Lucas tersentak. Sangat terkejut saat mendengar kalimat Yuqi. Yuqi maju selangkah ke hadapan Lucas lalu menatap Lucas lekat-lekat.
Yuqi tersenyum, “Mata lo ga bisa bohong,” kata Yuqi lalu melangkahkan kakinya pergi, tapi baru selangkah, Lucas sudah menarik Yuqi lagi, pelan.
“Yuqi,” Yuqi hanya menaikan sebelah alisnya tanda menanyakan 'apa' pada Lucas yang menahannya untuk pergi.
“Lo kan temen gue, jangan kasi tau siapa-siapa ya,” kata Lucas memohon. Yuqi melepas genggaman tangan Lucas di lengannya.
Kemudian Yuqi menggeleng, menatap mata Lucas, “Kita belum jadi teman kali.” Ujar Yuqi.
Lucas menghela napasnya pasrah, “Apa yang bisa buat gue jadi temen lo?” tanya Lucas.
Alih-alih menjawab, Yuqi mengidikkan bahunya kemudian pergi begitu saja tanpa memperdulikan panggilan Lucas berkali-kali. Lucas mengejar Yuqi yang sudah lebih dulu memasuki kelas.
Lucas duduk di kursinya, dan di meja sebelahnya ada Yuqi dan Mina.
“Semenit aja lu ga dateng tadi, hampir gua coret nama lu.” Kata Hendery.
“Kalo yang namanya kebelet ga mungkin lama,” ujar Xiaojun berbalik badan menatap Lucas, Mark juga ikut balik badan ke belakang menatap Lucas.
Tapi, tatapan Lucas kini fokus kepada Yuqi, berbagai cara bermunculan di kepalanya untuk membuat Yuqi menganggapnya sebagai teman sebelum rahasianya terbongkar yang berkemungkinan Lucas mendapat hukuman yang sangat-sangat keras.
Ketiga teman Lucas mengikuti arah pandangan Lucas, satu pemikiran mereka yaitu Yuqi.
“Suka lu sama yuqi?” tanya Mark dengan santainya mengeluarkan suara yang tidak begitu kecil dan cukup membuat beberapa warga kelasnya ini menatap Lucas.
Lucas melotot ke arah Mark, “Ya engga lah!” balas lucas.
“Lalu?” tanya ketiganya serempak.
Tapi lucas malah terdiam, tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.
“Diem kan lo.” Ucap Xiaojun.
“Dah ah, gua mau kerjain tugas,” tegas Lucas, agar teman-temannya tidak mengajukan pertanyaan yang Lucas yakini sudah berada diujung lidah dan tinggal mengatakannya saja.
---
Bel istirahat kedua berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas tentu dengan tujuan ke kantin, apalagi kelas lucas yang baru saja selesai menghadapi satu jam pelajaran ulangan fisika.
Yuqi memang sedari tadi ingin ke kantin juga, hanya saja Mina pergi keluar kelas bersama guru, untuk ikut ulangan susulan minggu lalu. Jadi, dengan rasa terpaksa, Yuqi berdiam diri di kelas sendirian dan duduk di pojok. Bersandar pada dinding sambil memainkan ponselnya.
Seseorang kembali ke kelas, membuat pandangan Yuqi mengarah pada cowo itu, Lucas.
Lucas datang dan tersenyum lebar kemudian duduk di samping Yuqi dan memberikannya sekotak susu stroberi dan satu bungkus roti.
“Nih, makan ya calonnya gue,” kata Lucas.
“Gue yakin lo laper,” lanjutnya.
Memang benar, Yuqi lapar, tapi dia tau maksud Lucas apa. Yuqi menggeleng lalu menggeser sekotak susu dan sebungkus roti itu ke arah Lucas.
“Makan aja kenapa susah banget? gue ga mau ya calon gue kelaparan.” Kata Lucas lagi.
Akhirnya Yuqi yang awalnya bersandar saja kemudian menegakkan posisi duduknya dan menatap Lucas.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Without You
Fanfictionberkisah tentang lucas yang pantang menyerah untuk bisa menjadi teman yuqi [nonbaku] start : 5 May 2020 end : 27 June 2020 ©gommoon, 2020