke dalam mulut membuat keduanya tampak menggemaskan.

Iqbaal pun mengambil duduk di belakang kedua putranya dan ikut fokus ke layar tv yang memutar serial kartun Nusa dan Rara.tangan Iqbaal terulur mengambil potongan apel yang berukuran sedang yang berada di atas meja,yang memang di pisahkan oleh (Namakamu) .

Beda dengan Hasan dan Husain yang memakan potongan apel yang sudah (Namakamu) bentuk menjadi dadu ,agar lebih mudah untuk di makan anak seumuran Hasan maupun Husain.

Tiba tiba Hasan maupun Husain langsung berdiri ketika Nusa dan Rara bernyanyi,tubuh mereka berputar dengan tangan yang sesekali melambai seperti burung,mereka pun beberapa kali meloncat senang tidak lupa dengan menepuk tepuk tangan.

Melihat itu Iqbaal buru buru mengambil hanpone miliknya dan merekam kegiatan Hasan dan Husain yang menari dan sesekali ikut bernyanyi.

Husain pun sesekali mengambil potongan apel lalu menari kembali membuat Iqbaal tidak bisa membendung tawanya melihat tingkah kedua putranya.

Setelah lelah menari, Hasan dan Husain pun sudah tertidur dengan pulas di karpet depan tv.dengan perlahan Iqbaal mengangkat tubuh kedua putranya dan membawanya ke kamar.dengan perlahan Iqbaal pun menidurkan keduanya di samping (Namakamu) dan memberi pembatas agara keduanya tidak jatuh.

Setelah menyelimuti ketiganya ,Iqbaal beranjak menuruni tangga dan membereskan beberapa mainan dan makanan yang berserakan di karpet.
Kegiatannya berlanjut menuju halaman belakang yang memang belum tersentuh sedari tadi.

Dengan sigap Iqbaal menyapu dan menata kembali tanaman,tidak lupa memotong beberapa tangkai tanaman yang sudah lebat.

Iqbaal tersenyum puas saat melihat halaman kembali rapi dan indah,setelah menyimpan beberapa peralatan ia memutuskan menceburkan diri kedalam kolam renang.

"Wihh salto asik nih"gumam Iqbaal langsung berenang ke pinggir kolam.

Setelah menimbang nimbang ahirnya ia keluar dari kolam dan mencari sudut yang pas untuknya melompat. setelah di rasa aman Iqbaal mulai mencari ancang ancang untuk melompat.

Dalam hitungan ketiga Iqbaal mulai berlari kearah kolam renang,namun baru saja ia akan melompat,tubuhnya reflek berhenti ketika mendengar seseorang memanggilnya membuat tubuhnya jatuh ke dalam kolam begitu saja.

"Sayang"panggil Iqbaal setelah muncul ke permukaan.

Dengan wajah kesal (Namakamu) berjalan mendekati Iqbaal dan berdiri di pinggir kolam "nggak tau itu bahaya"

"Iya sayang maaf" ucap Iqbaal sembari keluar dari kolam.

"mandi sana .abis itu langsung ke dapur" ucap (Namakamu) sembari memberikan handuk lalu pergi menuju dapur.

*****

"Selamat berbuka "


Maaf gaiss tadi fidio nusa dan rara lupa nggak ke upload 😅.

Bunda dan si kembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang