5. *Kurang Kasih Sayang

2.5K 290 14
                                    


"menaruh kepercayaan adalah satu langkah seseorang memberikan kasih sayangnya ke pada dirimu"

*eriyka

*****

Setelah dua hari di rawat di rumah sakit ahirnya Hasan di perboleh kan pulang. (Namka) pun bisa bernafas lega saat sang putra bisa kembali aktif seperti biasanya.

Hari ini bertepatan hari sabtu Iqbaal dan (Namka) berencana mengunjungi rumah kedua orang tua (Namka). Setelah menempuh satu jam perjalanan ahirnya keluarga kecil ini sampai di kediaman keluarga Pramudha.

Setelah memarkirkan mobil Iqbaal dan (Namka) pun langsung berjalan ke arah pintu dan mengetuknya. Mereka sengaja tidak memberitahukan kedatangannya kepada papa dan mama Fira sebelumnya.

Tepat setelah pintu terbuka, mama Fira yang melihat anak dan cucunya datangpun langsung berhambur memeluk (Namka) dan tidak lupa mencium kedua pipi milik cucunya.

"kenapa enggak bilang mau dateng"tanya mama Fira saat Iqbaal dan (Namka) mencium tangannya.

(Namka) pun terkekeh dengan ekspresi sang mama yang terlihat merajuk. "kan kejutan. Ya kan bang Hasan"tanya (Namka) ke pada sang putra yang berada di gendongannya.

Hasan yang setuju dengan ucapan sang bunda pun berkali kali mengagukkan kepalanya. "yah jut wat nek. (iya kejutan buat nenek) "

Mendengar sang cucu menjawab dengan bahasa aliennya membuat mama Fira gemas sendiri. "ihhh gemes, sini nenek gendong. Ini bang Hasan kan". Ucap mama Fira sembari mengambil alih Hasan dari gendongan (Namka).

"iya itu Hasan"

Dengan gemas mama Fira mencium kedua pipi gembul milik Hasan. "wahhh tambah gembul ya ini pipi, udah kaya bakpau. Eh yuk masuk yuk, papa sama Nova lagi nonton tv tuh". Ajak mama Fira sembari melangkah memasuki rumah.

"bang Sen ma dong nda. (bang Husain mau gendong bunda). "ucap Husain sembari bergerak di gendongan Iqbaal.

" kan di gendong ayah "ucap Iqbaal.

" no dong nda. (no artinya kaya enggak mau/tidak, gendong bunda). "teriak Husain membuat (Namka) yang berjalan lebih dulu langsung berbalik berjalan menghampiri Iqbaal.

" sini gendong bunda"ucap (Namka) langsung mengambil alih Husain dari sang suami.

Iqbaal yang melihat sang putra yang tidak mau di gendong pun hanya bisa cemberut sembari mengikuti (Namka) dari belakang.

"eh cucu kakek sini yuk gendong"seru papa (Namka) saat melihat Husain datang.

Melihat sang kakek ingin mengambil dirinya dari sang bunda, Husainpun langsung mengeratkan pelukannya pada leher sang bunda. "no mo dong ndak ja. (nggak mau, mau di gendong bunda aja) "

Melihat penolakan Husain membuat papa (Namka) bingung, tidak biasanya sang cucu menolak untuk di gendong. " tumben Husian begitu? Kenapa kak"

"nggak tau juga sih. Mungkin dia kangen sama bundanya, dari kemarinkan Azil sering gendong Hasan "ucap (Namka) sembari mengelus punggung Husain.

" oo pantes. Yang penting enggak kurang kasih sayang kan, biar enggak kaya yang di belakang manyun mulu"ledek mama Fira saat menyadari Iqbaal yang memasang wajah kesalnya.

Mendengar itu membuat (Namka) langsung berputar untuk menatap Iqbaal. "kenapa"

"enggak papa"jawab Iqbaal dengan senyum yang di paksakan, lalu melenggang pergi menuju kamar untuk menaruh tas perlengkapan milik Hasan dan Husain.

" tuh bayi besar kurang kasih sayang kak"ledek papa (Namka) membuat Nova yang sedari tadi fokus menonton tv langsung tertawa.

Melihat sang adik tertawa, membuat (Namka) sengaja melemparkan bantal sofa yang ada di depannya. "brisik dek"

" sakit kak"rengek Nova saat bantak tersebut tepat mengenai kepalanya.

"bodok"

"udah ah malah berantem, ada anak kecil tuh"lerai mama Fira saat melihat kedua anaknya sudah bersiap untuk beradu argumen.

"iya ma"ucap (Namka) sembari duduk di sebelah sang papa yang tengah bermain bersama Hasan.

"Husain sini sama om yuk. Kita main lego"ajak Nova kepada Husain yang sedari menatap semua dengan tatapan polosnya.

Husain yang memang tak mau lepas dari sang bundapun langsung menyembunyikan wajahnya di leher sang bunda. "no mo nda ja"

Nova pun tak kehilangan akal untuk bermain bersama sang keponakan, ia pun mengeluarkan jurus seribut umat, ya itu menyogok sang keponakan. "nanti om kasih buah apel deh yuk"

Mendengar buah apel membuat Hasan langsung menatap sang om sembari mengacungkan dua jarinya. "emm ua wah pel nis"

"ngomong apa kak"

(Namka) pun terkekeh saat melihat wajah sang adik tampak bingung dengan bahasa milik Husain. "dua buah apel manis"

" Oo. Ya udah sini nanti om kasih dua apelnya "ucap Nova sembari berganti tempat duduk di samping sang kakak.

Belum sempat Husain pindah ke pangkuan Nova, Husain lebih dulu memegang erat baju milik (Namka). " no ndak di. Bang Sen mo ma nda ja"

"loh kok gitu, tadi katanya mau"

"noooo" teriak Husain.

"Husain php nih sama om"kesal Nova yang tidak bisa meluluhkan hati sang ponakan.

"om Nop lek. Bang Sen yes"ucap Husain sembari menatap Nova sekilas lalu kembalu ke posisi awal.

"ngomong apa lagi itu"tanya Nova lagi, pasalnya ia benar benar tidak tau dengan apa yang di ucapkan oleh sang keponakan.

"om Nova jelek. Bang Husain males"ucap (Namka) membuat semua orang tertawa, Nova pun hanya bisa menatap kesal sang kakak.

"kasihannn"ledek papa (Namka) sembari menggoyangkan telunjuk milik Hasan ke arah Nova.

"kaya anak kecil deh. Kak sana gih susul Iqbaal, dari tadi enggak turun turun dari kamar. "lerai mama Fira sebelum semua menjadi lebih gaduh.

" ya udah aku keatas dulu, pa ma titip Hasan ya"pamit (Namka), lalu berjalan menaiki tangga sembari menggendong Husain.

Dengan perlahan (Namka) membuka pintu kamar yang sengaja di buat sedikit terbuka oleh Iqbaal.

"Baal"panggil (Namka) saat tidak melihat Iqbaal di dalam kamar.

"baa"panggil Husain mengikuti ucapan sang bunda.

Mendengar Husain memanggil Iqbaal dengan nama, membuat (Namka) buru buru mengganti panggilannya ke pada Iqbaal. "eh ayahhhh"

"yahhhh"panggil Husain mengikuti ucapan sang bunda.

"apa bun, ayah lagi mandi"teriak Iqbaal dari dalam kamar mandi.

" nggak papa, terusin dulu,tapi jangan aneh aneh di dalem"

"iya cuma mandi"teriak Iqbaal lagi.

Setelah mendengar gemricik air, (Namka) langsung membawa sang putra ke tempat tidur"ayah lagi mandi. Bang Husain bobok siang yuk. Semalem tidurnya enggak nyenyak kan"

"mo bok, pi ma nda. Lus luk yus"ucap Husian setelah tiduran di atas kasur bersama sang bunda.

Dengan gemas (Namka) langsung mencium kedua pipi tembab milik Husain"iya bunda peluk. Maaf ya bunda terlalu fokus sama bang Hasan"

"pa pa bang Sen ti"ucap Husain sembari memeluk tubuh sang bunda.

"pinter, bobok ya "

" yang nda"ucap Husain setelah itu memejamkan mata menikmati elusan lembut dari sang bunda.

"siang juga bang"

*****

Bunda dan si kembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang