Jujur sebenarnya Jisoo punya rasa sama Yuta, ya gimana akhir-akhir ini mereka sering ketemuan, banyak interaksi pokoknya. Dan Jisoo sudah memendam rasanya seminggu yang lalu, sebelum Jaemin kecelakaan.
Menurut Jisoo itu, Yuta orangnya asik, pokoknya tipe dia banget. Dan Jisoo pengen dia sama Yuta punya hubungan yang serius. Tapi kayaknya ibunya Yuta tidak menyukai Jisoo. Kelihatan dari ekspresi wajahnya saat melihat kehadiran Jisoo. Ketahuan banget malah, disinisin soalnya. Ya Jisoo sinisin balik lah! Ya kali gak.
Jisoo sendiri belum berbicara tentang hal ini pada Yuta. Dan Jisoo niatnya hari ini dia mau jujur ke Yuta, dan berharap lebih sama Yuta.
"kok gue degdeg an, ya?" batin Jisoo.
Jisoo menggelengkan kepalanya kuat, karena sedari tadi ia tidak fokus dengan pekerjaannya. Dari salah mengantarkan pesanan, sampai bersihin meja pelanggan memakai apronnya, dan bukannya memakai lap khusus.
Sekarang sudah sore, waktunya tutup. Biasanya Yuta datang ke kafe walau hanya sekedar berbincang santai dengan para pegawainya. Juga, sebenarnya yang memantau kafe ini dari pagi hingga sore adalah sepupu Yuta.
Jisoo melepas apronnya dan ikut bergabung dengan yang lainnya, dimana disana sudah ada Yuta.
"hari ini kalian semua sudah berkerja dengan sangat bagus, dan terima kasih atas kerja kerasnya selama ini. Saya harap, kalian bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus dari menjadi pelayan di kafe ini." ucap Yuta.
Sebentar, Jisoo tidak paham.
Jisoo menyeritkan alisnya, dan menunggu Yuta untuk berbicara lagi.
"ya, karena ini adalah hari terakhir kalian kerja disini." lanjut Yuta, sedangkan yang lainnya terkejut dengan ucapan Yuta, termasuk Jisoo.
"anjing." batin Jisoo.
"maaf karena saya tiba-tiba berbicara seperti ini, karena memang kafe ini mau di tutup dan sekali lagi terima kasih sudah mau bekerja di kafe saya. Maaf kalau saya punya kesalahan, ini gaji kalian yang terakhir untuk bulan ini." lanjut Yuta lagi.
Jisoo diam terpaku, lalu dia mengacungkan tangannya. Membuat Yuta dan yang lainnya menoleh ke arah Jisoo.
"maaf, tapi kenapa kafe ini mau di tutup, ya?" tanya Jisoo. Sebenarnya dari tadi dia diam untuk mengumpulkan kata-kata yang sopan. Biasa, mulut barbar salah dikit kena hujat.
"kafe ini mau saya tutup karena saya mau nikah."
...
*sedangkan diwaktu yang sama ditempat lain.
"buruan anjing!"
"iya sabar."
Renjun yang sudah muak banget sama Jeno langsung mendorong kuat badan Jeno. Sekarang mereka sedang berada ditaman belakang sekolah, niatnya Jeno mau menyatakan perasaannya kepada Xiyeon.
Sedangkan Chenle dan Haechan diam saja, menikmati pandangan indah dimana Jeno yang sedaritadi takut-takut campur malu.
"kayak orang tolol." bisik Chenle ke Haechan, Haechan menolehkan kepalanya ke arah Chenle, "emang Jeno orangnya tolol." balas nya lalu melihat lagi ke arah Renjun yang greget sama Jeno.
Jeno tidak membawa apa-apa, dia hanya membawa dirinya saja. Katanya, capek kalau harus bawa bunga lah, bawa coklat lah bawa ini lah itu lah, basi.
"buruan atau mati?!" tanya Renjun.
"atau."
Plak!
Renjun refleks memukul punggung Jeno keras. "sakit bangsat." adu Jeno sambil mencoba mengusap punggunya yang di pukul oleh Renjun tadi. Lalu Jeno dengan gayanya langsung jalan ke arah Xiyeon yang sedang duduk santai dibangku taman.
"punten."
Xiyeon menolehkan kepalanya ke arah Jeno.
"lama lo!" ucap Xiyeon, Jeno menggaruk tengku nya yang tidak gatal. Lalu ikut duduk di samping Xiyeon.
"hahaha iya maaf. Gue mau ngomong nih."
"langsung aja."
Jeno menarik napasnya dan menghembuskannya secara perlahan. Lalu siap dengan kata-katanya.
"Yeon, gue suka--"
"XIYEON!"
Xiyeon dan Jeno bersamaan menoleh ke arah belakang untuk melihat siapa yang memanggil Xiyeon. Itu, Yohan.
"halah ganggu banget hidup lo." batin Jeno.
"Yohan, kenapa?"
Yohan berhenti tepat didepan Xiyeon, tapi sebelum itu ia melirik Jeno terlebih dahulu.
"kamu ngapain?" tanya Yohan serius kepada Xiyeon.
"kimi ngipiin? bacot, ganggu aja lo." batin Jeno.
"oh, ini Jeno katanya mau ngomong sesuatu, mau ngomong apaan tadi lo Jen?" tanya Xiyeon lalu menatap tepat di mata Jeno.
Jeno gelagapan, "oh hahaha enggak kok enggak." jawab Jeno sambil tertawa garing.
"udah kan? Gue mau ajak Xiyeon ke perpustakaan, biasa anak pintar." ucap Yohan lalu menarik tangan Xiyeon.
"halah bacot lo ulangan aja remed mulu, pintar bapak kau!" ucap Jeno sambil menatap sinis Yohan.
"dih? iri bilang bos."
Jeno memutar kedua bola matanya, tidak lupa dengan tangannya yang ia lipat didepan dada.
"udah ya gak usah ganggu cewek gue lagi." ucap Yohan, lalu berjalan bersama Xiyeon.
"apa? cewek gue? maksud?" gumam Jeno bertanya-tanya pada dirinya sendiri, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Yohan dan Xiyeon yang sudah jauh.
"bangsat."
"kan udah gue duga, Xiyeon dah ada pawangnya." -Renjun.
"mampus Jeno." - Haechan.
"HAHAHAHAHAHA." - Chenle.
Tbc
vomentnya janlup, makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tante Jisoo
Humor[ ft. Nct Dream ] "PAPAH NGAPAIN BAWA-BAWA TANTE SEGALA?!" "SIAPA SIH TANTE INI?!" "TANTE PELET PAPAH, YA?!" "TANTENYA KEGATELAN IH!" "EMANG KITA KENAL? TANTE ANEH EMANG!" 'harus sabar' -Jisoo • Was #1 in galak on May 2020 Was #1 in kimjisoo on June...