038 - Awal Mula Kehancuran (17+)

4.9K 179 217
                                    

🔞🔞🔞

⚠️ WARNING 17+

Bagi yang masih di bawah umur, tolong lewatin bagian-bagian gak pantes itu ya 🙏🏻 aku terpaksa buat adegan ini supaya sesuai dengan alurnya 🙏🏻

***

4 Desember 2017

“Ra, lo jadi pake kebaya item, kan?” Suara perempuan di ujung sana membuat Suara yang sedang menyisir rambutnya terhenti.

“Iya, Rara pakai kebaya item soalnya Dion pake jas item juga.”

“Oke, nanti kalau mau berangkat kabarin gue ya.”

“Oke, Dara.”

Sambungan dimatikan secara sepihak. Saura kembali menyisir rambutnya kemudian tersenyum saat menatap cermin di depannya.

Kebaya berwarna hitam dengan riasan natural membuatnya terlihat anggun dan cantik, bahkan ketika rambutnya diurai saja kecantikannya malah semakin bertambah.

Saura melirik jam dinding yang berada di kamarnya, pukul 16.30 WIB dan acaranya akan dimulai pukul 18.00. Buru-buru dia mengambil tas selempang dan juga memakai sepatu high heels dengan warna senada seperti kebaya.

Sebelum berangkat diantar Pak Taryo, Saura sudah mengirimi Dara pesan terlebih dahulu.

Pukul 16.45 gadis itu sudah sampai di sebuah hotel bintang lima, di mana acara pentas seni atau biasa yang disebut perpisahan sekolahnya dilaksanakan.

Mata Saura menelaah setiap sudut ballroom hotel yang sudah lumayan rame. Pandangannya bertabrakan pada mata cokelat terang mikik laki-laki tampan yang akhir-akhir ini bersemayam di otaknya. Tanpa diminta senyumnya melebar, buru-buru Saura menghampiri laki-laki bernama Dion itu.

“Hai,” kata Dion dengan senyum manisnya. “Rara cantik banget malam ini.”

“Dion dari tadi?” tanya Saura dengan pipi merona malu.

“Iya. Rara sama siapa ke sini?” kata cowok itu dengan lembut, tangannya mengusap rambut Saura pelan.

“Di antar Pak Taryo, tadinya mau berangkat bareng Dara tapi katanya Dara diantar Om Vino.”

“Oh gituu.” Cowok itu menganggukkan kepalanya kemudian mencubit pipi tembam Saura dengan gemas. Tatapan lembutnya membuat Saura yang semula ingin marah jadi diurungkan.

“Dion jangan cubit pipi Rara terus.” Saura memberengut membuat Dion yang melihatnya terkekeh.

“Gemes, Rara imut banget.”

Pipi Saura bersemu, cewek itu memalingkan wajahnya malu, namun matanya tidak sengaja bertemu pandang dengan seorang gadis yang sedang memperhatikannya dari ujung ballroom hotel. Gadis itu tidak menggunakannya kebaya, melainkan baju batik dengan warna pink putih yang begitu lusuh, bisa Suara tebak itu adek kelasnya. Lama mata mereka bertemu hingga gadis itu tiba-tiba saja berlari menjauh, membuat Saura mengangkat bahunya acuh.

“Rara mau minum?” tanya Dion membuat Saura langsung menatapnya.

“Mau! Rara mau jus jeruk yang ada di sana,” kata Saura menunjuk jejeran gelas yang berisi cairan berwarna orange yang tinggal tersisa 3.

“Ayo ke sana!” seru Dion langsung menggenggam tangan Saura.

Saura mengambil satu gelas berwarna orange. Ketika akan meminumnya, Dara dan Radit, teman Dion mendatangi mereka.

GIORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang