• Part 6 •

19 15 0
                                    

Hari ini berjalan seperti biasanya.

Dengan semangat 45 Kekey menuruni tangga dengan segala kebahagiannya.

"Pagi Mama dan Papa kuu tersayanggg.." Ucap Kekey.

"Pagi juga sayang. Tumben ceria banget. Hayo ada apa inii?" Tanya Mama Kekey

"Biasanya kalo gini ciri ciri penyakit ABG nih Ma.." Ucap Papa Kekey

Papa? Papa Kekey pulang semenjak semalam. Ia mengurus beberapa pekerjaan sehingga jarang terlihat di rumah.

"Yee.. Papa sama Mama kepo deh. Udah ah, nanti papa sama mama iri lagi" Kata Kekey mengambil selembar roti dan mengolesinya dengan selai.

"Key, nanti malam temani Mama sama Papa ya. Kita di undang ke acara makan malam bersama. Kamu pake dress yang udah Mama beliin itu, dandan yang cantik juga." Ucap Mama panjang lebar.

"Emang mau kemana sih Ma? Repot banget deh kayaknya." Ucap Kekey sambil memakan rotinya.

"Kekey kepo deh. Udah turutin aja apa kaka Mama. Ga akan rugi kok." Kata Papa meyakinkan.

"Iyadeh, dua lawan satu. Kekey kalah." Ucap Kekey cemberut.

Mama nya hanya bisa geleng geleng kepala.

"Yaudah, cepet makan rotinya abis itu minum susu. Minta anter ke papa nanti yaa" Ucap Mama nya sambil menyodorkan susu kepada Kekey.

Kekey menerima susu tersebut dan menegaknya sampai habis.

"Pa, Kekey masuk dulu ya. Dah papa" Kata Kekey berpamitan sambil mencium pipi Papanya.

"Hati hati Key. Jangan lupa nanti malam" Kata Sang Papa menggoda.

"Iyadeh paa.. Iyaa" Ucap Kekey lantas memasuki gerban dengan wajah cemberut.

"Hayy dedek emeshh.. Mukanya murung banget sih, Senyum dongg" Ucap Gilang yang tak sengaja bertemu Kekey.

Bukan mengembalikan mood Kekey, Gilang justru menambah buruk Mood Kekey

"Diem ngapa, berisik deh Kak." Ketus Kekey.

"Yaelah, galak amat" Ucap Gilang pelan namun masih di dengar oleh Kekey

Lantas, Kekey pun memukul lengan Gilang membuat si empunya merasakan sakit.

"Duh, santai dong dekk. Jangan galak galak, ntar cantiknya ilang." Ucao Gilang berusaha mencairkan suasana.

"Berarti kalo galak ngga cantik gitu.. Ya gabisa gitu dong. Kalo udah cantik mau gimanapun juga bakal tetep cantik. Gimana sih?!!" Ucap Kekey kesal dan meninggalkan Gilang sendirian.

Lahh, salah gue apaa makk??- batin Gilang.

"Niatnya mau bikin seneng eh malah kelewat seneng jadinya gini. Untung Cantik. " Ucap Gilang sambil mengelus elus dadanya.

Saat ini Mood Kekey bener bener hancur. Tak tau mengapa sebabnya?.

Kekey berjalan menuju kelasnya, saat ini suasana koridor masih sepi karena masih terlalu pagi. Hanya ada beberapa siswa siswi yang barlalu lalang saja.

Di perjalanan menuju kelas, tak sengaja Kekey bertemu dengan orang yang membuat dirinya menjadi salah tingkah.

Devan.

Iya Devan, Pujaannya para kaum hawa.

Tak di sengaja, saat berpapasan mata Kekey dan Devan bertemu. Mereka saling pandang beberapa detik.

Saat mata mereka bertemu, jantung Kekey berdegub dua kali lebih cepat dari biasanya.

Sapa aku kak, sapa aku kak, sapa aku kak! Plissss
-batin Kekey memohon.

Namun nihil. Yang di harapkan Kekey tak pernah berjalan mulus.

Devan memutuskan kontak mata itu dan dengan santainya berjalan melewati Kekey tanpa sepatah kata apapun.

"Terbang tinggi tinggi eh jatuhnya ke jurang" Ucap Kekey.

"Lagian ngapain juga berharap gitu. Udah tau Devan ga peduli juga." Ucap Kekey bermonolog sendiri.

Sepanjang perjalanan menuju kelas, Kekey tetap bermonolog sendiri. Emang agak aneh tu orang:V.

Sesampainya di kelas, hanya ada beberapa siswa dan Widya.

"Pagi Key." Sapa Widya.

"Pagi juga.." jawab Kekey lesu.

"Ngapa lu Key? Sakit ato gimana?" Tanya Widya sedikit panik.

"Gue kesel Wid. Masa udah berharap tinggi tinggi eh taunya ga terkabul. Gila tu, bikin anak orang kesel." Ucap Kekey sedikit ngegas.

"Wee wee wee.. Santai, masi pagi Key. Btw sapa yang bikin lo gitu?" Tanya Widya.

"Kak Devan." Ucap Kekkey ketus namun pelan.

"What?!! Lo suka sama Devan yaa?" Tebak Widya dengan suara pelan.

"E- Anu.. Ng-a.. Gatau ah" Jawab Kekey gugup.

"Cieee. Yang jugaa suka. Bahagia deh gue dengernya." Ucap Widya dengan suara seperti biasanya.

"Sutt.. Jan bilang bilang Wid. Gu-Gue malu.." Ucap Kekey pelan.

"Yaelah. Sans ae lahh" Jawab Widya.

Kekey dan Widya tetap berbicara, dari hal yang penting sampai yang tak penting.

Widya sukses membuat mood Kekey kembali seperti semula.

Emang bener kata orang ya, Sahabat bisa memperbaiki suasana:).

Saat Widya dan Kekey berbicara, mereka dikejutkan oleh Reina.

"Pagi Gaess..!!" Ucap Reina lantang.

"Astagaa. Masih pagi juga Na!" Jawab Widya.

"Tau. Bikin anak orang jantungan bae" Ketus Kekey.

"Yauda Mangap." Ucap Reina dengan tampang tak berdosanya.

"Maap, bukan mangap!!" Jawab Kekey dan Widya serentak.

Mereka bertiga saling berpandangan, dan..

"Hahahahahaha.." Mereka bertiga tertawa terbahak bahak. Padahal hanya hal sepele:)

"Eh gaes. Gimana kalo nanti kita Jalan jalan. Gue bosen dirumah, bonyok gue sibuk mulu." Ucap Reina menopang dagunya dengan kedua tangan.

"Hayyuk. Sore nanti yaa, kitaa have fun barengg" Ucap Kekey semangat.

"Kuyy.." Jawab Widya.

"Eh Key, btw Fano siapa? Gue pengen tau lebih jelas dongg" Ucap Reina sambil memajukan bibirnya tanda cemberut.

Kekey pun bercerita tentang Fano dari mereka masih kecil sampai sekarang.

Widya dan Reina mendengarkan dengan seksama sambil sesekali mengomen jika Kekey salah.

Emang dasar ya:)

➖➖➖
Nulis cape boss😅 Maaf kalo gaje🤧
Jangan lupa Vote dan Komen😋
Kalo ada typo bilang yakk😂
Seeyouu😘

Only you [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang