14

7.4K 1K 51
                                    

Mereka semua tidak ada yang sekolah karena perbuatan Haechan. Dan untungnya mereka semua sudah minta tolong sama teman sekelas mereka untuk di izini.

Jadi Jisoo gak perlu lagi jauh-jauh ke sekolah mereka buat ngizinin.

Ngomong-ngomong, Chenle juga ikutan. Malah dia yang sengaja ngebuang tas putih Jisung.

Dan berakhir dengan adu mulut.

"abang kenapa buang tas Jisung, sih?! Itu masih bagus tau!"

"halah! Entar beli yang baru! Jangan kayak orang susah deh, itu uang yang ada dikulkas mau diapain?"

"emang ada uang di kulkas?"

"gak ada sih.."

Ya, kira kira begitu lah adu mulut mereka. Gak guna emang.

Jisoo berjalan ke arah dapur untuk melihat Jaemin yang sedang membuat bubur.

"udah belum bubur nya?" tanya Jisoo lalu mengambil gelas untuk buat kopi. Tapi sebelum itu, di lempar dulu gelasnya abis tuh ditangkep lagi. Biar keren.

Jaemin melirik Jisoo sekilas, "lu gak lihat ini kompor masih nyala? Ya berarti belum lah! Otak berfungsi dong!"

Jisoo hanya memutar kedua bola matanya malas, lalu melanjutkan acara buat kopinya.

Setelah Jisoo menuangkan air panas ke gelasnya, disitu juga Jaemin selesai buat bubur nya.

"nih udah, kasihin ke Renjun, gua mau mandi." ucap Jaemin sambil ngasih nampan yang isinya bubur sama segelas air putih.

Jisoo melirik Jaemin, "lu gak lihat ini tangan gue kerja semua? Ya berarti gue gak bisa! Otak berfungsi dong!"

Jisoo merasa puas bisa membalas perkataan Jaemin. Sedangkan Jaemin sudah misuh-misuh gak jelas sambil jalan ke kamar Renjun.

"wuiihh apaan tuh?" -Haechan.

"bubur."

"buat siapa bang?" -Jisung.

"Renjun."

"kenapa dia?" -Chenle.

"sakit."

"bisa juga dia sakit." -Haechan.

Jaemin melanjutkan langkah kakinya yang sempat terhenti oleh oknum kurang jelas ini. Dan mengetuk pintu Renjun ketika ia sudah sampai.

"gue masuk ya anjing."

Jaemin melangkahkan kakinya lebih dalam lagi. Lalu menaruh nampan tadi dinakas samping tempat tidur Renjun.

Karena gorden kamar Renjun belum terbuka, Jaemin berinisiatif untuk membuka gorden itu lebar-lebar. Membuat Renjun menggeliat.

"sial! Silau banget kek surga!" ucap Renjun lalu berbalik arah membelakangi jendela.

"surga-surga! Mana ada surga bentukannya kek gini, bangun lo!" Jaemin menarik paksa selimut Renjun.

Renjun pun mengubah posisi nya menjadi duduk. Lalu melihat Jaemin yang mengambil bubur dinampan tadi.

"apaan bubur doang." ucap Renjun membuat Jaemin menoleh ke arah nya.

"ipiin bibir diing, bacot! Syukur lu gua kasih makan, nih bubur aja hampir di kasih pestisida sama tante Jisoo." ucap Jaemin ngasal lalu menyuapi Renjun dengan kasar.

"santai-santai napa! Kena gigi gua nih sendok nya!" ucap Renjun lalu merebut bubur dari tangan Jaemin dan memakan nya sendiri.

"bagus, begitu kek daritadi." sindir Jaemin lalu keluar kamar Renjun.

Tante JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang