030 - Berakhir sebelum memulai

1.9K 167 44
                                    

Kalau ada yang typo bilang ya beb!

Salam pembukanya coba👉

Vote dulu, jangan lupaa😗
Komen di setiap paragraf, biar aku semangat up🌚

Happy reading!! 🥳🥳❤️❤️

Happy reading!! 🥳🥳❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai, begitu juga untuk mengakhiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai, begitu juga untuk mengakhiri.

***

"Gimana, Yo? Kamu diterima, kan, sama Saura?" Niza menghampiri anaknya dengan wajah semringah, diikuti oleh Danu, Gibran dan Reztnan di belakangnya. "Terus Saura mana? Kok gak kamu bawa ke rumah? Katanya kamu mau makan-makan buat rayain hari jadian kalian?" sambungnya.

"Wey, Bos! Gue sama yang lain udah siap jadi babu lo nih," timpal Danu yang mendapat cubitan dari Gibran, "sakit, goblok!"

"Gue gak siap ya jadi babu, Gio!" kata Gibran memandang Danu tajam.

"Harus gentleman Gib, gak boleh curang, lo," kata Reztnan yang diangguki oleh Danu, "percaya aja, paling tuh anak ditolak lagi sama Saura, ya kan, Yo?"

"Iya."

"HAH?!" teriak semuanya serempak.

"DEMI APA SIH DITOLAK?!"

"ALHAMDULILAH" teriak ketiganya lagi barengan.

"ALHAMDULILAH YA ALLAH!! AKHIRHYA ENGKAU MENGABULKAN DOA HAMBA!!" teriak Gibran paling semangat, cowok terus saja mengucap 'alhamdulilah' berkali-kali.

"Kok kalian jahat banget sih anak Tante ditolak malah bilang alhamdulilah?" kata Niza cemberut.

Ketiganya gelagapan, terutama Gibran yang sedari tadi berteriak penuh rasa syukur seakan-akan baru saja mendapatkan mobil Ferrari secara cuma-cuma.

GIORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang