• Part 27 •

16 10 0
                                    

Bulan demi bulan sudah terlewati. Kini Devan sudah kembali ke ingatannya, dan Reina? Kini ia menyesal dengan kelakuannya sendiri.

Sampai saat ini Kekey tak ada kabar, Devan sudah menanyakan kepada ortu Kekey, Fano bahkan ke kedua sahabat Kekey tetapi yang ia dapatkan, Nihil.

Mereka semua tak tau kabar terbaru tentang Kekey, yang mereka tau hanyalah Kekey pergi ke Amerika. Itu saja.

"Kenapa saat gue amnesia lo gak berusaha buat ngingetin gue Key?" Lirih Devan.

"Sabar Van. Kekey pasti bakal kembali kok, lo tenang aja." Ujar Gilang menepuk pundak Devan.

"Gue tau Kekey bakal pulang, tapi kapan? Ini udah lewat dari 4 bulan, bahkan sudah hampir ke 5 bulan Kekey belom pulang juga." Ucap Devan nampak putus asa.

"Ya lo bisa apa lagi selain bersabar dan berdoa Van." Saran Rasya.

Di lain tempat.

"Gue punya kejutan buat lo berdua." Ucap Fano.

Widya dan Lusy nampak lesu mendengarnya, meski Fano akan memberikan mereka kejutan.

"Paling coklat." Jawab Lusy ngasal.

"Salah." Ucap Fano.

"Udah deh gak usah pake kejutan kejutan, cepet kasi tau." Ucap Widya malas.

"Tapi lo berdua harus ikut gue dulu." Ucap Fano berdiri dari duduknya.

"Nggak ah males." Jawab Widya dan Lusy kompak.

"Yakin males? Ntar pas udah tau kejutannya bahagia ampe gila lo entar." Ucap Fano terkekeh.

Mau tak mau Widya dan Lusy mengikuti Fano di mobilnya.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit, sampai lah mereka bertiga di tempat tujuan.

"Hah, bandara? Siapa yang mau keluar negeri?" Tanya Widya lemot.

Lusy nampak berfikir fikir dan..

"Kekey udah pulang?" Tanya Lusy antusias dengan semangat 86.

Widya yang baru mengerti pun ikut terkejut.

"Kekey? Kekey pulang?" Tanya Widya

Tanpa menjawab pertanyaan Widya dan Lusy, Fano segera turun dari mobil dan berjalan menuju tempat datangnya orang.

"Fan, jawab kita. Kekey pulang?" Tanya Lusy.

"Bawel deh lo. Liat aja, kan kejutan." Ujar Fano mencubit pipi Lusy.

"Kejutan sih kejutan. Tapi gausah nyubit juga, sakit tau." Cemberut Lusy.

"Ekhem. Plis jangan jadiin gue nyamuk!" Sinis Widya.

Keduanya hanya tertawa melihat reaksi Widya.

Hingga suara derap sepatu membubarkan aksi tertawa mereka.

Dari kejauhan nampak seorang gadis sedang menyeret koper di tangannya.

Widya dan Lusy tak bisa mengetahui siapa gadis tersebut karena tertutup masker.

"Masa itu Kekey?" Tanya Widya.

"Kekey kan pendek, kalo dia tinggi. Terus rambutnya panjang lagi. Ga yakin Kekey gue." Ucap Lusy.

Fano hanya geleng geleng kepala. Bagaimana bisa sahabatnya di lupakan dalam beberapa bulan saja.

Gadis yang berada di kejauhan itu membuka maskernya dan segera berlari menyeret koper menuju arah Lusy dan Widya.

Only you [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang