Kringg.. Kringg.. Kringg..
Bell pulang pulang sekolah berbunyi. Sesuai kemauan Devan, kini Kekey harus pulang dengan nya.
"Na, Wid. Gue duluan yaa. Ada urusan." Ucap Kekey segera meletakkan buku buku di tasnya.
"Tumben Key, yodah hati hati." Ucap Reina.
Kekey hanya mengangguk dan hendak keluar kelas. Namun ia di kagetkan oleh sosok Devan yang sudah ada di depan pintu kelas.
Kekey pun menarik Devan agak menjauh dari kelasnya, karena Kekey tak ingin kedua sahabatnya curiga.
" Lo ngapain nongol disitu? Lo pengen ketauan sahabat gue? Gila lo ya!" Ucap Kekey ketus.
"Gue kan mau pulang bareng lo." Ucap Devan polos
"Ya tapi gausa nyamperin ke kelas bege. Ntar anak anak curiga." Ucap Kekey. Ia tak habis pikir dengan Devan, yang tiba tiba muncul di depan kelas. Bagaimana jika para temannya curiga? Kekey kan ingin merahasiakan hubungannya dengan Devan.
"Yaudah si, kan udah jauh. Yok pulang!"Ucap Devan menarik tangan Kekey menuju parkiran.
Kekey merasa risih di tatap seperti ingin di lahap hidup hidup oleh fansnya Devan.
" Lepasin, noh niatin para FANS lu. Kek pen makan orang aja. "Sinis Kekey dan melepaskan tarikan Devan di tangannya.
Devan melihat sekeliling dan benar saja, semua mata kini menatap ke arah Devan dan Kekey.
Devan pun mempercepat langkahnya menuju parkiran diikuti Kekey di belakangnya.
Sesampai di parkiran, Devan bukannya pergi ke mobil melainkan ke arah sepeda motor ninja?
"Eh gila, lo bawa motor? Lah terus gue gimana?" Tanya Kekey.
"Ya lo di belakang lah, ribet." Ucap Devan menaiki motornya.
"Masalahnya gue pake rok yang pendek, yakali. Ntar kelihatan gimana?" Tanya Kekey lagi.
"Gakan ada yang napsu ke lo! Udah buruan naik." Ucap Devan.
Dengan menahan segala kekesalannya, Kekey menaiki motor Devan dengan susah payah, karena ia harus menjaga rok nya agar tidak terangkat.
Setelah siap, Devan segera menjalankan motornya menuju butik yang tadi sudah di janjikan oleh bunda Dewi.
Selama perjalanan Kekey tak memegang Devan, ia hanya duduk dan selalu membenarkan posisi roknya.
Devan yang merasa bahwa Kekey tak berpegangan pun dengan mendadak menancapkan gasnya. Kekey yang terkejut sontak memeluk tubuh Devan sampai menuju ke Butik.
Setelah sampai, Kekey segera melepaskan pelukannya dan langsung turun dari motor Devan tak lupa pula Kekey mencubit pinggang Devan.
"Au, kok lo cubit sih? Sakit tau." Ucap Devan mengusap usap pinggangnya bekas cubitan Kekey sambil turun dari motornya.
"Bodo! Suruh siapa lo tadi bikin gue hampir jatoh!" Sengit Kekey.
"Halah, lo nya aja yang modus. Pake peluk peluk segala lagi." Ucap Devan sambil menaik turunkan alisnya.
"Sinting! Gara gara lo tau!!" Ucap Kekey sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Nye nye nye nyeee. Udah masuk!" Ucap Devan mengakhiri perdebatan dan mulai masuk ke dalam butik disusul Kekey di belakangnya.
Di dalam butik sudah ada Bunda Dewi, Mama Mita serta Tante Tari kalo tidak salah namanya.
"Assalamualaikum, Bun, Ma, Tante." Ucap Devan sambil menyalami ketiga orang tersebut.
"Waalaikum salam, nah ini udah dateng." Ucap Bunda Dewi.
"Yaudah, Kekey, aku sama Tari nyari baju buat Kekey. Kamu sama Devan nyari baju buat Devan ya Dew." Ucap Mama Mita menunjuk Bunda Dewi.
Kini mereka berpencar sesuai yang di tentukan Mama Mita.
Tante Tari memberi 10 gaun pengantin dan menyuruh Kekey untuk memilih yang ia suka.
Sambil memilih milih Kekey bertanya kepada Mama Mita.
" Mam, kok fitting bajunya sekarang? Kan masih belum tentu kapan nikahnya Ma." Ucap Kekey sambil mencoba Gaun pengantin berwarna merah.
"Kata siapa. Pernikahan kamu bakal di laksanain tiga hari lagi. . Makanya Mama suruh kalian berdua fitting baju." Ucap Mama Mita.
"Hah?! Kekey kok gak tau sih Ma. Lagi pula kenapa harus tiga hari lagi? Itu terlalu kecepatan Mama. Kekey belum siap." Ucap Kekey merengek.
"Siap gak siap harus siap ya sayang. Ini juga demi kebaikan kamu. Semakin cepat semakin baik." Ucap Mama Mita sambil mengelus puncak kepala Kekey.
Ini mah bukan bukan semakin baik, tapi semakin sengsara. Kuatkan hamba ya allah. - batin Kekey.
Kekey hendak protes namun usahanya di dahului oleh Mama Mita yang menyodorkan Gaun berwarna putih panjang dan bermotif bunga.
"Kalo ini gimana Key? Kayaknya cocok deh buat kamu. Sana kamu coba!" Ucap Mama Mita seraya menyodorkan Gaun tersebut dan mendorong pelan Kekey ke ruang ganti.
Kekey hanya bisa pasrah saja. Ia tak bisa melawan apalagi protes.
Kini Kekey keluar dari kamar ganti dan berjalan menuju Mama Mita.
" Nah. Pas sekali. Kamu nanti pakai yang ini aja ya Key." Ucap Mama Mita.
Karena di rasa sudah selesai, Kekey hendak berbalik menuju ruang ganti untuk berganti pakaian.
"Ehhh. Mau kemana? Jangan ganti dulu. Kamu harus kasih tau ke calon suami kamu sama Bunda dulu Key." Ucap Mama Mita.
"Harus gitu ya Ma?" Ucap Kekey lugu.
"Iyadong sayang. Calon suami kamu juga harus tau betapa cantiknya kamu memakai gaun ini, begitu juga sama Bunda kamu." Ucap Mama Mita menasehati.
Jujur, bila saat seperti ini Kekey tak bisa membantah ucapan Mama Mita, dan ia selalu melaksanakan apa yang Mama Mita perintahkan.
Kini Mama Mita menggiring Kekey menuju Devan dan Bunda Dewi.
Dan saat sampai, Bummm!!!
Cantik - batin Devan.
Ya ampun gantengg banget :) - batin Kekey
•
•
•
Hayo! Gimana kelanjutan nya kira kira yaaa? Tunggu part selanjutnyaa dan tetep Stay di cerita ini.➖➖➖
Jangan lupa Vote dan Komennya!!
Tunggu Part selanjutnya yaa.
See U gaes💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Only you [End]
RomanceBagaimana jika kalian bertemu dengan seseorang yang sangatt Ngeselin, Sok ganteng, sombong, pemaksa dan idup lagi? Mungkin hidup kalian akan tersiksa ya. Begitu juga yang dialami oleh Keyla Aghata atau kerap di panggil Kekey. Seorang Siswi Cantik ya...