[18]

281 51 8
                                        

Mark, Johnny dan Taeyong yang memakai motor mereka, dan yang lainnya masuk ke beberapa mobil Chenle, dalam lima belas menit, mereka sampai di depan sebuah rumah yang ukurannya tak begitu kecil.

Mark dengan tidak sabarannya menekan bel rumah tersebut, dan benar saja, Haknyeon yang membukakan gerbang kecil rumahnya itu, begitu melihat Haknyeon, Mark langsung menarik kaos bagian atas Haknyeon dan langsung melayangkan tinjunya kepada Haknyeon.

Haknyeon membalas apa yang dilakukan oleh Mark kepadanya.

“Apa-apaan lo bangsat!” teriak Haknyeon.

“Gua tau lu dalangnya!” seru Mark tak kalah emosi.

Haknyeon masih seperti pura-pura tidak tau dan memasang wajah polos, “Maksud lo? apaan lagi nih dateng rame-rame?” tanya Haknyeon.

“Sial. Ga usah sok ga tau lo! Lucas mana?” tanya Mark.

Haknyeon mengangkat kedua bahunya dan langsung mendapat satu tinjuan dari Mark. Doyoung dan Tayeong bergerak maju untuk menahan Mark.

“Tenang, Mark,”

“Sabar dulu,”

Haknyeon mendecih, “Kalau lu cari sekarang, ga tau tuh masih hidup apa engga.” Balas Haknyeon.

Bugh!

Bukan dari Mark, tapi dari Jungwoo, “Sial.” Satu tinjuan dari Jungwoo sudah membuat bibir Haknyeon bagian ujung mengeluarkan darah.

“Jawab dimana kalo lo ga mau mati.” Ucap Johnny.

Johnny, Mark, Jungwoo dan yang lainnya begitu menyayangi Lucas layaknya saudara, jelas mereka begitu emosi menghadapi Haknyeon.

Johnny menarik baju Haknyeon dan menyeretnya memasuki salah satu mobil Chenle.

“Masuk lu! tunjukin jalannya, ga usah macem-macem kalo masih mau pulang ke rumah lo ini.” Peringat Johnny dan mendorong Haknyeon masuk ke dalam mobil kemudian menutup pintu mobil tersebut. Yang lainnya pun ikut masuk ke mobil yang sama dan ada juga mobil yang berbeda. Yuqi dan Mina tidak mereka izinkan untuk ikut.

Mark, Johnny dan Taeyong mengikuti dari belakang menggunakan motor mereka. Kendaraan mereka semua melaju untuk sampai ke tempat yang ditunjukkan oleh Haknyeon.

Butuh waktu cukup lama, karena agak jauh dari tempat mereka sebelumnya, mobil Chenle berhenti di samping sebuah tempat kosong, bukan semacam ruangan, hanya sisa lahan kosong di sebelah perumahan yang gelap dan ada beberapa tong sampah di sana.

“Turun lo!” perintah Chenle ke Haknyeon.

Mau tak mau, Haknyeon turun dan kedua tangannya dipegang layaknya tahanan yang dipegang oleh dua pengawal Chenle.

“Mana? kok ga ada?” tanya Chenle, menatap tajam Haknyeon.

Di sini, Haknyeon pun bingung kemana Lucas pergi, lokasi yang ditunjukkan sudah benar benar pas di sini, tapi Lucas tak lagi berada di sini.

“Bohong lu?” tanya Chenle lagi.

Motor Mark, Johnny dan Taeyong sampai di lokasi, dan dengan segera mereka melihat tempatnya dan ternyata kosong.

“Mana? lu berani bohongin kita?” tanya Taeyong, kini menatap Haknyeon tajam.

“Tadi di sini kok, ya mana gua tau kalo dia ga ada lagi di sini.” Balas Haknyeon santai.

Taeyong menendang kaki Haknyeon, “Ngomong yang bener! dimana?! hah?!” bentak Taeyong, begitu menakutkan.

Sampai-sampai mengejutkan Jisung yang sedari tadi diam saja, tak hanya Jisung, tapi semuanya kaget mendengar bentakan Taeyong yang baru pertama kali mereka dengar dan wajah penuh amarah Taeyong hari ini.

[✓] Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang