Only you [End]

• Part 15 •

Hari ini adalah hari yang sangat di tunggu tunggu, hari ini juga hari dimana dua orang anak yang melepas masa dewasanya dengan menikah.

Sedari pagi pagi buta tadi Kekey dirias, dan sekarang sudah selesai.

Make up nya tidak terlalu tebal, cukup sederhana sederhana saja. Bagaimana tidak, selama di dandan Kekey selalu protes. Di suruh jangan ketebelan lah, di suruh jangan menor menor lah, di suruh jangan banyak banyak lah. Hadeuhhh.

"Mbak di jodohin ya?" Tebak perias tersebut.

"Eh kok tau ya bak?" Tanya Kekey.

"Udah sering kok, saya dapet kustomer yang ginian. Jadi udah bisa bedain mana yang di jodohin sama mana yang menikah karena cinta" Ucap Perias tersebut.

"Sebenarnya saya gak mau di jodohin gini bak, usia saja juga masih muda. Saya juga takut merasa tidak cocok dengan pasangan saya." Ujar Kekey

"Semua kustomer saya yang dijodohin juga bilang gitu, tapi tau tau pas udah ngejalanin malah bahagia sentosa kok mbak. Mbak gaperlu khawatir, cukup percaya aja." Ucap Periad tersebut.

Kekey yang Sedari tadi merasa ragu pun sudah mulai tenang berkat perias tersebut

" Makasih ya bak, Saya jadi lebih tenang sekarang." ucap Kekey.

Perias itu hanya tersenyum mendengarnya.

"Mbak saya ke bawah dulu yaa, ada yang mau di ambil." Kata perias tersebut sembari berjalan menuju pintu.

Kini Kekey menatap dirinya sendiri di cermin. Ada sedikit ketidak relaan untuk melepaskan masa sekolahnya. Ia takut jika nanti ia tak bisa berkumpul lagi dengan para temannya.

Saat sedang mengamati diri sendiri, datanglah Papa Kekey masuk dan berdiri di samping Kekey.

"Eh anak papa. Cantik sekali kamu Key.." Ucap Papa.

"Makasih ya pa, udah jaga Kekey saat ini. Kekey ga tau nanti kedepannya gimana pa. Intinya Kekey berterima kasih ke papa." Ucap Kekey memeluk papa tersayangnya itu.

"Itu sudah tugas papa Key. Kamu jangan sungkan sungkan untuk menjenguk papa sama bunda nanti yaa. Kalo ada apa apa, bilang aja sama Papa. Siapa tau papa bisa bantu." Ucap Papa Kekey melepaskan pelukannya.

Kini berlinang air mata di pelupuk mata Kekey.

"Eh jangan nangis dongg, nanti cantik nya hilang. Yaudah yuk kebawah, calon suami kamu sudah nunggu kamu dari tadi." Ucap Papa menggandeng Kekey menuruni tangga.

…

"Saya terima nikah dan kawinnya Keyla Aghata binti Bima prasetyo dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Ucap Devan dengan satu tarikan nafas. (eh ijab kobulnya bener gasih? Kalo salah maklumin yaa😅)

"Bagaimana para saksi?" Tanya penghulu

"SAHHHHH...." Ucap lantang para saksi.

"Alhamdulilah." Ucap Penghulu dan mulai membacakan doa.

Kekey menghela nafas. Ia bingung sekarang harus bahagia atau tidak. Andai kata Kekey tidak menerima perjodohan ini, mungkin sekarang Kekey tak bisa melihat kedua orang tuanya yang tersenyum berseri.

Acara pernikahan ini rahasia. Hanya mengundang teman kantor saja dan para sepupu.

Bahkan teman teman Keyla juga tidak di undang.

"Sekarang, di persilahkan untuk mempelai wanita mencium tangan suaminya.."

Dengan perasaan campur aduk, Kekey mengambil tangan Devan dan menciumnya.