Desire

9.1K 1K 65
                                        

Hyeri menatap pantulan dirinya di balik cermin, dengan kedua tangan sibuk bermain dengan rambutnya. Lebih tepatnya, gadis itu tengah mengeringkan rambutnya. Sejenak, Ia terdiam. Ia mendadak mematikan hairdrayer miliknya, meletakkannya di atas meja rias, lalu melemparkan tubuhnya sendiri ke atas ranjang. Persetan dengan rambutnya yang masih setengah basah. Mata cantik itu menatap ke langit-langit kamar. Sebenarnya, apa yang salah dengan dirinya? Kenapa hingga saat ini, Ia masih berharap bahwa Taehyung mampu berubah dan menjadikannya sebagai sosok Istri yang sesungguhnya?

Oh come on! Ini bahkan sudah hampir 3.5 tahun berlalu, dan hubungannya masih terus di pertanyakan. Dia memang seorang Istri, setidaknya itulah yang tertulis di surat nikah kontrak, yang Ia tanda tangani bersama dengan Taehyung. Namun di luaran sana? Orang hanya mengenalnya sebagai Kim Hyeri, selebriti papan atas, pemain film serta model terkenal yang bahkan mustahil untuk di temui. Hyeri bukanlah sembarang artis yang bisa di kontrak atau di ajak bermain sembarang film. Tak tanggung-tanggung, Ia bahkan mematok fee yang tinggi, di setiap episode yang Ia mainkan.

Tentu saja karena Hyeri memang patut mendapatkannya. Bisa di bilang, Hyeri adalah legenda di dunia entertainment. Tapi kenapa? Kenapa Ia merasa bodoh dan justru terjerat dengan sosok Taehyung, saat orang-orang di luar sana justru mengantri untuk memberikan kasih sayang dan cinta yang sesungguhnya untuk gadis itu?

Flashback*

"Turun!" satu kata yang membuat Hyeri kembali menghela nafas panjang. Sesaat setelah Taehyung menariknya untuk ikut dan mengabaikan keberadaan Jaehyun. Pria itu mendorong Hyeri masuk ke mobil begitu saja, lalu membawa gadis itu pulang ke villa. Saat di jalan pun, keduanya juga tak sing berbicara satu sama lain. Hanya hening dan deru mobil sport Taehyung saja yang menjadi iramanya. Tepat saat keduanya sampai di Villa, Taehyung dengan santai meminta Hyeri untuk turun. Tanpa berniat sedikitpun untuk membantu, atau bahkan sekedar ikut turun, untuk melihat Hyeri masuk ke dalam.

Pria itu tetap diam di posisinya, bahkan ekor matanya pun seolah enggan melirik Hyeri. Ia tetap memandang lurus ke depan, seolah sosok Artis papan atas yang saat ini duduk di sampingnya, hanyalah seorang pemeran pembantu yang tidak penting bagi Taehyung.

"What?" tidak, bukan karena Hyeri tuli. Ia mendengar dengan jelas satu kata yang meluncur dari bibir Taehyung. Turun! Tapi? Tidakkah itu terdengar?

"Turun! Kurang jelas?"

"Wait! Jadi? Alasanmu menarikku paksa dan membawaku keluar hanya untuk mengantarku pulang?!" pekiknya tak percaya. Tidak! Hyeri tidak merasa tersanjung sedikitpun. Bukankah Ia selalu berpikir, kapan Taehyung akan menganggap Ia sebagai Istri yang sesungguhnya? Jujur saja, Ia mengira Taehyung datang karena pria itu cemburu dan membawanya pergi karena ingin mengajak Hyeri ke tempat lain, atau paling tidak pulang bersama dan menemani gadis itu di rumah.

Setidaknya melakukan apa saja yang mampu membuat hubungan keduanya membaik. Tapi? Yang Hyeri dapatkan justru dirinya yang harus turun dari mobil Taehyung, dan Pria itu yang berniat kembali meninggalkan Hyeri di rumah. Bukankah itu artinya, secara tidak langsung Taehyung melarang Hyeri pergi dengan pria lain, apalagi ke club. Sedangkan Pria itu? Dia bebas pergi kemanapun Ia suka, tanpa mau bersusah payah mendengar kritikan dari Istrinya?

"Kau tidak seistimewa itu untuk membuatku tetap tinggal!"

Deg,

Jantung Hyeri bertalu kuat. Entah mengapa, perkataan Taehyung begitu menusuk hatinya. Ia tersenyum kecut saat deru mobil lamborghini veneno itu meninggalkan pelataran villa. Mengabaikan sosok Hyeri yang menatap kepergian Taehyung dengan air mata sialan yang entah sejak kapan sudah menetes membasahi pipinya.

INTERLUDE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang