• Part 30 •

26 10 0
                                    

"Gue dapet kabar dari Fano. Kekey lagi ada di Rumah Sakit Permata. Kita harus ke sana." Ucap Lusy memberi tahu.

Semua yang ada di sana segera pergi ke rumah sakit tersebut.

Saat sampai mereka langsung masuk di pimpin Lusy.

Di sana sudah ada Mama Mita, Bunda Dewi, Papa Bima dan Fano.

Tapi mengapa mereka semua menangis? Ada yang salah dengan Kekey?

"Fano, Kekey kenapa? Kekey baik baik aja kan?" Tanya Lusy kepada Fano.

Tiba tiba Fano memeluk Lusy dan memberitahukan kebenarannya.

"Lo harus kuat ya. Kekey udah gak ada." Kata Fano sambil tetap memeluk Lusy.

Lusy melepaskan pelukannya dan masuk ke dalam ruang UGD, di dalam sana sudah ada Kekey yang berbaring pucat.

Widya dan Reina juga ikut masuk ke dalam. Ia benar benar melihat wajah Kekey yang dingin dan pucat.

Reina langsung memeluk tubuh Kekey, ia sangat menyesali. Mengapa ia baru tau sekarang tentang penyakit sahabatnya itu.

"Key, maafin gue Key. Gue banyak salah sama lo Key. Bangun Key, gue butuh lo. Gue sayang sama lo Key. Pliss bangun Key.." Ucap Reina mengguncang guncang kan tubuh Kekey.

Namun tidak ada sahutan apapun dari Kekey.

Tangis mereka bertiga pecah saat itu juga.

Devan yang mendengar bahwa Kekey sudah tiada, merasa seperti ada yang hilang dari sebagian tubuhnya.

Tanpa ba-bi-bu lagi Devan segera masuk melihat keadaan gadisnya.

Widya, Lusy dan Reina sedikit menjauh dan memberi peluang agar Devan bisa mengungkap kan seluruh perasaannya saat ini juga.

"Key, bangun Key. Ini gue, suami lo. Lo harus bangun Key. Jangan tinggalin gue, gue gak bisa hidup tanpa lo. Maafin gue yang selama ini selalu buat lo nangis, maafin gue Key. Gue sayang sama lo. Tolong bangun Keyyy.." Ucap Devan menangis sambil memeluk tubuh Kekey.

Namun, tidak ada pergerakan atau sahutan apapun dari Kekey.

Devan menatap sendu kearah wajah Kekey, wajah yang selalu membuatnya tak bisa berpaling kepada siapapun, wajah yang selalu membuatnya semangat kini tinggal kenangan saja.

Devan kembali menangis sambil menatap wajah Kekey, kedua tangannya menangkup pipi Kekey.

Tak sadar akan apapun, air mata Devan menetes tepat mengenai mata Kekey yang menutup.

Seketika satu jari Kekey bergerak, Reina yang melihat pergerakan pada tangan Kekey segera memanggil dokter.

Dokter masuk dan Devan sedikit menjauh. Di sana Kekey kembali di periksa oleh sang dokter dan susternya.

"Ini ajaib dan ini mukjizat dari tuhan. Kekey kembali hidup." Ucap Dokter membuat Devan cepat cepat ke arah Kekey.

Bunda Dewi, Mama Mita dan juga Papa Bima ikut masuk ke dalam.

Perlahan tapi pasti, Kekey mulai menerjab nerjabkan matanya, menyesuaikan pencahayaan di ruangan tersebut.

Dan yang pertama kali ia lihat adalah wajah Devan dengan bekas tangisan di matanya.

"Key, lo bangun lagi. Maafin gue Key, gue udah gak becus jagain lo selama ini. Maafin gue yang egois Key." Ucap Devan memegang tangan kanan Kekey.

"Gapapa Kok. Lo udah gue maafin." Ucap Kekey dengan suara seraknya.

Dokter dan suster berpamitan untuk keluar dari ruangan tersebut. Satu persatu yang berada di sana menghampiri Kekey dan meluapkan ke khawatiran.

"Ya tuhan makasih. Engkau masih memberikan kesempaytan bagi hamba untuk memperbaiki rumah tangga hamba kembali" - batin Devan.

Hari demi hari telah berlalu, kini Kekey telah sembuh dari penyakitnya.

Devan dan Kekey memulai hidup baru, dengan keadaan yang baru serta suasana hati yang baru.

Devan tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini lagi. Ia akan berusaha menjadi suami yang baik untuk Kekey.

Begitu juga Kekey, selagi ia bisa. Maka Kekey akan mencoba menjadi yang terbaik untuk Devan.

Segala masalah harus di selesaikan dengan kepala dingin, tak ada bentakan atau kata kata kasar di dalam keluarga yang baru ini.

"Sayang, kamu mau makan apa?" Tanya Devan yang kini sudah siap dengan alat dapurnya.

Devan dan Kekey sekarang menggunakan kata aku-kamu dan juga panggilan 'sayang'.

"Emang kamu bisa masak? Sok-soan mau masak. Ntar gosong!" Ucap Kekey menghampiri Devan.

"Ya kan aku mau belajar sayang." Ucap Devan tak mau kalah.

"Gausah, itu udah tugas aku. Sini biar aku aja yang masak, kamu tinggal duduk tenang di meja makan." Ucap Kekey mengambil alih peralatan yang di pegang Devan.

"Hm yaudah deh. Nasi goreng telur yaa." Ucap Devan dam segera duduk di meja makan.

Kekey memulai acara masaknya. Ia mulai mengotak-atik bahan bahannya.

Devan memperhatikan Kekey secara teliti. Wajahnya begitu lucu saat sedang seperti sekarang ini.

Tak butuh waktu lama, hanya 10 menit. Nasi goreng telur dua porsi sudah jadi.

Kekey meletakkan nasi goreng tersebut ke piring besar yang sudah di pegang nya.

Setelah selesai, Kekey membawa piring tersebut dan mengambil sendok untuk Devan.

"Nih makan yang banyak!" Ucap Kekey meletakkan piring tersebut di meja.

"Makanan kamu mana sayang?" Tanya Devan saat dirinya tak melihat ada piring lain di meja makan.

"Aku nggak makan, kamu aja." Ucap Kekey lalu duduk di samping Devan.

"Nggak, kamu harus makan juga." Ujar Devan menyendok kan nasi goreng dan menyodorkannya kepada Kekey.

Kekey pun lantas membuka mulutnya dan memakan suapan pertama dari Devan.

Karena Kekey tak mau kalah, jadinya ia merebut sendok yang di pegang Devan dan melakukan hal yang sama kepada Devan.

Jadilah mereka makan sambil suap suapan. Sungguh romantis sekali☺️.

Setelah selesai makan, Devan dan Kekey duduk di ruang tamu sambil melihat Televisi.

"Sayang, seperti rasanya kurang ya kalo ga ada anak." Ucap Devan memberi kode.

Kekey yang mengerti kode itupun hanya mengangguk anggukan kepala.

"Iya, kurang lengkap ya." Ucap Kekey.

Tanpa seizin Kekey, Devan langsung membopong tubuh Kekey ala brydal style dan membawanya menuju kamar mereka.

Tidak perlu di lanjutkan lagi mereka akan melakukan apa, cukup mereka dan tuhan saja yang tau😅

Begitulah akhir dari sebuah kisah cinta Devan dan Kekey.

"Key, aku bersyukur karena bisa bertemu sama kamu. Selama ini tak ada yang bisa menggantikan posisi kamu di dalam hatiku, cuma kamu dan HANYA KAMU." Ucap Devan mengecup lama kening Kekey.

Tamat.




Maaf ya kalo endingnya gak seperti harapan kalian. Cerita ini cuma sampai di sini aja yaa:)

Makasih buat kalian yang udah dukung cerita ini, dan makasih juga buat kalian yang udah baca cerita ini.

Salam dari author

-Wii Sovia🌻

Only you [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang