18 || Hancur

272 36 31
                                    

Udah lebih seminggu sejak kejadian tur waktu itu, gue bener-bener jaga jarak sama Jeff

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah lebih seminggu sejak kejadian tur waktu itu, gue bener-bener jaga jarak sama Jeff. Sebaliknya, gue makin deket sama Jeremy dan Ajun.

Aduduy berasa punya pacar dua hmz ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Hari ini gue pulang dengan cepat---nebeng Marko soalnya dia kan paling bisa ngebut. Tau ngga kenapa?

KARENA HARI INI GUE ULANG TAHUN YEAY!!

Gue nggak sabar buat merayakan ulang tahun pertama sama bunda di rumah, kira-kira apa bunda masih inget ya tanggal ulang tahun gue?

"BUNDAA~ I'M HOMEE---" belum selesai gue ngomong, gue udah dikejutkan dengan keadaan rumah yang berantakan. Bener-bener berantakan.

Samar-samar gue denger isakan dari arah lantai atas, gue langsung lari karena firasat gue buruk banget. Sampai di atas, ternyata suaranya makin kenceng di kamar bunda. Gue udah nggak enak banget dan langsung gebrak pintu.

Gue lihat bunda terduduk bersandar di pinggiran kasur. Keadaan kamar bunda jauh lebih berantakan karena sprei sampe lepas, kasur miring, foto-foto pecah berserakan, dan alat-alat make up bunda berceceran.

Yang paling berantakan adalah bunda. Rambut acak-acakan, baju bunda nggak terpasang dengan benar, kedua pergelangan tangan dan kaki bunda merah kaya bekas.. di ikat?

"B-bunda.. bunda kenapa??" tanya gue sembari menahan tangis. Tangis bunda makin kejer dan hati gue rasanya sakit dengar suara isakan bunda.

"B-bunda gagal menjaga diri bunda. Bunda.. BUNDA DI PERKOSA HARRY!!"

deg!!

"Ap-apa? B-bunda---"

"IYA IYA IYAAA BUNDA UDAH NGGAK SUCI!! BUNDA GAGAL MENJAGA DIRI BUNDA!! BUNDA udah.. bunda.. hiks.." gue langsung memeluk bunda erat, gue ikut nangis dan ikut sedih. Sekaligus kecewa dan marah sama om Harry.

Gimana caranya dia bisa keluar dari penjara secepat ini?

"Bunda nggak perlu sedih dan merasa sendirian ya, ada Aletta bun. Bunda tenang aja ya." gue mengusap punggung bunda dengan penuh sayang. Ini saatnya gue yang nenangin bunda, gue yang harus dewasa saat ini.

"M-makasih ya Aletta, b-bunda harap kamu nggak akan m-malu karena bunda." gue langsung menggeleng dan menatap bunda lekat-lekat.

"Nggak mungkin Aletta malu punya bunda yang sehebat dan setegar bunda." ungkap gue sembari menghapus air mata yang mengalir di pipi bunda.

"T-tapi kalo b-bunda hamil gimana? Ini masa subur bunda.. k-kamu nanti---" gue langsung menaruh telunjuk gue di bibir bunda sembari menggeleng pelan.

"Nggak masalah bun, Aletta tetep sayang sama bunda. Aletta akan selalu ada buat bunda, Aletta nggak akan pergi. Aletta mau temenin bunda sampe kapanpun tanpa rasa malu, karena ini bunda Aletta. Orang yang melahirkan Aletta, orang yang paling Aletta sayang."

Wrong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang