029 - Terlalu sakit

1.8K 173 44
                                    

Kalo ada typo bilang bebb

Vote sebelum membaca!

Komen di setiap paragraf biar aku semangat up❤️

HAPPY READING!!!

Rasa sesak yang terus menderu,Membuat hati hilang arah tak menentu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa sesak yang terus menderu,
Membuat hati hilang arah tak menentu

Hati yang semula bersatu,
Seolah terpisah menjadi leburan abu

Jiwa yang semula merindu,
Seketika hilang bagai angin lalu

Ketika cinta menjadi lara,
Ketika tawa menjadi luka,
Saat itulah sebuah rasa hilang tanpa sisa

- S

•••

Suara itu membuat Gio dan Saura menoleh bersamaan. Di ujung jembatan ada Dion yang berdiri menjulang dengan senyum smirk-nya. Mendengar penuturan cowok itu tangan Gio mengepal. Sampai akhirnya tubuhnya menegang ketika lelaki itu melanjutkan ucapannya, “Lo jadi cowok jangan terlalu naif, Gio. Saura nggak se-polos yang lo kira, bro. Dia pernah having sex sama gue. Bahkan ... hamil anak gue?”

Tidak ada yang lebih menyakitkan dari apa yang Gio dengar malam ini. Dadanya berdenyut nyeri, berasa ditikam oleh puluhan pisau, sakit sekali. Gio tidak tahu bahwa mencintai seorang Saura bisa membuatnya sesakit ini.

Cowok itu menggeleng tegas, yakin bahwa orang yang dicintainya saat ini tidak mungkin melakukan hal itu. Tangannya mengepal kuat, matanya menatap Dion dengan tajam.

“Kenapa? Lo gak terima kalau gue jadi yang pertama buat Saura?”

“ANJING!” Cowok itu berlari, menghampiri Dion lalu memukuli Dion tanpa ampun. “JAGA UCAPAN LO BABI!”

BUGH

BUGH

Tubuh Dion tersungkur, membuat Gio langsung menduduki tubuh cowok itu dan memukuli wajahnya kalang kabut.

“BAHASA LO NGERENDAHIN SAURA, ANJING!”

BUGH

Tidak ada balasan apapun dari Dion. Cowok itu hanya diam, seperti menerima pukulan Gio dengan suka rela. Seakan tak peduli bahwa nyawanya akan melayang karena tinjuan yang diberi Gio.

“LO LEBIH COCOK JADI BINATANG DIBANDING MANUSIA!”

Mata Gio menggelap, cowok itu terus menghabisi Dion kalang kabut, tidak memperdulikan Saura yang menangis sembari menyuruhnya berhenti.

“Gue ngo-mong kenyata-an...,” lirih Dion.

“SAURA BUKAN CEWEK KAYAK YANG LO BILANG! DIA CEWEK BAIK-BAIK. JANGAN BUAT IMAGE DIA RUSAK KARENA UCAPAN SAMPAH LO!”

GIORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang