26

5.6K 827 35
                                    

Haechan menabrak kasar pintu kamar mandi.

"asu, SIAPA DIDALAM?"

"COGAN!"

"SIAPA?"

"COGAN, BEGO!"

"SIAPA ANJIR GUE TANYA SIAPA?!"

"CHENLE GANTENG!"

"CUIH! BURUAN MANDINYA!"

"IYEEE."

Haechan memukul kasar pintu kamar mandi, lalu berjalan ke arah meja makan dan duduk dikursi. Kalau kalian bertanya kenapa dikamar mereka tidak ada kamar mandi? Dan menjawab, mungkin memang tidak ada. Kalian salah.

Jawabannya ada.

Hanya saja mereka sedikit bodoh. Tidak mau memakai kamar mandi yang tersedia dikamar masing-masing. Kurang tahu juga kenapa mereka tidak mau memakainya.

"ngapain lu?" tanya Renjun saat melihat Haechan duduk dikursi sambil menguap. Tak lupa dengan satu kakinya yang ia angkat dimeja makan.

"gak liat lo gue lagi duduk? buta lo."

"sensi banget."

Haechan membalas dengan menjulurkan lidahnya ke arah Renjun. Renjun tak menghiraukannya, ia lebih memilih untuk berjalan ke arah kamar mandi. Namun sayang, pintunya terkunci.

"halo? Siapa didalam?" tanyanya sambil memukul pintu kamar mandi. Dengan kasar.

"jangan ganggu!"

"siapa didalam?"

"jangan ganggu gue, gue bilang!"

"SIAPA DIDALAM?!"

"DIBILANG JANGAN GANGGU BUDEK BANGET LO!"

"YAUDAH BURUAN MANDINYA!"

"HE'EM."

Renjun mendengus kesal lalu berjalan ke meja makan dan duduk mengikuti seperti Haechan.

"gue dulu, baru lo." kata Haechan tiba-tiba, Renjun menolehkan kepalanya.

"gak. Gue dulu."

"gue."

"gue."

"gue."

"gu--"

"--ngapain lu berdua?"

Potong Jisoo tiba-tiba sambil menghampiri Haechan dan Renjun. Dengan tatapan mengintrogasinya. Haechan dan Renjun menoleh bersamaan ke arah Jisoo.

"kepo."

Plak!

"KENAPA GUE MULU SIH YANG KENA PUKUL?!"

Haechan mengusap pelan kepala belakangnya yang habis di pukul Jisoo.

"muka lo ngeselin sih, minta di pukul mulu." jawab Renjun lalu tertawa keras.

"kurang ajar!" ucap Haechan sambil memukuli Renjun menggunakan handuknya.

Jisoo menggelengkan kepalanya pelan. Sebentar, kenapa Jisoo merasa deja vu, ya?

"woy gue udah nih!"

Chenle membuyarkan lamunan Jisoo dengan sedikit berteriak.

Haechan dan Renjun sama-sama menoleh ke arah Chenle. Lalu mereka berlari secara bersamaan sambil dorong-dorongan.

"RENJUN!!"

Haechan memukul kasar pintu kamar mandi sambil menyumpah serapahin Renjun yang sudah masuk ke dalam. Sedangkan Renjun tertawa keras didalam sana. Membuat seisi ruangan kamar mandi penuh dengan suara tawanya.

"mending lo mandi dikamar mandi yang ada dikamar lo aja."

Haechan terdiam mendengar ucapan Jisoo, "oh iya, kok gue gak kepikiran, ya?"

"emang bisa mikir?"



...




"JISUNG CEPAT!"

Jisoo meneriaki Jisung yang sedari tadi belum siap. Saudaranya yang lain sudah berangkat sekolah duluan, tinggal dia saja lagi.

Jisoo turun dari mobil dan menghampiri Jisung yang sedang mengikat tali sepatunya didepan pintu rumah. Lalu Jisoo berjongkok didepan Jisung dan mengambil alih tali sepatunya. Jisung terdiam.

Lagi-lagi ia merasakan deja vu.

"kenapa, Kak?" tanya Jisung saat melihat Jisoo yang terdiam, Jisoo mendongak menatap Jisung lalu tersenyum kecil dan menggeleng.

Jisoo mulai lagi mengikat tali sepatu Jisung dengan cepat.

"nah udah, ayo cepet entar lu telat."

Jisung mengangguk mendengar ucapan Jisoo, lalu dia berdiri dan menutup pintu rumahnya. Jisung pun berlari menyusul Jisoo didalam mobil.













"belajar yang bener lu, kasian bapak lu capek nyari duit."

Jisung mengangguk lalu berjalan memasuki sekolahnya.

"gue kok ngerasa deja vu lagi, sih?" gumam Jisoo.


...


"ANJIR JEN ADA XIYEON JEN."

Jeno yang mendengar Haechan tiba-tiba berteriak seperti itu langsung membekap mulut Haechan dengan kasar. Untungnya saja Xiyeon tidak mendengar teriakan Haechan tadi. Bisa-bisa jatuh nanti harga diri Jeno.

"bego kok di pelihara." ucap Jeno lalu melepas kasar bekapannya. Sedangkan Haechan hanya nyengir kuda. Renjun menggelengkan pelan kepalanya melihat saudaranya yang agak aneh. Menurutnya.

"buruan masuk woy!" ucap Chenle lalu berlari kecil menjauh dari parkiran sekolah. Yang lainnya pun menyusul.


































"Xiyeon makin cantik ya, Jen."

"Chan bisa diem gak lo?"

"HAHAHA KASIAN BANGET LO GAK BISA--HMMPH!"

"lo kalo gak diem gue sumpahin kuburan lo sempit ya, Chan."

"hmph--Jeno asu."

























"gakpapa Njun, mereka emang gak punya malu."

"iya Le, nyesel gue saudaraan sama mereka."






















"anjir nyusahin banget ini kaki." -Jaemin.












Tbc
vomentnya yuk~!

Tante JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang