• Part 18 •

17 11 0
                                    

Sore ini Kekey mengemasi pakaiannya, meski antara rela dan tidak rela ia harus meninggalkan rumah serta kedua orangtuanya.

"Key udah siap?" Tanya Bunda Dewi.

"Udah bun." Ucap Kekey meneliti lagi setiap barang yang akan ia bawa ke rumah baru.

"Baju Devan gak kamu pindahkan?" Tanya Bunda.

"Kan Devan bisa sendiri bun" Ujar Kekey menatap bunda.

"Kamu kan istrinya, itu udah kewajiban kamu." Ucap bunda yang di susul oleh Devan.

"Tau." Kata Devan ikut nimbrung.

Kekey menatap sinis Devan, sedangkan Devan hanya menatap penuh kemenangan kepada Kekey.

Semua baju di pindahkan ke koper, dan beberapa barang yang akan di bawa ke rumah baru.

Kekey dan Devan pun berpamitan kepada bunda.

"Bunda kapan nyusul ke rumah baru?" Tanya Kekey.

"Nanti sama papa. Sekalian nanti bunda belikan persediaan bahan untuk di dapur." Ucap Bunda.

"Yaudah bun, Kekey berangkat yaa. Salam buat papa ya bun." Pamit Kekey sambil mencium tangan bunda

"Iya bun, Devan juga pamit" Pamit Devan dan mencium tangan bunda.

"Hati hati di jalan ya" Ujar bunda.

...

Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit, sampailah Kekey dan Devan di rumah barunya.

Astaga dragon.. ini rumah atau istana? Gede banget. Buset dahh - batin Kekey.

Mobil Devan kini sudah terparkir di garasi.

Kekey pun langsung turun tanpa menunggu Devan. Sedangkan Devan memanggil pak Bambang(satpam) agar membantu membawa koper menuju kamarnya.

Kini Kekey sedang bersikagum melihat rumah di depan matanya yang sungguh besar.

"Ayo masuk." Kata Devan.

Kekey hanya mengekor di belakang Devan, ia tak mau sampai hilang di rumah barunya yang besar ini.

Karena Kekey takut kehilangan jejak Devan, maka Kekey menarik ujung baju Devan yang membuat si empu melihat ke arah Kekey.

Dari sirat matanya, Devan seperti menanyakan 'apa' kepada Kekey.

"Gue takut ketinggalan." Ucap Kekey sambil memamerkan deretan giginya yang putih.

Devan menepis tangan Kekey di bajunya dan segera menggenggam tangannya.

"Nah, kalo gini kan lebih enak." Ucap Devan dan membawa Kekey menuju kamar.

Devan membawa Kekey ke kamar yang paling pertama, saat Devan membuka kamar, yang pertama kali di lihat Kekey adalah Sebuah kamar yang besarnya tak bisa Kekey ucapkan.

"Ini kamar atau rumah?" Ucap Kekey pelan namun masih bisa di dengar Devan.

"Ini kamar kita berdua." Ucap Devan menunjukkan smirk nya kepada Kekey.

Only you [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang