28 || Pindah

204 30 20
                                    

Wisuda sudah selesai, dan itu artinya waktu gue di Indonesia juga udah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wisuda sudah selesai, dan itu artinya waktu gue di Indonesia juga udah selesai. Gue sengaja berangkat ke bandara jam tiga dini hari---setelah Jeremy pulang.

Iya, dia nemenin gue kemarin seharian dan jam dua tadi dia baru pulang. Untung aja tante Melisa dan om Kunto ngijinin.

Alasan gue berangkat pagi banget kaya gini ya cuma karena gue mau menghindari Jeff, karena dengan begini gue jadi nggak terlalu kepikiran. Mami dan om Harsa tau soal ini, cuma Jeff yang nggak tau.

Sengaja, biar nggak ruwet.

Anak-anak gue udah pada tau semua, bahkan Haikal sempet nangis kemarin. YA ALLAH ANAK SIAPA SI COMEL BNGT!

Mereka puas-puasin main bareng gue, pokoknya seharian kemarin tuh kita main bareng terus.

Jeremy balik lagi, nganter gue ke bandara. k
Kita dari tadi sibuk peluk-pelukan, ya gimana ya gue pasti kangen sama dia karena gue disana untuk waktu yang cukup lama. Sekitar dua sampai empat tahun mungkin? Sekalian gue kuliah juga.

Disini juga ada anak-anak, haduh melas banget mukanya pada muka bantal. Maksain kesini sih.

"Aku bakalan kangen banget sama kamu tau nggak." ucap Jeremy sambil mainin rambut gue, wajahnya udah di tekuk sejak sampe di bandara. Hh, dasar anak kecil.

Yang lainnya pada tidur di kursi, Rangga aja sampai mangap. Niatnya mau gue dokumentasikan, tapi nggak jadi karena kasihan.

Gue terkekeh dan nyubit pipinya, "Aku juga. Toh nanti setahun sekali aku sempetin balik ke Indonesia, santai aja."

Dia menatap gue dan berhenti mainin rambut gue, "Aku kangen kamu setiap hari, nggak setahun sekali." hngg sejak kapan Jeremy jadi gemesin gini?

"Jeremy sayangku, kita bisa vidcall kok. Aku jabanin mau jam berapa ajaa!!" dia senyum, dan nyium bibir gue sekilas. Gue cegukan, dan berakhir ngedusel di dadanya yang bidang dan keras. Aroma tubuhnya yang maskulin udah jadi aroma favorit gue ---setelah aroma Jeff.

"Hng.. ngga kerasa hubungan kita udah lama aja ya?" tiba-tiba Jeremy nyeletuk kaya gitu, dan otomatis ngebuat gue mendongak untuk menatap wajahnya yang rupawan lebih jelas.

"Iya, cepet banget ya?" dia mengangguk setuju. Bau-bau flashback.

"Dulu tuh ya, aku sempet cemburu sama Ajun. Soalnya dia kaya dekeeet banget sama kamu." bener kan tebakan gue. Dia melanjutkan, "Aku sampai nuduh dia suka sama kamu, mau nikung aku, segala macem lah pokoknya. Ya ampun childish banget." gue terkekeh mendengarnya.

"Tapi setelah tau alasannya karena dia mau bantu Esta jaga kamu, aku jadi sadar kalau ternyata yang suka sama kamu itu banyak. Dan aku yang suudzon sama Ajun."

Ah.. Esta ya? Gue selama ini rutin datang ke makamnya, awal-awal sampai akhir kelas sebelas gue selalu dateng setiap minggu. Tapi karena kelas dua belas gue banyak les dan ini-itu jadinya dateng sebulan sekali doang.

Wrong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang