[22]

297 47 11
                                        

Mark sedari tadi tak fokus memperhatikan penjelasan guru di depan dan ini sudah jam pelajaran terakhir, sungguh, ia sangat memikirkan kemana Lucas pergi. Tempat duduk sampingnya kosong, Lucas tak di sini dan masih belum ditemukan oleh mereka. Bahkan tadi ia sudah berharap Lucas telat, tidak masalah Lucas telat asalkan ia muncul, tapi sampai jam pelajaran terakhir dan sudah jamnya sebentar lagi pulang sekolah, Lucas tak muncul.

Bukan hanya Mark yang memikirkan ini, Xiaojun dan Hendery pun sekarang tampak tidak fokus dan sangat cemas. Tapi disini, hanya Mark yang mengenal Haknyeon, mengenal dengan baik.

Tangannya mengepal, ia berjanji jika Lucas seperti apa yang Haknyeon katakan tadi malam, dan jika Lucas ditemukan sudah tidak bernyawa, maka Mark yang akan membuat Haknyeon kehilangan nyawanya.

Mark tau mengapa Haknyeon begitu benci dengan Lucas, tapi alasan dan dasar Haknyeon membenci Lucas sangat tidak masuk akal, semua teman SMP mereka tau, kejadian meninggalnya pacar Haknyeon—Arin—itu bukanlah salah Lucas atau orang lain.

Sekarang ini, Mark tidak tau harus berbuat seperti apa agar Haknyeon sadar dan harus bisa mengikhlaskan. Mark menghela nafasnya, frustasi.

“Baik anak-anak, pelajaran ibu akhiri, sampai jumpa,” ucap bu Seohyun lalu pergi keluar kelas.

Yuqi langsung berdiri dari bangkunya dan langsung menghampiri Mark, Xiaojun dan Hendery yang sudah berkumpul hendak pergi untuk mencari Lucas lagi.

“Tunggu, gue ikut.” Kata Yuqi yang langsung menghentikan aktivitas ketiganya, tiga orang itu menoleh pada Yuqi.

Tapi hanya Mark yang menggeleng, “Jangan, biar kita aja yang cari, lo di rumah aja, kalo udah ketemu gue kabarin.” Ucap Mark.

Yuqi menggeleng kuat, “Gue bantu cari ya?” mohonnya pada Mark.

Mark tetap menggeleng, jika memang alasan Haknyeon ingin menghabisi Lucas adalah karena Arin, maka, Haknyeon pasti berpikir untuk melakukan hal yang sama pada perempuan yang dekat dengan Lucas, apalagi kemarin Yuqi ada di sana sebelum Lucas pergi.

Ia tau pemikiran Lucas, Mark tidak akan membiarkan Yuqi untuk ikut, itu sebabnya Lucas melarang Yuqi untuk menoleh, Mark tau itu.

“Ga usah, gue kabarin kalo udah ketemu Lucas, secepatnya gue langsung nelpon lo kok, duluan ya.” Ucap Mark menepuk pelan pundak Yuqi.

Mark, Xiaojun dan Hendery pun pergi ke parkiran yang di sana sudah ada Taeyong, Doyoung dan Johnny yang akan membantu mereka untuk mencari keberadaan Lucas. Mereka mencari mulai dari lingkungan terdekat dari tempat dimana Haknyeon menghajar Lucas.

---

Pintu ruang rawat bergerak ke samping, Naeun baru saja masuk ke ruang rawat Lucas dan langsung melihat Lucas yang seperti orang tidak jelas yang hanya mengotak-atik remote televisi dan terus mengubah saluran televisi.

“Ngapain sih lo?” tanya Naeun yang melewati depan televisi.

Lucas bergerak semangat, “Lama banget lo datengnya, bosan banget gue ga boong.” Ucap Lucas.

Naeun tertawa, ia tau dan sudah membayangkannya sejak tadi bagaimana Lucas sendiri di sini bahkan tanpa ponselnya.

Tangan Naeun bergerak mengambil sesuatu di dalam tasnya dan memberikannya pada Lucas. Sebuah benda pipih berwarna hitam yang dilapisi dengan casing bertuliskan D9V2.

“YAAMPUN TEMEN GUE EMANG PALING NGERTI!” seru Lucas yang langsung mengambil ponselnya dan memeluk ponselnya sebentar selayaknya sedang memeluk kekasihnya.

Naeun tertawa lalu menggeleng melihat sikap Lucas yang seperti sudah berabad-abad tidak memegang ponselnya.

“Duh baik banget, pake diisiin segala baterainya, makasih loh ya.” Kata Lucas.

[✓] Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang