16. * Belajar *

1.1K 138 7
                                    

"saat kita berbeda pendapat jangan ingat itu untuk mengambil keputusan,ingat kenangan manis yang lalu untuk mendapatkannya"

*****

Setelah mandi dan berganti pakaian Iqbaal langsung menyusul (Namakamu) yang berada di dapur.baru saja memasuki dapur, indra penciuman milik Iqbaal langsung di suguhkan oleh masakan milik (Namakamu) yang berada di atas meja.

Sepiring nasi goreng sudah terhidang manis di atas meja membuat Iqbaal meneguk ludahnya,perutnya pun sudah berbunyi sedari tadi,menandakan untuk cepat cepat di isi.

"Kenapa berdiri di situ.sini "ucap (Namakamu) membuat lamunan Iqbaal buyar begitu saja.Iqbaal pun melangkah dan duduk di kursi sebelah (Namakamu) "Makan dulu" ucap (Namakamu) sembari menggeser piring berisi nasi goreng di hadapan Iqbaal.

Iqbaal tersenyum senang dan langsung melahap nasi goreng yang ada di hadapannya "Makasih"

"Enak"

"Banget" kekeh Iqbaal sembari memasukkan satu sendok nasi ke dalam mulutnya.

Dengan menopang dagu (Namakamu) terus memperhatikan Iqbaal yang tengah makan dengan lahap "Nanti sore temenin aku belanja ya? ,udah nggak ada apa apa soalnya di kulkas" ajak (Namakamu) di balas anggukan kepala oleh Iqbaal karena mulut yang penuh dengan nasi.

(Namakamu) mengetukkan jarinya beberapa kali lalu tersenyum senang "Nanti kita bagi tugas buat belanja.aku bikinin list-nya"

Mendengar ucapan (Namakamu) membuat Iqbaal tersedak,dengan cepat tangannya meraih gelaa berisi air dan meminumnya dengan cepat "Aku mana bisa belanja yang" keluh Iqbaal.

"Harus bisa,belajar Baal ,jangan buku aja yang di pelajarin"ucap (Namakamu) sedikit menyindir.

"Iyaaa sayang ku cintaku"

"Hem,terusin makannya.aku mau liat anak anak dulu takut pada bangun nggak ada siapa siapa" pamit (Namakamu) meninggalkan Iqbaal menuju lantai atas, tepatnya kamar mereka.

Sore harinya ,setelah memandikan Hasan dan Husain ,Iqbaal dan (Namakamu) memutuskan untuk pergi ke pusat perbelanjaan terdekat,setelah membagi dua list barang yang di perlukan Iqbaal dan (Namakamu) berpencar menjadi dua.
Hasan dengan (Namakamu) dan Husain dengan Iqbaal.

Iqbaal yang mendapat list peralatan mandi dan lainnya, langsung mendorong troli yang berisi Husain menuju rak rak yang berisi keperluan yang di butuhkan.

Dengan hati hati Iqbaal membaca dan mengambil beberapa keperluan yang sudah ada di list yang (Namakamu) berikan.satu tangannya pun ia gunakan untuk mendorong troli dan satu lagi untuk mengambil barang dan membaca list.

"Husain ada snak.beli nggak ya?"tanya Iqbaal saat berada di rak yang berisi snak berbagai merek.

Husain pun langsung mendongakkan kepalanya menatap Iqbaal "Nti da aya yah" ucap Husain memperingatkan.

Iqbaal pun tampak mencerna ucapan dari Husain "Iya sih,tapi ayah pengen gimana dong" ucap Iqbaal setelah mengerti apa yang di ucapkan oleh Husain.

Husain mengacungkan jari telunjuknya dan menggoyangkannya "No yah,ti ndah aya.sen no aya nda"cemberut Husain.

"Satu aja deh,biar semangat belanjanya"tawar Iqbaal dengan ekspresi di buat se sendu mungkin.

Husain pun tampak berfikir dengan mengetukkan jarinya di dagu "Tu ja,pi..."

Iqbaal pun langsung mengacungkan jari kelingkingnya kepada Husain "Ayah janji cuma satu kok"

Dengan pasrah Husain menyambut kelingking milik Iqbaal dengan kelingkingnya yang kecil "He em"

Bunda dan si kembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang