Taeyong, Doyoung, Johnny, Xiaojun dan Hendery tidak banyak bertanya, sebab sudah mereka duga ini ulah cowok tadi malam yang sampai sekarang masih berada di sebuah gudang kosong yang dicarikan pengawal Chenle semalam.
Taeyong, Xiaojun, Hendery duduk di sofa yang agak jauh dari tempat Lucas duduk, sementara Doyoung dan Johnny mereka masih berdiri dan mengobrol dengan Lucas.
"Udah kasi tau Yuqi?" tanya Doyoung, melihat kemarin Yuqi juga membantu mencari Lucas dan juga khawatir seperti mereka.
Lucas menggeleng, "Engga. Jangan, ngapain juga ngasih tau dia?" ucap Lucas yang sontak membuat semua yang di dalam ruangan ini terkejut mendengarnya.
Memang, Lucas sengaja mengatakan hal seperti ini pada mereka agar mereka juga berpikir untuk memberi tau Yuqi. Lucas bukannya tidak ingin memberi tau pada Yuqi, tapi lebih baik untuk Yuqi agar tidak dekat lagi dengannya. Lucas tau Haknyeon bisa kapan saja menyakiti orang lain sesuai kemauannya. Lucas tidak ingin Yuqi terlibat dalam masalahnya, itu saja.
"Maksud lo?" tanya Taeyong, ia berdiri dan berjalan ke samping Doyoung.
"Kok lo ngomong gitu?" tanya Johnny.
Lucas memasang ekspresi santai, "Emang kenapa? ya ga usah dikasi tau lah, kalian juga ga ada yang boleh ngasi tau dia." Peringat Lucas.
"Cas?" Hendery ikut berdiri.
"Otak lo kebentur ya?" tanya Xiaojun.
"Cuma ngasi tau, kemarin dia juga bantu nyari lo dan khawatir juga sama lo," kata Doyoung.
Lucas terdiam, berpikir sebentar, ia rasanya ingin memberi tau Yuqi agar tidak terus menerus khawatir, tapi ia juga tidak bisa berada di dekat Yuqi, Haknyeon masih belum menghapus dendamnya. Lucas merasa dirinya tidak apa-apa jika Haknyeon memukulnya seperti ini, asalkan Haknyeon tidak menyentuh Yuqi sedikit pun, karena Lucas tidak bisa membiarkan hal itu terjadi, dan dia mungkin akan merasa bersalah dengan kedua orang tua Yuqi yang sudah ia kenal jika sampai itu terjadi.
Demi kebaikan, Lucas akan menjauh dari Yuqi, sudah ia pikir matang-matang tadi sebelum Naeun datang dan disusul yang lain datang. Ia sudah memutuskannya seperti itu.
"Oh," balas Lucas singkat.
Semua kaget, benar benar kaget dengan sikap Lucas.
"Mau gue bentur ke dinding aja ga kepala lo?" tawar Johnny.
Lucas menggeleng, "Engga lah! gila aja ini udah sakit banget." Balas Lucas.
Doyoung menggelengkan kepalanya tak percaya dengan sikap Lucas, bahkan ia tak menitipkan kalimat terima kasih untuk disampaikan ke Yuqi. Doyoung berjalan hendak keluar ruang rawat Lucas.
Doyoung menggeser pintu ruang rawat dan di depan dapat ia lihat ada Mark dan Naeun yang sedang berbicara.
"Udah selesai?" tanya Doyoung.
Mark mengangguk.
"Kalo gitu gantian gue yang ngomong sama lo, ikut gue." Ucap Doyoung. Mark mengangguk dan mengikuti Doyoung yang berjalan agak menjauh dari Naeun, sementara Naeun, ia kembali masuk ke ruangan Lucas ingin berpamitan pulang.
"Kenapa bang?" tanya Mark.
Doyoung menghela nafas berat, "Lucas kepalanya kebentur keras ga sih? kok otaknya gitu." Kata Doyoung.
Mark mengangkat alisnya sebelah, bingung apa yang dimaksud oleh Doyoung, "Maksud lo?" tanya Mark.
"Kemarin kan Yuqi udah bantu nyari dan keliatannya khawatir banget sama dia, terus gue bilang ke Lucas untuk kasi tau Yuqi tapi dia bilang ga usah, dan nyuruh kita ga usah ngasi tau Yuqi juga," Ucap Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Without You
Fanfictionberkisah tentang lucas yang pantang menyerah untuk bisa menjadi teman yuqi [nonbaku] start : 5 May 2020 end : 27 June 2020 ©gommoon, 2020