RUMAH SAKIT MELATI
Kini Devan sedang berada di rumah sakit tersebut.
Dokter segera memeriksa Devan. Karena yang terakhir kali Devan kecelakaan namun sepertinya tidak terlalu parah.
Setelah Dokter memeriksa Devan, barulah dokter keluar dari ruang UGD.
Mama Mita yang berada di sana pun langsung berdiri dan menanyakan keadaan Devan.
"Dokter, Gimana keadaan anak saya dokter?" Tanya Mama Mita.
Kekey yang awalnya berada di pelukan Lusy seketika langsung berdiri dan menghampiri Mama Mita.
"Anak ibu terluka tidak terlalu parah..." Ucap Dokter tersebut.
"Alhamdulillah." Ucap Semua yang berada di sana, termasuk Kekey.
"Tapi.. sepertinya ia mengalami benturan hebat di kepalanya, dan menyebabkan ia kehilangan ingatannya." Lanjut Dokter itu lagi
Semua yang berada di sana sontak terkejut, bahkan Kekey kembali terhuyung ke belakang. Untung saja Fano yang berada di sana sigap dengan keadaan Kekey yang tiba tiba.
Kekey tidak pingsan, hanya saja ia sedikit terkejut.
"De–Devan.." lirih Kekey.
"Sabar Key." Ujar Fano yang sedang memegang bahu Kekey.
"Dokter, saya boleh melihat keadaan anak saya?" Tanya Mama Mita.
"Silahkan bu, tapi dimohon jangan membuat rame didalam, karena pasien membutuhkan istirahat yang cukup." Ucap Dokter dan pergi meninggalkan mereka semua.
Mama Mita langsung masuk dan yang pertama kali ia lihat adalah, keadaan Devan yang sedang terbaring di kasur. Wajahnya yang ganteng, kini berubah menjadi pucat.
"Sayang.. kamu gak papa?" Tanya Mama Mita.
"Ma-Mama.. Devan gak papa kok, cuma sedikit pusing aja." Jawab Devan.
Lalu Papa Devan masuk.
"Masa gini aja udah teler." Goda Papa-nya Devan.
"Nggak kok pah, Devan itu kuat." Jawab Devan bangga.
"Halah lebay kamu!" Cetus Papa-nya.
Kekey tak berani masuk, ia hanya melihat Devan dari pintu luar.
"Key, lo gak mau masuk?" Tanya Fano.
"Gue takut." Cicit Kekey.
"Tadi lo khawatirin Devan, tapi sekarang lo takut yang mau masuk. Ayo dongg!!" Ujar Widya menyemangati.
"Iya, kok lo takut? Takut rindu?" Goda Lusy.
Sedangkan Gilang dan Rasya sudah masuk duluan.
Kekey mengumpulkan keberaniannya. Ia menghembuskan nafas kasar dan mulai masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Devan.." panggil Kekey lirih..
Semua mata kini menatap Kekey, termasuk Devan sekalipun.
Kekey berdoa dalam hati, entah mengapa ia merasa takut dan khawatir.
"Siapa lo?!" Tanya Devan sambil mengerutkan kedua alisnya.
Seketika Kekey merasa seperti ditusuk ribuan pisau di dadanya.
"Gu–Gue.. istri lo." Jawab Kekey seadanya.
"Hah, Ngaca dong! Mana mungkin gue punya istri, apalagi istrinya kek lo!" Sentak Devan kepada Kekey.
Mama Mita yang melihat itu sontak menegur Devan.
"Devan, kamu gak boleh ngomong seperti itu sama istri kamu!" Jelas Mama Mita.
"Maa. Devan belok punya istri, Devan itu cuma punya pacar. Itupun bukan dia, tapi Reina." Tekan Devan.
Kekey bergumama dalam hati.
Reina? Reina siapa? Apa mungkin Reina Crysti? Tapi ga mungkin kalo dia. -batin Kekey berkecamuk.
Tanpa sadar, satu tetes air mata Kekey turun tanpa izin, Kekey pun berlari keluar dari ruangan tersebut.
Lusy dan Widya yang menyaksikan kejadian tadi pun menyusul Kekey.
Kekey berlari kearah taman Rumah sakit, disana air mata tumpah dan mengalir deras sampai Kekey kesegukan.
"Keyy.." Ucap Lusy yang duduk di dekatnya sambil memeluk Kekey.
"Lo yang sabar Key, Devan mungkin amnesia cuma beberapa hari doang." Ujar Widya dan duduk di samping kiri Kekey.
Kekey tetap menangis di pelukan Lusy.
Jelang 10 menit, Kekey tak menangis lagi. Saat Lusy lihat, Kekey sudah tidur di pelukannya.
Widya yang melihat Kekey tidur pun menelepon Fano.
"Fan, Kekey tidur di Lusy nih. Lo jemput trus bawa pulang ya."
"…"
"Gue gak kuat, minta tolong yaa. Pliss."
"…"
"Yaudah gue tunggu di taman rumah sakit."
Widya pun mematikan teleponnya.
"Gimana Wid? Fano mau?" Tanya Lusy.
"Iya, dia kesini bentar lagi katanya." Ucap Widya.
Mereka berdua sudah kenal dengan Fano. Mereka juga tau bahwa Fano adalah sahabat Kekey.
Tak lama Fano datang, ia segera membopong Kekey dengan gaya brydal style dan di bawa ke mobil.
"Lus, Wid. Gue pulang dulu ya. Lo tetep jagain Devan. Gue bakal cari tau siapa pelaku dibalik kecelakaan Devan tadi." Ujar Fano sungguh sungguh.
Widya dan Lusy bergidik ngeri melihat Fano yang sepertinya lebih seram dua kali lipat dari biasanya.
…
#Skip Rumah Ortu Kekey.
Tanpa mengetuk pintu, Fano langsung masuk sambil membopong Kekey.
Ia teriak teriak memanggil Bunda Dewi.
"Bunda.. Bunda Dewi." Teriak Fano.
Bunda menghampiri Fano dengan cepat dari arah tangga.
"Astaghfirullah, Fano. Kekey kenapa?" Tanya bunda Dewi.
Fano meletakkan Kekey di sofa dan langsung menghampiri bunda.
Fano menjelaskan kejadian tadi di rumah sakit sampai Kekey yang nangis di pelukan Lusy.
"Ya allah, kenapa bisa gitu? Siapa yang udah bikin Devan kecelakaan sampai koma?" Tanya bunda Dewi.
"Fano gatau bun. Tapi sedengar Fano, Devan bilang kalo dia belum punya istri, tapi cuma punya pacar. Dan pacarnya Rena–Reina kalo gak salah bun." Ujar Fano menjelaskan.
"Reina? Masa Reina temen Kekey sih? Bunda gak percaya kalo Reina itu." Ucap Bunda menebak-nebak.
"Ini Fano lagi mencari tau siapa dalang dibalik kejadian ini, dan apa tujuan dia melakukan ini." Ucap Fano.
"Bunda tenang aja, Fano bakal cari tau sampai dapet. Bunda tolong jaga Kekey ya bun, Fano gak mau Kekey kenapa napa." Ujar Fano lagi.
"Iya Fano, kamu hati hati ya. Kalo ada apa apa hubungin bunda ya." Ucap Bunda.
"Fano pamit dulu ya bun. Assalamualaikum" Ujar Fano mencium telapak tangan bunda dan segera keluar dari rumah itu.
"Waalaikumsalam." Jawab Bunda Dewi dan segera menghampiri Kekey yang tertidur dengan keadaan selesai nangis.
"Sayang, kamu yang kuat ya. Bunda tau ini adalah cobaan buat rumah tangga kamu. Kamu yang sabar ya sayang, bunda selalu dukung kamu." Ucap Bunda mencium puncak kepala Kekey dan mengelusnya.
•
•
•
Gimana gimana? Part ini masih nyambung gak? Ada yang ikut baper? Komentar menurut kalian tentang part ini!!➖➖➖
Jangan lupa Vote dan Komen di setiap partnya gaess.
Seeu💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Only you [End]
Любовные романыBagaimana jika kalian bertemu dengan seseorang yang sangatt Ngeselin, Sok ganteng, sombong, pemaksa dan idup lagi? Mungkin hidup kalian akan tersiksa ya. Begitu juga yang dialami oleh Keyla Aghata atau kerap di panggil Kekey. Seorang Siswi Cantik ya...