• Part 19 •

17 11 1
                                    

Hari ini Kekey dan Devan sudah mulai masuk kembali ke sekolah setelah tiga hari izin.

Kekey kali ini berangkat dengan Devan, eh bukan kali ini, tapi untuk selamanya harus bersama Devan!

Devan membawa mobil, karena jika ia membawa motor, maka Kekey akan mengomel.

Di perjalanan hanya hening yang menguasai mobil, Devan sibuk menyetir sedangkan Kekey? Kini ia sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Hingga 15 menit berlalu dan Devan memberhentikan mobil tepat di area parkir.

Kekey yang baru sadar bahwa ini bukan perempatan pun langsung melihat sekeliling dan benar, ini bukan perempatan biasa ia turun tapi melainkan area parkir sekolah.

"Devan lo gila ya? Ini di parkiran bego!" Ngegas Kekey.

"Yang bilang ini di sungai sapa?!" Ujar Devan dan hendak turun namun di tahan oleh Kekey.

"Terus gue turun gimana? Gue takut di makan fans lo." Ucap Kekey pelan.

Devan mengelus puncak kepala Kekey dan berkata :

"Lo gausah takut, ngapain juga takut sama fans gue. Meski kadang mereka agak gitu." Ujar Devan dan menggenggam tangan Kekey.

Dengan segala kekuatan penuh untuk melawan para fans yang nantinya akan membully Kekey, dan dengan segenap jiwa Kekey menguatkan batin untuk turun. (Oke lebay, lanjut!)

Devan sedang turun dan kini Kekey hendak turun. Namun baru satu kakinya saja yang menyentuh tanah, Kekey sudah mendapat tanda tanda waspada.

"Ehh, kak Devan sama siapa tuh?!"

"Anjir Kak Devan bawa cewek woyy!!"

"Wah harus cari tau siapa ceweknya nih!!"

"Ga rela gue! Awas aja dia deket deket sama pacar guee!!"

"Jangan jangan Kak Devan kena pelet cewe itu lagi!"

Begitulah cibiran para fans Devan yang tak ingin Devan berduaan dengan siapapun.

Kuat Key, Kuat. Lo pasti bisa ngelewatin ini!! -batin Kekey.

Akhirnya Kekey keluar dari dalam mobil. Yang pertama kali Kekey lihat adalah Tatapan horor pada fans Devan. Sedangkan Devan, kini sedang menyungging senyum.

"Ooo, ternyata si cabe."

"Emang gatel ya tu orang!!"

"Ga bosen bosen apa, ngerebut pacar gue!"

Devan menggenggam tangan Kekey dan segera menarik menuju kelasnya.

Sepanjang koridor, Kekey hanya diam menunduk. Bukannya ia takut dengan fans Devan, ia hanya malas untuk berdebat apalagi adu cekcok!

Devan mengantarkan Kekey sampai di depan kelasnya. Kekey ingin protes namun di dahului oleh Devan yang pergi begitu saja.

Tanpa mengambil pusing, Kekey segera masuk menuju kelasnya. Semua teman temannya menatap Kekey seakan akan ingin membunuh Kekey.

Kenapa semua orang tiba tiba aneh?apa ada yang salah sama gue? - batin Kekey bermonolog sendiri.

Kekey berjalan menuju bangkunya dan langsung duduk.

Reina dan Widya sedang menatap horor Kekey.

"Kalian kenapa? Apa gue ada salah?" Tanya Kekey

Tanpa menjawab pertanyaan Kekey, Reina dan Widya justru malah menarik tangan Kekey menuju area belakang sekolah.

Only you [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang