01 - Bertemu

15.1K 822 142
                                    

Jam berapa kalian baca ini???🤔🤪

Vote sebelum membaca

Disarankan membaca sembari mendengarkan lagu yang tersedia di mulmed⚠️

Kita bertemu dengan cara konyol, tapi jangan sampai berpisah dengan cara paling menyakitkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita bertemu dengan cara konyol, tapi jangan sampai berpisah dengan cara paling menyakitkan

***

Sinar matahari memasuki celah kamar Saura, gadis itu menarik selimutnya sampai ke atas kepala, menghilangkan sinar mentari yang menyilaukan matanya.

Tok tok tok

"Rara bangun. Sudah pagi, ayo sekolah," kata Bi Alim--asisten rumah tangga Saura--di depan pintu kamarnya.

Gadis itu mendengus, merasa kesal karena tidurnya terganggu. Dengan jiwa yang belum sepenuhnya sadar, Saura bangkit dari tempat tidur lalu membuka pintu kamarnya.

"Ada apa Bibi? Rara masih ngantuk," kata Saura dengan suara parau khas orang bangun tidur.

Bi Alim menghela napas lelah saat melihat putri majikannya baru bangun di saat matahari sudah muncul.

"Ya ampun Ra, ini sudah jam 06.30. Gak inget sekolah?" ucap Bi Alim layaknya seorang Ibu yang sedang memarahi putrinya.

Saura membulatkan matanya tidak percaya. Mampus riwayatnya jika datang terlambat! Dengan gerakan cepat gadis itu berlari menuju kamar mandi yang berada di kamarnya, larinya terhenti ketika dia mengingat sesuatu.

"Bi! Siapin bekal buat Rara yaaa, tolong Bi sekalian bajunya juga, terima kasih!" teriak Saura, karena merasa Bi Alim sudah pergi meninggalkan kamarnya.

Bi Alim geleng-geleng kepala, memaklumi sifat putri dari majikannya itu yang selalu manja setiap paginya.

***

"Yahh telat!" Saura mendesah malas, ketika melihat pintu gerbang sekolahnya sudah tertutup rapat.

Gadis itu memasuki wajahnya di sela-sela gerbang, lalu senyumnya merekah ketika melihat penjaga sekolah sedang menikmati kopinya di dalam pos. "Bapak Budi yang baik! Tolong bukain pintunya untuk Rara dongg ... Rara janji deh gak akan telat lagi!" teriaknya.

Pak Budi menoleh, terkejut melihat wajah murid yang dikenalnya ada di sela-sela gerbang. Pak Budi lalu menaruh sejenak kopi yang sedang diminumnya, kemudian berjalan menghampiri Saura. "Lho, Rara telat? Kok tumben," tanya pria paruh baya itu, hampir dua tahun mengenal Saura baru kali ini Pak Budi menemukan gadis itu telat.

Gadis yang akrab dipanggil 'Rara' itu mengangguk seraya memelaskan wajahnya. "Iya Pak, Rara capek nih lari-lari dari luar angkot sampai ke depan gerbang. Bapak Budi tega sama Rara?"

GIORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang