Epilog

644 69 21
                                        

triple up! yuk dicek dulu part sebelumnya yaa!
.
.

Sejak acara mereka kemarin, Lucas dan Yuqi benar benar berbaikan, selepas acara dan pembubaran, Lucas menjelaskan semuanya pada Yuqi dan minta maaf dengan sangat tulus.

Tok! Tok! Tok!

Pintu kelas diketuk, membuat murid yang berada di kelas Lucas termasuk Lucas menoleh ke arah pintu. Pak Xiumin selaku wakil kepala sekolah berjalan masuk ke dalam kelas dan berbicara sebentar dengan Pak Sehun yang merupakan wali kelas Lucas dan teman-temannya yang lain.

Entah apa yang dikatakan oleh Pak Xiumin sehingga membuat Pak Sehun terkejut dan langsung menoleh ke salah satu anak didiknya yaitu Lucas.

“Lucas, sini sebentar.” Ucap Pak Sehun.

Lucas dengan wajah polosnya dan benar-benar tidak tahu apa-apa itu beranjak dari kursinya dan berjalan perlahan menuju meja guru yang berada di depan kelas itu.

“Ikut bapak ke ruang kepala sekolah dulu,” ucap Pak Xiumin.

Teman-teman yang lainnya sudah berbisik-bisik sehingga membuat kelas menjadi sangat ribut, mereka terus berasumsi. Pak Sehun memukul meja menggunakan penggaris agar semuanya tidak lagi berbisik.

“Sudah! sudah! tidak usah ribut.” Tegas Pak Sehun.

Lalu Pak Sehun kembali ke obrolan mereka lagi.

“Pak, saya ikut selaku wali kelasnya.” Kata Pak Sehun.

“Anak-anak, kalian catat materinya di buku catatan setelah ini bapak periksa satu-satu buku catatan kalian, tidak ada yang cuma foto di papan tulis saja, mengerti?” ucap Pak Sehun.

Pak Sehun kemudian melipat beberapa halaman buku dan memberikannya kepada Yuqi selaku sekretaris kelas untuk mencatat di depan agar bisa dilihat oleh teman-teman yang lainnya.

Yuqi menatap Lucas, tatapannya seolah bertanya apa maksud ia dipanggil oleh guru sekarang, Yuqi tidak tau bahwa Lucas dipanggil oleh kepala sekolah karena mereka tadi berbisik.

Lucas mengangguk saja, menandakan bahwa semua baik-baik saja, ia sudah melihat ekspresi Yuqi yang khawatir dan Lucas berterima kasih atas itu.

“Tidak ada yang ribut.” Tegas Pak Sehun.

Sesaat setelah mengatakan itu, Pak Sehun, Pak Xiumin dan Lucas berjalan keluar kelas untuk menuju ruang kepala sekolah. Lucas tidak tau ia dipanggil karena masalah yang mana, sebab belakangan ini ia juga membuat masalah lagi.

“Duduk, Nak,” ucap ibu kepala sekolah yang masih menyiapkan teh untuk diminum nantinya. Sekitar tiga menit, ibu kepala sekolah duduk di sofa tunggal, meletakkan gelas yang berisi air teh ke atas meja kemudian tatapannya kini mengarah pada Lucas yang sedari tadi menunduk, terus menerka-nerka masalah yang mana yang menyebabkan ia masuk ke ruang kepala sekolah bukannya ruang bk.

---

Istirahat sudah dimulai sejak tujuh menit yang lalu, dan di bangku yang agak dekat dengan ruang kepala sekolah itu sudah diisi oleh Yuqi. Ia duduk di kursi itu, menunggu Lucas yang tak kunjung keluar dari ruang kepala sekolah, padahal Lucas sudah dibawa ke ruang kepala sekolah sejak empat puluh lima menit yang lalu.

Kakinya semakin tak bisa diam, lucas benar benar lama sekali berada di ruang kepala sekolah, tak hanya Lucas, di sini pun Yuqi juga menerka-nerka kesalahan Lucas yang mana yang ketahuan. Sementara itu, Mark, Xiaojun, dan Hendery menghampiri Yuqi yang duduk setelah sebelumnya mereka sempat ke kantin.

Mark sudah mengatakan untuk tidak terlalu khawatir dengan Lucas, karena ini juga bukan kali pertama Lucas dipanggil oleh guru, tapi ini kali pertamanya ia dipanggil untuk langsung ke ruang kepala sekolah, padahal biasanya masih ke bk dulu.

[✓] Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang