24

5.4K 829 46
                                    

Haechan menutup rapat pintu kamar mandi. Lalu berjalan ke arah wastafel dan mencuci bersih tangannya.

"mules banget perut gue." monolog Haechan lalu berjalan ke kamarnya, tapi terhenti saat melihat kamar Jisung terbuka lebar dan ada yang lainnya disana.

"halo semuanya, dengan Haechan--"

"--ssttt, udah dek gak papa."

Haechan mendengus kesal saat Jaemin memotong pembicaraanya, lalu dia mulai berjalan maju dan melihat Jisung yang sedang meringkuk dikasurnya.

"kenapa nih bocah?" tanya Haechan, tapi tidak ada satupun yang menghiraukannya.

"halah." ucap Haechan lagi dan mendudukan dirinya di tepi kasur.

"nih minum dulu." perintah Jeno lalu memberikan segelas air putih ke Jisung, dan Jisung meminumnya sampai habis.

"makanya lain kali kalau mau tidur baca doa dulu, bukannya baca mantra santet, mimpi buruk kan lo!" omel Jaemin lalu menabok kepala Jisung. Jisung mengangguk.

"mimpi buruk apaan dia?" tanya Haechan, tapi lagi-lagi tidak ada yang menghiraukannya. "Astaga, gue nanya lho ini."

"mimpi dia jatoh dari pohon kelapa." jawab Renjun, dan Haechan tertawa.

"anjir, mimpi buruk apaan itu? Mimpi buruk itu kalau lo nya jadi kelapa terus kelapanya di makan sama Renjun." jelas Haechan lalu tertawa puas, membuat Renjun mengambil guling yang ada di dekat Jisung dan di lemparkannya ke arah Haechan.

Kena.

"asu."

"lo asu."

Haechan mengejek cara berbicara Renjun. Sedangkan Renjun hanya memasang wajah datarnya.

"ngomong-ngomong si Lele kemana?" tanya Haechan.

"beli makan sama tante Jisoo." jawab Renjun yang mendapat anggukan dari Haechan.

Dan kemudian hening. Sampai akhirnya mereka mendengar suara mobil yang memasuki area rumah mereka. Dan mereka semua turun ke bawah melihat Jisoo yang pulang-pulang sambil menangis.

Jisoo berlari ke arah kamarnya, lalu menutup keras pintu kamarnya.

Brak!

"ih kaget!" latah Jaemin sambil memegangi dadanya. Renjun, Jeno, Haechan, dan Jisung memasang wajah bingung.

"Le, lo apain anak orang?" tanya Renjun serius ke Chenle, tapi Chenle nya asik banget makan cokelat.

"bang, minta cokelatnya dikit." minta Jisung imut, Chenle menatap Jisung.

"dih, cantik lo ngomong gitu?" balas Chenle lalu memakan lagi coklatnya.

"ciri-ciri penghuni neraka adalah orang yang--"

"--nih ambil." potong Chenle lalu memberikan sebungkus cokelat ke Jisung, dan Jisung pun menerimanya dengan senang hati.

"heh! Jawab." ucap Renjun sambil menyenggol lengan Chenle

"apaan?"

"lamanya, buruan jawab entar ini keburu tbc bangsat." ucap Jeno greget.

"jadi tadi tuh kan, bentar makan coklat dulu."

Plak!

"itu pisau didapur tajam lho, Le." ancam Jaemin.

"iya, gak tau tadi pas kita beli nasgor tante Jisoo ketemu sama temennya, yut yut luyut, hah apaan gak tau lupa namanya! Baru tuh tante Jisoo nangis deh gegara, gak tau apaan " jelas Chenle dan memakan habis cokelatnya.

Renjun, Jeno, Haechan, dan Jaemin mengangguk. Sedangkan Jisung asik memakan cokelat pemberian Chenle.

"kayaknya kak Jisoo patah hati." ucap Jisung santai.

"nah, kayaknya." sambung Chenle lalu mengambil kantongan berisikan nasgor yang tadi ia taruh dilantai dan berjalan ke dapur.

Di ikuti yang lainnya. Mereka pun makan dengan nikmat. .





...






Sebenarnya tadi...

"tan, beli nasgor nya di mana?" tanya Chenle sambil fokus nyetir.

"di tempatnya bu Keke aja." Chenle mengangguk.

Dan saat mereka sudah sampai, Jisoo langsung memesan ke bu Keke. Jisoo dan Chenle lalu duduk dikursi pelanggan. Tidak lama kemudian, Yuta datang. Tapi bersama orang lain. Perempuan.

Jisoo yang memang sedang melihat sekelilingnya pun tanpa sengaja melihat Yuta, begitu pun dengan Yuta. Jadi secara tidak langsung mereka melakukan eyes contact. Yuta tersenyum lalu menghampiri Jisoo.

Jisoo kaget dan memaksakan senyumnya. Chenle tidak tahu kehadiran Yuta, karena dia daritadi main hp.

"loh, Jisoo?"

"eh, Yuta?"

"ngapain Jis?"

"hahaha pesen makan lah."

"oh hahaha, oh iya kenalin ini Jennie."

Jisoo mengangguk, lalu Jennie pun tersenyum dan mengulurkan tangannya ke Jisoo. Jisoo sebenarnya segan untuk membalas tangannya Jennie, tapi yaudah lah.

"Jisoo."

"Jennie."

Setelah itu Yuta dan Jennie pergi makan berdua. Jisoo? Entahlah.






"ya, cukup tau aja." batin Jisoo.































Tbc
vomentnya janlup~

Tante JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang