double up! scroll dulu ya
.
.
.Kini, Lucas, Mark, Xiaojun, Hendery, Jeno, Jaemin, Haechan, Renjun sudah berada di parkiran sekolah, dengan Hendery dan Xiaojun yang membawa mobil. Lucas dan Mark memakai motor mereka.
“Duluan aja deh kalian, gua ada urusan bentar,” ucap Lucas.
“Jangan lama-lama lo,” peringat Mark.
Setelah melihat Lucas mengangguk, mereka pergi lebih dulu untuk ke tempat janjian mereka sesuai yang diumumkan oleh Taeyong.
Lucas menyalakan motornya kemudian pergi menuju halte bus, dan benar saja, sesuai dari penglihatannya, Yuqi masih belum pulang dan selalu menunggu di halte bus dekat sekolah mereka ini.
Lucas turun dari motornya dan menghampiri Yuqi, “Belum dijemput juga?” tanya Lucas.
Yuqi mengangguk, “Iya, belum,” balasnya.
“Mau gue anter ke rumah gak? dari pada nunggu lama di sini 'kan?” tawar Lucas.
Yuqi sudah memutuskan untuk tidak mendapat pertolongan dari Lucas lagi, Lucas sudah banyak membantu Yuqi, bahkan itu bukan kewajiban Lucas untuk terus-menerus mengingatkan Yuqi untuk makan, membantunya melakukan sesuatu. Yuqi merasa tidak enak dengan kebaikan yang Lucas lakukan, ia takut tak bisa membalasnya pada Lucas.
Akhirnya, ia menggeleng, menolak tawaran dari Lucas, “Ga usah, gue nunggu mama gue kok ini, paling bentar lagi sampe.” Jawab Yuqi, sambil tersenyum meyakinkan Lucas.
Lucas memicingkan matanya, setelahnya ia terkekeh, “Gue tau apa yang lo pikirin sekarang,” ucap Lucas. Ia sudah menangkap wajah Yuqi yang sedang berpikir tadi, tampak sekali diwajahnya terukir ekspresi yang tidak enak jika harus merepotkan Lucas.
“Apa? gue ga lagi mikir apa-apa kok,” balas Yuqi. Lucas menggeleng.
“Gue tau lo mikir sesuatu, dan nolak gue anter pulang karna apa, tenang aja, ini ga merepotkan gue kok, kan kemauan gue, gue yang seneng selalu bisa di deket lo dan bantu lo, sama sekali ga merasa kerepotan.” Jelas Lucas.
Yuqi diam, apa yang dikatakan Lucas sungguh seperti Lucas tau apa yang Yuqi pikirkan, tapi kali ini dia benar benar tidak ingin merepotkan Lucas, Lucas juga sudah membantunya beberapa waktu lalu saat dirinya ada masalah dengan Jiwon, bahkan sesuatu yang tak seharusnya ia urus, tapi Lucas memilih untuk membantu dan membuat dirinya pusing sendiri.
Yuqi menggeleng, “Yang lo bilang, gue ga mau ngerepotin lo itu bener, tapi, mama gue udah mau jemput itu juga bener kok.” Balas Yuqi.
Lucas tersenyum, kemudian mengacak rambut Yuqi, gemas.
“Ya udah, gue tunggu sampe lo dijemput,” ucapnya masih tak memudarkan senyumannya.
Lucas menatap Yuqi terus-menerus, sekarang ia paham kenapa dulu Jungwoo atau mungkin sekarang masih menyukai Yuqi, melihat Yuqi saja rasanya Lucas ingin terus melindungi Yuqi, itulah yang Lucas rasakan sekarang ini, dan ia pikir Jungwoo juga begitu. Lucas juga paham, bagaimana rasanya, susah untuk melepaskan Yuqi, membiarkannya sendiri, bahkan ia tak akan makan jika tak ada yang mengingatkan. Itu juga yang membuat Lucas khawatir, jika ia menjauh dari Yuqi.
Entah kenapa, bahkan rasanya Lucas sudah begitu nyaman dengan Yuqi, walaupun kedekatan mereka hanya sampai pada batas teman, teman yang selalu ingin Lucas lindungi.
“Kenapa lo natap gue gitu?” tanya Yuqi.
Lucas tersenyum, kemudian menggeleng. Mereka diam beberapa detik, Lucas kembali melihat Yuqi yang sedang menunggu dijemput jadi hanya memperhatikan jalanan.
“Yuqi,” panggil Lucas. Yuqi menoleh dengan tatapan seperti anak kecil yang selalu membuat Lucas berpikir Yuqi adalah adiknya.
“Kenapa?” tanya Yuqi.
“Kita udah jadi temen belum?” tanya Lucas, menatap Yuqi dengan penuh harap, jika Yuqi mengatakan Lucas sudah menjadi temannya, mungkin hati Lucas akan sedikit lega.
Lucas terus memperhatikan Yuqi yang tampak sedang berpikir, tak lama, Yuqi mengangguk, “Udah kok, bahkan udah gue anggap temen deket,” ucapnya.
Lucas tersenyum, entah bagaimana cara menjelaskan suasana hatinya saat ini, belakangan ini ia begitu khawatir dan gelisah entah karena apa, tapi mendengar jawaban Yuqi, hatinya perlahan merasa lega, sangat lega.
“Makasih ya, udah mau jadi temen yang bisa gue banggain nantinya.” Lucas kembali mengacak rambut Yuqi dan Yuqi mengangguk-anggukkan kepalanya sambil diam-diam tersenyum.
Bunyi klakson mobil membuat mereka menoleh, dan sudah terparkir di sana mobil mamanya Yuqi, Yuqi berdiri, Lucas pun ikut berdiri, mereka pergi menuju mobil Yuqi.
“Nunggu lama ya sayang? maaf ya, tadi rapatnya mulainya telat banget.” Ucap Mamanya Yuqi. Yuqi mengangguk.
“Eh? Lucas kan ya?” tanya Mamanya Yuqi.
Lucas tersenyum, merasa senang ibunya Yuqi masih mengingatnya, Lucas mengangguk, “Iya tante,” ucap Lucas.
“Makasih ya udah temenin Yuqi,” ucap mamanya sambil tersenyum, cantik sekali.
Lucas mengangguk, membalas senyuman ibunya Yuqi.
Yuqi menatap Lucas, “Gue pulang ya, lo juga pulang ya, makasih udah temenin gue nunggu tadi.” Ucap Yuqi sambil tersenyum, cantik sekali, Lucas kini tau kecantikan Yuqi sama seperti ibunya.
Lucas tersenyum, kemudian mendekat untuk berbisik sebentar, “Jangan senyum-senyum gitu, makin cantik, ntar gue jadi suka.” Bisik Lucas.
Yuqi terkekeh, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, “Apaan sih?” ucapnya lalu ia berjalan masuk ke mobil.
Selagi Yuqi berjalan memutar untuk masuk ke mobil dan duduk di sebelah mamanya.
“Lucas sini,” panggil mamanya Yuqi pelan. Lucas berjalan menuju mamanya Yuqi.
“Bisik apaan tadi?” goda mamanya Yuqi.
Lucas tertawa sebentar, “Tadi kita baru aja jadi temen, bukan sekedar temen tan, tapi temen deket,” bisik Lucas ke mamanya Yuqi, begitu antusiasnya Lucas.
Kini, Mamanya Yuqi yang tertawa, “Oh iya? wah bagus dong,” ucapnya.
Lucas nyengir, “Titip salam ke om juga ya tante,” kata Lucas. Mamanya Yuqi mengangguk.
“Sekalian tante bilangin, kalo udah jadi temen Yuqi ya,” balas Mamanya Yuqi sambil tertawa.
“Siap tante!” ucap Lucas dengan gaya seperti hormat saat upacara.
“Ma? ngomongin apa sih?” tanya Yuqi, yang merasa dari tadi mamanya terus berbicara dengan Lucas.
Mamanya menoleh, kemudian terkekeh, “Ga ada, yuk pulang,” kata Mamanya.
Lucas melambai pada Yuqi, “Bye bye!” seru Lucas antusias, Yuqi yang di dalam mobil pun tertawa kecil melihat kelakuan Lucas yang begitu unik baginya.
“Aduh aduh anak mama, udah bisa yaa,” goda mamanya Yuqi.
Yuqi menoleh ke mamanya, kaget, “Apaan sih ma? bisa apaan? ga ada apa apa kok.” Ucap Yuqi.
Mamanya hanya tertawa, begitu senang menggoda anaknya.
Setelah mobil mereka menjauh, Lucas kembali ke motornya yang diparkir di halte bus tadi, ia kemudian melajukan motornya menuju tempat yang sudah ditentukan oleh Taeyong dan yang sudah Taeyong umumkan melalui grup chat mereka saat jam istirahat keduanya tadi. Hari ini, mereka berkumpul di cafe milik sepupunya Chenle, agak jauh dari sekolahnya, lebih dekat ke sekolah Chenle.
■■■
thanks for reading! see you in the next part!
![](https://img.wattpad.com/cover/223836517-288-k402027.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Without You
Fanficberkisah tentang lucas yang pantang menyerah untuk bisa menjadi teman yuqi [nonbaku] start : 5 May 2020 end : 27 June 2020 ©gommoon, 2020