27

5.4K 829 59
                                    

"heh kaki kapan lu sembuh?"

"nyusahin banget lo!"

"kaki lemah, gue timpuk juga ye lu?"

"kak--"

"--Jaemin gila."

Jaemin menolehkan kepalanya ke arah Jisoo yang memasuki rumah dengan gaya selangitnya. Jisoo melirik Jaemin malas.

"iri bilang bos." sarkas Jaemin.

Jisoo memutarkan kedua bola matanya. Lalu memasuki kamarnya. Ngomong-ngomong, sampai sekarang Jisoo masih merasa galau.

"ck! cari cowok Jis! Nikah." Jisoo menggumam sambil memijit pelan pelipisnya.

Jisoo berjalan ke arah kasurnya dan merebahkan badanya di atas kasur dengan tangan yang ia rentangkan. Jisoo larut dalam lamunannya.










Sedangkan Jaemin, ah entahlah. Daritadi ia terus saja mengomeli kakinya yang tak kunjung sembuh. Sebenarnya, sudah mulai agak mendingan, dianya saja yang masih malas gerak dan mulai masuk sekolah.

"eh kaki, gimana rasanya lu keseleo? Sakit?"

"emang kan? gue aja sakit."

Jaemin mengusap pelan kakinya yang sakit, "bosan banget."

Jaemin mengambil hpnya yang berada di sampingnya, dan mulai memainkannya. Tapi tetap saja berakhir ia bosan.

"tante?"

Jaemin menunggu jawaban dari Jisoo, tapi tidak ada. Jaemin mulai menaikkan volume suaranya, "tante Jisoo?"

Sama. Tidak ada jawaban.

"TANTE JISOO!"

Jisoo yang berada dikamarnya tersentak kaget. Lalu ia langsung bangun dan berlari menghampiri Jaemin yang berada diruang tengah.

"apaan?!"

"lama banget gue--"

"--buruan apaan?"

Jaemin mendengus kesal.

"ajak gue jalan."







...








"JAEMIN! JANGAN GITU ENTAR LU JATUH!"

Jisoo menarik ujung baju Jaemin dengan kasar. Mereka sekarang berada didalam mobil. Dan bodohnya Jaemin mengeluarkan setengah badanya dijendela. Gimana Jisoo tidak panik? Anak orang itu.

"bodoh banget."

Jaemin hanya menjulurkan lidahnya mengejek Jisoo. Untung Jisoo sedang menyetir, jadi ia mengurungkan niatnya untuk memukul Jaemin.

"mau kemana kita?" tanya Jisoo, Jaemin menolehkan kepalanya.

Lalu Jaemin mulai berpikir dengan tangan telunjuknya yang ia taruh dibibir. Jisoo menatap Jaemin jijik.

"eum, ke kolam berenang."

Sontak Jisoo mengerem mendadak. Membuat Jaemin terkejut dan badanya termaju kedepan.

"makanya itu seatbeltnya di pake--"

Jisoo menghentikan omongannya dan terdiam.

"dejavu, lagi?" batin Jisoo.

Jaemin melambaikan tangannya tepat didepan wajah Jisoo. Jisoo mengerjapkan matanya beberapa kali. Lalu mulai menjalankan lagi mobilnya. Jaemin hanya menaikkan kedua bahunya acuh.

...

"Chan, sstt, Chan!"

Haechan mendengus kesal saat Jeno memanggilnya sambil berbisik. Karena sekarang mereka sedang ulangan harian. Haechan membalikkan badannya, karena tempat duduk Jeno yang berada di belakangnya.

"apaan?" tanya Haechan ikut berbisik sambil menatap Jeno. Jeno mulai mengangkat jarinya membentuk angka 3 dan 1.

"jawabannya apa--"

"ITU YANG DI BELAKANG KENAPA?"

Haechan dan Jeno tersentak kaget. Membuat Jeno gelagapan, sedangkan Haechan langsung menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya diatas meja. Sambil menahan tawanya.

"ndak bu, Haechan minta jawaban."

Sontak seisi kelas tertawa, membuat Jeno hanya tersenyum kala mengingat usaha menyonteknya gagal. Haechan mengangkat kepalanya sambil tertawa tanpa suara, lalu ia menoleh ke arah Jeno.

Jeno yang melihat Haechan tertawa hanya memamerkan jari tengahnya.

"Jeno goblok."

...

"tante, fotoin gue disana."

Jaemin memberikan hpnya ke Jisoo. Mereka memutuskan untuk berjalan ke taman kota. Kalau mau tahu, Jaemin sekarang sudah bisa jalan tanpa memakai tongkat ketiak. Walau masih pincang-pincang sedikit jalannya.

Jisoo mengangguk lalu mulai mengambil foto Jaemin yang sedang duduk dibangku taman dengan gayanya yang selangit.

"udah."

Jaemin berdiri lalu menghampiri Jisoo, melihat hasil fotonya. Lumayan. Lumayan jelek maksudnya. g.

"disana lagi."

Kata Jaemin sambil menunjuk area yang ia maksud. Jisoo hanya menurut, karena belakangan ini ia sedang malas adu debat.

Dan saat Jisoo mengambil foto Jaemin, tiba-tiba saja ada seseorang yang menepuk pundaknya. Jisoo terkejut. Membuat hasil fotonya menjadi kabur dan jelek.

"eh Astaga! lihat nih hasil fotonya jadi--anjir."

Jisoo membalikkan badannya bertepatan dengan ia menghentikan omongannya. Melihat siapa yang menepuk pundaknya.

"syukurlah gak salah orang, gue kira bukan lu tadi Jis."




















"Yuta?"

























Tbc
vomentnya janlup~

Tante JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang