[19]

275 46 9
                                    

°flashback on

Arin. Siapa murid di sekolah ini yang tidak mengenal siapa itu Arin? siswi yang sangat populer karena kecantikannya ditambah lagi latar belakangnya yang merupakan anak dari pemilik yayasan.

Gadis itu berjalan masuk ke kelas orang lain dengan santai, sudah seperti berada di kelas sendiri, tanpa memikirkan pandangan orang lain, mau bagaimanapun sikapnya, tak akan ada yang berani mengomentari.

Arin duduk di deretan kursi di belakang yang sering sekali disusun untuk mereka sekedar berkumpul bersama. Sekarang Arin duduk di sebelah Haknyeon, semua murid bahkan beberapa guru pun ada yang tau, bahwa Arin berpacaran dengan salah satu anak basket kebanggaan sekolah mereka yaitu Ju Haknyeon.

“Pulang mau jalan?” tanya Haknyeon.

Arin mengangguk saja, “Boleh aja,” balasnya.

Tangan Haknyeon kini merangkul Arin, tetapi mereka masih duduk, di barisan belakang kelas dengan loker-loker siswa kelas ini, sudah banyak yang berkumpul, ada Hyunwoo, Lucas, Mark, dan Joochan.

“Bucin lo,” ucap Joochan, di antara mereka, hanya Haknyeon yang memiliki pacar.

“Cari pacar makanya,” ucap Lucas, kemudian tertawa kecil, selalu terlihat tampan bagi siapapun yang melihatnya saat ini. Tanpa sadar, Arin ikut tersenyum saat melihat ketampanan Lucas itu.

Naeun yang baru saja selesai membaca bukunya di tempatnya kemudian berjalan ke belakang untuk menghampiri sahabatnya, Arin.

“Kantin ga Rin?” ajak Naeun begitu sampai di meja barisan belakang tempat murid-murid populer berkumpul.

Arin mengangguk, “Aku ke kantin ya,” ucap Arin pada Haknyeon, setelah menepuk pelan sekali pipi Haknyeon, Arin pergi ke kantin bersama dengan Naeun.

“Naeun,” panggil Arin saat mereka sudah mulai agak menjauh dari kelasnya Haknyeon.

Naeun menoleh, “Kenapa?” tanyanya.

Arin kemudian tersenyum lagi, “Kayanya gue suka Lucas deh,” ucap Arin santai tapi dengan tatapan yang mengisyaratkan bahwa ia benar suka dengan Lucas.

Mendengar itu, Naeun melotot, “Gila lo?” tanya Naeun.

Alih-alih membantah, Arin tersenyum lagi, “Iya, kayanya gue udah tergila-gila deh sama Lucas, dari kemaren gue liatin, gantengnya selalu nambah ya,” ucap Arin.

Naeun menggelengkan kepalanya kuat-kuat, “Engga ya Arin, lo udah punya Haknyeon, ga boleh sampe suka sama Lucas, paham ga?” kata Naeun.

Kini, Arin yang melotot, “Lo ngelarang gue kayak gini, apa jangan-jangan lo suka Lucas juga?” tanya Arin, curiga.

“Ya engga lah! gila? dia sahabat gue.” Kata Naeun, yang Naeun katakan itu sungguh benar adanya, Naeun tak pernah menganggap Lucas lebih dari seorang sahabat, begitu juga sebaliknya.

Arin menganggukkan kepalanya, “Kalo gitu biarin gue suka sama Lucas,” balasnya.

Naeun menghentikan langkah kakinya dan memutar tubuhnya mengarah pada Arin, “Gue sebagai sahabat dari kalian berdua, sangat-sangat tidak setuju!” ucap Naeun lalu pergi.

Ya, Naeun sangat memikirkan hubungan Arin dan Haknyeon kedepannya akan seperti apa dan persahabatan Haknyeon dan Lucas akan seperti apa jika Haknyeon tahu bahwa Arin menyukai Lucas.

Ia hanya tidak ingin terjadi masalah, itu saja, apalagi dengan temperamen Haknyeon yang memang sedikit buruk, dan sifat Arin yang juga sedikit buruk dalam artian, ia akan melakukan segalanya demi mendapat yang ia inginkan. Jika Arin menginginkan Lucas dan ia melakukan segala cara, pasti persahabatan Haknyeon dan Lucas akan hancur begitu saja, itu yang tak Naeun inginkan.

[✓] Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang