026 - Bahagia bersamamu

1.6K 142 17
                                    

Vote sebelum membaca!

Dibalik tawa yang terdengar merdu,Ada jiwa yang mendesah lesu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibalik tawa yang terdengar merdu,
Ada jiwa yang mendesah lesu

Dibalik senyum lebar yang ditunjukkan,
Ada rasa lelah yang tertekan

Dan dibalik kata bahagia
yang orang-orang katakan,
Ada hati yang berteriak tidak tahan.

Semuanya tentang paksaan,
Yang akhirnya menjadi senyuman.

Biar waktu yang berkata,
Biar hari yang berbicara.

***

Ting nong!

"Saura buka pintu!" Suara Mamanya dari arah dapur membuat Saura buru-buru beranjak dari duduknya. Gadis itu berlari menuju pintu utama.

"Iy-"

"Pagi." Gio menaikkan kedua alisnya seraya tersenyum lebar. Di tangannya ada buket bunga yang langsung cowok itu serahkan pada Saura.

"Apa nih?" beo Saura menahan tawanya.

"Bunga yang cantik untuk orang yang cantik."

Saura terkekeh, gadis itu menyentuh kening Gio dengan tangan kanannya. "Dingin kok, oh atau Gio salah makan ya?"

"Enggak ih!" Cowok itu menghempaskan tangan Saura.

"Lagian aneh banget pagi-pagi dateng bawa bunga."

Gio menggaruk tengkuknya salah tingkah. "Mm anu, gue juga gak tau kenapa hehehe."

Saura geleng-geleng kepala. "Ya udah yuk masuk dulu."

Saura mengambil bunga yang berada di tangan Gio, lalu jalan menuntun cowok itu menuju Papa dan Mamanya yang sedang sarapan.

"Pagi Om, pagi Tante." Cowok itu tersenyum lebar lalu menundukkan kepalanya ramah.

"Eh, Gio ya?"

Gio tersenyum kikuk "Iya, Om."

"Ayo duduk, mau ikut sarapan?"

"Eh, enggak Om. Saya sudah makan," tolaknya secara halus.

Gio mendudukkan bokongnya pada sebuah kursi yang berhadapan langsung dengan Dera yang sekarang menatapnya sinis. Di sampingnya ada Saura yang ikut duduk sembari memegang tangannya dari bawah. Seakan memberi kekuatan supaya Gio tidak gugup.

GIORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang