[09]

340 61 12
                                        

*flashback masa SMP Yuqi

Hari seperti biasanya, ia duduk di bangku panjang taman sekolah, dengan seragam yang selalu ia kenakan rapi, benar benar rapi seperti murid teladan. Ia duduk sendiri di taman sekolah, membaca buku yang bisa menambahkan wawasannya.

Dan lagi, seperti biasa, seorang laki-laki menghampirinya dengan membawa bola basket, cowok tinggi dengan wajah yang soft serta senyumnya yang menawan. Laki-laki itu bernama Kim Jungwoo lebih akrab disapa Jungwoo.

Jungwoo duduk di sebelah Yuqi, masih dengan memeluk bola basketnya, “Kok sendirian lagi sih? udah makan belum?” tanya Jungwoo.

Yuqi menoleh saat mendengar suara Jungwoo, “Eh kak, kok di sini?” Bukannya menjawab, Yuqi malah bertanya balik.

Jungwoo senyum, sangat manis, “Ya nemenin kamu dong, emang ke sini ngapain lagi?” tanya Jungwoo.

“Kak, tapi sebaiknya kakak pergi aja, aku mau sendirian aja.” Kata Yuqi ragu, tapi ia harus mengatakan hal ini.

Jungwoo terlihat kaget mendengar penuturan dari Yuqi, tapi ia berusaha bersikap biasa saja, “Kok gitu? Oh iya, karna aku yakin kamu belum makan, ayo kita ke kantin, makan sama aku.” Kata Jungwoo lalu menarik lengan Yuqi pelan, membuat Yuqi terpaksa ikut berjalan menuju ke kantin dengan Jungwoo.

Sedari tadi Yuqi khawatir setiap berjalan dengan Jungwoo, banyak yang memperhatikan Yuqi, karena berjalan dengan kapten basket sekolah mereka.

“Nih, dimakan ya tuan putriku.” Kata Jungwoo meletakkan siomay bandung yang dijual di kantin mereka.

Yuqi makan agak cepat, agar bisa lebih cepat menjauh dari Jungwoo. Ia tidak mau berlama-lama bersama dengan Jungwoo, pasalnya, mereka bukanlah pacar, atau lebih tepatnya, hanya Jungwoo yang menyukai Yuqi. Mereka tidak pacaran karena Yuqi sudah mengatakan kalimat yang seakaj membangun pembatas di antara mereka.

Tapi Jungwoo bukan tipe cowok yang langsung menyerah, ia terus memberikan perhatiannya serta sikap lembutnya pada Yuqi, berharap suatu saat Yuqi akan menerimanya, menerima perasaannya.

“Eh? jangan cepet-cepet dong makannya,” kata Jungwoo.

Dan benar saja, detik berikutnya Yuqi batuk-batuk karena tersedak makanannya, seperti tau akan ada kejadian seperti ini, Jungwoo dengan sigap memberikan segelas es teh pada Yuqi. Tanpa berpikir panjang, Yuqi meminum es teh yang diberikan oleh Jungwoo.

“Kenapa cepet-cepet sih? keselek kan jadinya,” kata Jungwoo lembut.

Yuqi langsung berdiri dari bangku yang ada di kantin, “Kak, aku permisi dulu, aku ada tugas, makanannya aku aja yang bayar.” Kata Yuqi lalu berlalu pergi meninggalkan Jungwoo dan membayar makanan miliknya dan milik Jungwoo, tidak menjadi masalah untuk Yuqi karena Jungwoo sering membayarkan makanan di kantin untuk Yuqi.

Sebenarnya, bukan tugas alasan Yuqi pergi secepat itu, ia tidak ingin semakin banyak yang melihatnya dengan Jungwoo dan bergosip terus menerus.

“Sini lo!” ucap seseorang menarik Yuqi menuju toilet perempuan terdekat dari kantin.

Yuqi sudah menduga kejadian seperti ini pasti terjadi. Dia, Park Jiwon, kakak kelasnya.

“Gue udah bilang kan?! ga usah deket deket Jungwoo, ga denger lo?” Jiwon membentak Yuqi dan mendorong Yuqi ke dinding toilet sebelah wastafel untuk mencuci tangan.

Yuqi menunduk, “Aku ga deketin kak Jungwoo, kak.” Ucap Yuqi pelan, dan jujur.

Jiwon mendecih.

“Jadi maksud lo Jungwoo yang deketin lo duluan? mimpi lo?” tanya Jiwon, emosi.

Yuqi menggeleng, Jiwon semakin memajukan tubuhnya dan menjambak rambut Yuqi agar Yuqi menatap matanya dan tidak terus menunduk.

[✓] Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang