• Part 8 •

24 14 0
                                    

Setelah es krim yang Kekey pesan selesai, barulah Kekey dan Risa kembali ke tempat duduk yang tadi.

Tangan kanan Kekey menggandeng Risa, sedangkan tangan kirinya memegang dompet dan satu plastik yang berisi es krim.

Kekey tak melihat sekitar, ia hanya fokus kepada Risa.

Kekey kembali duduk di dekat sang Bundanya, sedangkan Risa juga ikut duduk di sanping Kekey

"Eh abang. Risa beli es krim nihh" Ucap Risa kepada abangnya.

Kekey pun mendongak untuk melihat siapa abang Risa. Dan bum!!

Bagai di sambar petir, tubuh Kekey menegang kala melihat orang tersebut.

Abang Risa pun terkejut, namun ia sesegera mungkin menetralkan ekspresinya.

"Kak Devan?" Ucap Kekey.

"Jadi kalian udah pada kenal. Bagus dong, biar tambah gampang." Ucap Mama Mita.

Kekey mengerutkan dahi tanda tak mengerti.

"Kak, es krim Risa mana?" Tanya Risa.

Kekey pun berusaha tak menggubris perkataan Mama Mita dan memberikan plastik berisi eskrim kepada Risa.

"Ini untuk kakak satu, dan ini untuk abang satu." ucap Risa menyodorkan satu es krim kepada Kekey dan Devan.

Sungguh, Devan sangat berbeda seperti yang di sekolah. Jika di sekolah Devan suka diam, maka tidak untuk malam ini.

"Eumm.. Enak gak bang?" Tanya Risa kepada Devan.

"Enak kok." Jawab Devan dengan disertai senyuman.

Karena Kekey melihat Risa makan dengan belepotan, Kekey pun mengambil tisu dan mengelapnya pada bibir Risa.

Risa yang sedang usil pun menyodorkan tiba tiba es krim nya kepada Kekey yang saat ini berada sangat dekat dengan Risa, Alhasil es krim tersebut belepotan di pipi Kekey.

"Eh Risa. Yahh Kakak jadi belepotan juga. Kakak balas nihh" Ucap Kekey menoelkan es krim kepada Risa.

Jadilah mereka berdua saling perang es krim.

"Eh ya ampun. Udah udah, kok pada mainin es krim sih. Jadi belepotan semua kan. Haduhh" Ucap Mama Mita.

Kekey dan Risa pun berhenti dengan acara perangnya.

Kekey mengambil tisu dan mengelapkannya pada Risa.

Kini tinggal Kekey yang masih dengan wajah belepotannya.

"Kak, sini biar Risa yang ngelapin kakak."Ucap Risa hendak mengelap belepotan yang ada di wajah Kekey.

" Biar abang aja Risa. "Ucap Devan sambil mengambil alih tisu yang di pegang Risa dan mulai mengelap wajah Kekey.

" Kalo makan es krim yang bener. Masa gitu aja belepotan. "Ucap Devan datar namun terkesan mengejek.

Kekey hanya memajukan bibirnya tanda cemberut.

" Ekhem. Belum apa apa udah romantis nihh"Ucap Papa Kekey.

Saat ini suasana mulai serius, tak ada yang membuka percakapan. Hingga Papa Devan membuka suara.

"Ekhem. Jadi, tujuan kalian semua di pertemukan disini bukan hanya untuk makan malam saja, tapi ini juga menyangkut masa depan Kekey dan Devan..." Ucap Papa Devan.

Kekey yang merasa namanya di sebutkan pun, mendengarkan pembicaraan dengan serius.

"Saya, selaku perwakilan dari orang tua Devan, ingin menjodohkan anak saya Devan dengan Kekey. Bagaimana, apa kalian semua setuju?" Tanya Papa Devan.

Kekey pun sontak terkejut, dengan ekspresi bingung ia menatap Papa Devan.

"Kalo kita setuju setuju aja. Gimana dengan Kekey dan Devan?" Tanya Bunda Dewi.

Kini tatapan Kekey teralih kepada Devan. Kekey berharap semoga saja Devan menolak perjodohan ini.

Plissss. Devan tolak. Tolak Devan. Gue gamau!! - batin Kekey memberontak.

Devan menatap Kekey sambil menunjukkan smirk nya.

" Devan setuju Pah." Ucap Devan.

Kekey pun hendak protes, namun usahanya di dahului dengan Bunda Dewi.

"Kalo Kekey pasti mau. Ya kan Keyy" Ucap Bunda Dewi sambil melihat Kekey dengan tatapan memohon.

Kekey bingung harus gimana. Di satu sisi Ia ingin menolak perjodohan, namun di satu sisi lainnya ia tak ingin melihat Bundanya kecewa.

Akhirnya, dengan perasaan terpaksa pun Kekey mengangguk tanda setuju.

Terdengar helaan nafas lega dari semua orang.

Kini Kekey sedang menunduk, ia bingung harus bahagia atau tidak.

"Tante, Devan minta izin buat bawa Kekey sebentar ya." Izin Devan kepada Bunda Dewi.

Bunda Dewi mengangguk tanda mengizinkan.

"Key.." Panggil Devan.

Kekey yang mengerti pun langsung berdiri dan mengikuti Devan dari arah belakang.

Devan membawa Kekey menuju taman belakang Cafe.

Devan duduk di kursi taman tersebut dan menepuk nepuk kursi pertanda Kekey di suruh duduk di sampingnya.

Kekey pun duduk tanpa bersuara, ia membiarkan Devan berbicara semaunya.

"Huhh.. Gue sebenernya pengen nolak perjodohan ini.. Tap—"Ucapan Devan terpotong

"Kenapa gak lo tolak aja? Repot!" Jawab Kekey sarkatis.

"Tapi gue gamau liat orang tua gue kecewa. Ini keinginan orang tua gue dari dulu." Lanjut Devan.

Kekey hanya bisa menghembuskan nafas gusar.

"Gue bingung. Saat ini gue harus bahagia atau sedih. Gue gapernah berharap seperti ini." Ucap Kekey pelan.

Setelah Kekey mengucapkan kata tersebut, keduanya sama sama diam, saling memikirkan bagaimana kedepannya.

Tiba tiba, terdengar suara panggilan dari belakang.

"Kakak.." Ucap seorang tersebut. Kekey menoleh dan mendapatkan Risa tengah berlari ke arahnya.

"Eh Risa kok disini? Ngikutin kakak yaaa.." Ucap Kekey dan menyuruh Risa duduk di antara Kekey dan Devan.

"Hehe. Abisnya Risa gak ada temennya kak, Abang Devan kan juga ke sini. Jadi Risa sekalian ikut kesini." Ucap Risa.

Devan tersenyum mendengar penuturan adiknya, ia mengelus elus puncak kepala Risa.

"Risa seneng deh, Kakak bisa deket sama Abang." Kata Risa melihat ke arah Kekey dan Devan bergantian.

Kekey ikut tersenyum mendengarnya.

"Kakak kenapa diem? Kakak takut ya sama Abang?" Tanya Risa.

"Nggak kok, ngapain takut sama abangmu." Jawab Kekey sambil melihat Devan.

"Tenang aja kak, Abang Devan gak galak kok. Keliatannya aja yang galak, tapi aslinya baik kok. Ya gak Bang?" Ucap Risa sambil mengangkat alisnya.

"Iya dong. Abang kan gak galak, ya kali abang galak" Ucap Devan tersenyum ke arah Kekey.

Mereka bertiga tertawa bersama. Hingga panggilan dari Bunda Dewi untuk melaksanakan makan malam pun membubarkan tertawa mereka.

Akhirnya malam ini terlewatkan. Malam yang tidak pernah Kekey harapkan, tapi Kekey bersyukur, karena dengan adanya malam ini Kekey bisa kenal lebih banyak tentang Devan.

Upsss!!

➖➖➖
Hayo, Apa Kekey mulai suka dengan Devan?
Maaf ya kalo gak nyambung😭
Jangan lupa Vote dan komennyaaaa!!
Seeyou next chapter😋❤️

Only you [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang