11. * Bertiga Bahagia *

1.3K 134 2
                                    


"Kita melalu ombak ini bersama,jadi sampai datangnya daratan harus bersama"

*****

Pagi yang cerah di lalui dengan senyum manis milik Hasan dan Husain.pagi ini Hasan dan Husain dengan semangat berjalan jalan di jalanan kompleks yang sedikit ramai dengan beberapa anak muda yang tengah berkumpul dan bercanda.

Dengan sepatu kecilnya Hasan dan Husain berlari ke sana kemari membuat sang paman kewalahan untuk mengimbangi mereka.

Mereka pun sesekali tertawa ketika sang paman kesulitan untuk menangkap mereka,tawa mereka pun membuat beberapa anak muda ikut tersenyum dengan kelucuan Hasan dan Husain.tak hayal banyak dari mereka yang mendekat dan bermain dengan Hasan dan Husain.

(Namakamu) sesekali tertawa ketika melihat Husain tidak berhasil di tangkap oleh dua orang sekaligus.

Nova yang sudah lelah pun mendekati sang kakak dan membaringkan tubuhnya di atas tikar yang sengaja (Namakamu) gelar "Kak,Nova nyerah ah,capek.Hasan sama Husain pas di dalem perut di kasih makan apa sih bisa selincah itu"

(Namakamu) terkekeh saat melihat baju sang adik telah basah dengan keringat "makan apa ya.kakak mah makan apa aja"

Nova pun mengacak acak rambutnya yang basah karena keringat "Bohong.nggak mungkin bisa lahir bocil kayak Hasan sama Husain kalo nggak ada yang spesial"

(Namakamu) pun tertawa"Kek martabak, pake spesial segala"

Nova pun berdiri dan merapikan sedikit bajunya "Tau dah.mau main lagi ah"

"Katanya capek"tanya (Namakamu) yang tampak heran.

Dengan ke pd an tingkat tinggi Nova langsung merapikan rambutnya "Biarin aja.mumpung banyak yang gemes gemes di sana"

Dengan gemas (Namakamu) langsung memukul pelan Nova yang berdiri di sampingnya "Heh inget umur dek"

Nova pun melangkah pelan ke arah Hasan dan Husain,lalu berbalik dan mengedipkan satu matanya ke pada sang kakak "Santuy kak,satu cukup kok" kekeh Nova langsung berlari menghampiri Hasan dan Husain.

"Dasar" geleng (Namakamu) dengan tingkah sang adik yang terlalu pd.

Setelah kepergian Nova (Namakamu) pun merebahkan tubuhnya dan memandang langit berwarna biru dengan awan putih yang menghiasi.ia pun sesekali menghirup udara pagi yang begitu segar.

Perlahan ia menutup mata ketika angin berhembus pelan membuat suasana damai dan tenang,seperti semua beban yang ada di pundaknya hilang begitu saja .

Baru sebentar ia menutup mata,ia sudah di kejutkan dengan teriakan beberapa orang dengan reflek ia langsung bangun dan mencari sumber suara tersebut.

Benar saja sang adik lah yang membuat ulah,pantas banyak yang berteriak.sang adik dengan sengaja mepelaskan baju yang di kenakannya dan memperlihatkan tubuhnya yang penuh keringat.

Dan dengan pd nya Nova memainkan otot perutnya yang berbentuk kotak kotak ke pada gadis gadis di sana. Dengan polosnya Hasan dan Husain berteriak senang saat melihat sang paman tidak memakai baju.

 Dengan polosnya Hasan dan Husain berteriak senang saat melihat sang paman tidak memakai baju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bunda dan si kembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang