33 || Indonesia

203 27 10
                                    

Hari ini Aletta wisuda, jantungnya berdegup kencang dan ia benar-benar tak sabar menantikan hari besarnya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Aletta wisuda, jantungnya berdegup kencang dan ia benar-benar tak sabar menantikan hari besarnya ini. Minggu kemarin Jaffrien pulang ke Indonesia, entah apa yang terjadi namun lelaki itu berjanji akan segera kembali.

"Bun, kira-kira .. Jadfrien bakalan dateng nggak ya?" tanya nya dengan hati-hati.

Lia menatapnya sendu, "Maaf ya sayang. mungkin Jaffrien lagi ngurus bisnisnya dan nggak bisa ditinggal."

Aletta menunduk untuk menahan kecewa, tangannya terkepal tak menyangka kalau bisnis lebih penting dibanding wisudanya.

"Yaudah kalau gitu.. berangkat yuk bun." ajaknya dengan lesu. Lia yang peka terhadap perasaan anaknya itu hanya bisa tersenyum getir.

Harry muncul dari pintu kamar, "Aletta udah siap? Yuk berangkat." ajaknya dengan nada riang. Sungguh, Aletta merasa sangat beruntung sekarang. Bisa merasakan rasanya keluarga utuh yang bahagia. Ditambah bundanya yang benar-benar bahagia.

"Iya.. udah kok," jawab Aletta mati-matian menahan kecewa. Tapi nampaknya Harry sangat peka akan hal itu, ia merangkul Aletta yang tinggi semampai itu. "Jangan sedih dong, ini kan hari bahagia kamu."

Aletta mengangguk kecil dan menatap Rere yang mulai mengoceh, "Nanti kak Eff sedih kalau kakak juga sedih." ucapnya menghibur.

Fyi, Rere memanggil Jaffrien 'Eff' karena Aletta tidak mau adiknya iiut memanggil calon suaminya 'Jeff' karena itu panggilan spesial. Jadi dengan otak jeniusnya, ia menemukan panggilan itu.

 Jadi dengan otak jeniusnya, ia menemukan panggilan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lihat betapa tampannya anak ini sekarang. Aletta terkekeh dan menjawil hidung bangir milik Rere. "Iya, kakak nggak sedih kok. Yuk berangkat."

Harry mengusap surai gadis itu yang belum memakai topi wisuda, "Anak gadis daddy harus bahagia."

[• WRONG •]

Aula Universitas itu dipenuhi oleh murid dan wali murid yang sangat banyak. Setelah acara sambutan-sambutan dan segala macam, ini adalah saatnya untuk pengumuman inti. Yaitu pemberian ijazah dan penghargaan untuk murid berprestasi.

Wrong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang