ini masih lanjutan flashbacknya yaa
.
.
.•●•●•
*flashback
Haknyeon berlari, ia melihat ke bawah, Arin sudah tergeletak di tanah, tanpa pikir panjang, Haknyeon berlari ke bawah untuk menghampiri Arin.
Naeun terdiam, kakinya melemas dan ia sekarang terduduk, air matanya mengalir perlahan, Mark membantu Naeun berdiri.
"Arin.." tubuh Naeun melemah, bahkan Mark memegang kedua bahu Naeun untuk menopangnya untuk terus berdiri.
"Kenapa lo ga pernah mau denger gue Rin.." Air mata Naeun jatuh, Naeun menyayangi Arin selayaknya saudaranya sendiri, tapi Arin tak pernah mendengarkannya untuk urusan ini, selalu berpikir apa yang ia inginkan akan tercapai.
Tapi saat satu kemauannya tak terpenuhi, ia tidak menyangka Arin akan nekat seperti ini, tidak berpikir bagaimana kedepannya.
Lucas masih terdiam, kaget dengan apa yang terjadi, bahkan ia tak bisa berkata-kata sekarang. Mark membantu Naeun untuk duduk di kursi terlebih dahulu kemudian Mark menarik Lucas menjauh dari dinding rooftop yang terbilang sangat pendek itu.
Joochan dan Hyunwoo pun bahkan masih kaget dan hanya bisa terdiam. Tak bisa mengatakan satu kata pun melihat sikap Arin yang sangat gegabah dan tak bisa mereka duga.
Haknyeon sampai di lantai terbawah dan ia langsung keluar menghampiri Arin yang sudah dikerumuni oleh siswa lain, satpam dan guru-guru.
"Arin, bangun rin." Ucap Haknyeon menepuk pipi Arin pelan, sangat pelan.
Mata Haknyeon sudah memanas, dan sudah berkaca-kaca, saat melihat ada darah mengalir dari belakang kepala Arin.
Mobil ambulan datang dan langsung membawa Arin, Haknyeon beserta satu guru ikut masuk ke dalam ambulan.
"Arin bangun rin!!" teriak Haknyeon, kini air matanya tak bisa ia bendung lagi.
Mereka sampai di rumah sakit. Haknyeon dan gurunya selaku wali kelas Arin itu menunggu dokter menangani Arin dengan segera.
---
"Wali Arin?" tanya suster di sana, kemudian wali kelasnya berdiri. Mereka sudah menunggu beberapa jam untuk ini dan terus berharap Arin akan selamat.
Dan beberapa detik kemudian, pintu ruang operasi terbuka dan brankar yang ditempati oleh Arin itu didorong keluar, dengan kain putih yang menutupi seluruh tubuh Arin.
"Maaf bu, kami tidak bisa menyelamatkan murid ini." Ucap Dokter menunduk, diikuti oleh perawat lainnya.
Kedua orang tua Arin berlari dan berhenti tempat di samping brankar Arin. Dan melihat kain putih menutupi tubuh putri mereka, ibu Arin pun terduduk dan bahkan pingsan setelahnya.
Setelahnya, Haknyeon dan gurunya kembali ke sekolah, Haknyeon berjalan lemas di sepanjang koridor sekolah, ia tidak bisa menutupi kesedihannya saat ini.
Sementara itu, Lucas, Mark dan Naeun sedang berada di ruang CCTV bersama dengan guru olahraga mereka yang juga mengurus ruang CCTV ini. Dapat terlihat dengan jelas melalui CCTV bahwa Arin melompat sendiri. Terlihat sangat jelas karena posisi CCTV yang juga dekat dengan mereka.
"Ya sudah, kalian sekarang kembali ke kelas kalian." ucap Pak guru mereka.
Ketiganya mengangguk dan kembali ke kelas, Lucas duduk di tempatnya, memikirkan kejadian tadi, tak menyangka Arin begitu gegabah dan sangat ceroboh seperti itu pada dirinya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Without You
Hayran Kurguberkisah tentang lucas yang pantang menyerah untuk bisa menjadi teman yuqi [nonbaku] start : 5 May 2020 end : 27 June 2020 ©gommoon, 2020