Hari sudah malam, langit pun juga sudah gelap, Lucas baru saja selesai mandi dan sudah memakai baju kaos serta celana pendek, ia melempar tubuhnya ke kasurnya yang sangat empuk.
Lucas tersenyum, kembali teringat kejadian saat Yuqi sudah menganggapnya sebagai teman, ternyata benar dugaannya, ia akan sesenang ini jika sudah berteman dengan Yuqi.
Tangannya bergerak mengambil ponselnya di atas nakas, dan membuka layar ponselnya, menampilkan jam sekarang yang menunjukkan pukul 7 malam. Lucas bergerak untuk membenarkan posisinya menjadi duduk.
Ia tersenyum setelah mendapatkan sebuah ide, tangannya bergerak men-scroll kontaknya dan sampai di kontak Yuqi, ia menekan untuk memulai panggilan suara.
Beberapa detik kemudian, Yuqi mengangkat panggilan suara tersebut, Lucas jadi semakin antusias.
“Halo? udah ngantuk belom?” tanya Lucas.
“Belom sih, emang kenapa?”
Lucas tersenyum, semakin senang mendengarnya, “Jalan yuk!” ajak Lucas, sudah mengatakan tujuannya menelepon.
“Hah? kok tiba-tiba?”
Lucas terkekeh, “Mau ga? sebagai kenangan, biar ada yang jadi cerita gitu, hari pertama kita jadi temen, ya?” ajak Lucas.
Terdengar di telinga Lucas bahwa Yuqi sekarang sedang tertawa, benar-benar tawa yang baru ia dengar sekarang, Lucas tersenyum mendengarnya.
“Ya udah, ayo aja,”
Lucas semakin melebarkan senyumannya, pertama kalinya ia jalan dengan Yuqi tapi bukan alasan kerja kelompok.
“Oke, gue jemput ya, lima belas menit lagi,” ucap Lucas.
“Iya, gue siap-siap dulu. Dah,” ucap Yuqi lalu ia memutus sambungan panggilan suara tersebut.
Lucas kemudian bergerak cepat turun dari kasurnya dan mencari baju untuk mereka jalan.
Setelah selesai, ia segera turun ke lantai bawah, Lucas mengenakan celana panjang beserta hoodie warna putih, sesampainya ia di bawah, tampak Mamanya serta Papanya sedang menonton siaran di televisi.
Kedua orang tuanya menoleh, “Mau kemana, Cas?” tanya Mamanya Lucas.
Lucas tersenyum, “Jalan sama temen dong,” ucap Lucas.
Mamanya tersenyum melihat Lucas, “Cewe ya?” tanya mamanya.
“Kok tau ma?” balas Lucas.
Hingga terdengar papanya tertawa, “Gimana ga tau kalo jawabnya seneng banget gitu?” ucap Papanya.
Lucas terkekeh, kemudian mengambil berjalan melewati ruang keluarga, “Oke, Lucas pergi dulu!” teriak Lucas.
Lucas berjalan, tidak membawa motor, sudah ia katakan pada Yuqi tadi bahwa mereka akan berjalan kaki, dan Yuqi menyetujuinya, sekarang Lucas sudah berada di depan rumah Yuqi yang jaraknya hanya di sebelah kompleknya. Kemarin memang ia meminta Mark menjemputnya karena malas berjalan, tapi sekarang ia semangat untuk berjalan.
“Eh Lucas? masuk dulu nak,” ajak mamanya Yuqi, kemudian Lucas dibawa masuk ke dalam rumah Yuqi.
Lucas duduk di sofa, bersama dengan kedua orang tua Yuqi yang sedang menonton televisi.
“Udah jadi teman?” tanya papanya Yuqi, penasaran.
Lucas yang awalnya ikut memperhatikan film di televisi mereka itu menoleh pada papanya Yuqi. Ia tersenyum lalu mengangguk, “Udah dong om!” balas Lucas, semangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Without You
Fanfictionberkisah tentang lucas yang pantang menyerah untuk bisa menjadi teman yuqi [nonbaku] start : 5 May 2020 end : 27 June 2020 ©gommoon, 2020