19 || Perasaan Esta

240 35 32
                                    

[play the mulmed]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[play the mulmed]

Gue duduk di taman rumah sakit, kebetulan taman ini lagi sepi. Dengan perlahan gue buka secarik kertas kusut dan sedikit bernoda yang Ajun berikan di depan ruang operasi beberapa menit yang lalu.

Dengan gemetaran, gue mencoba untuk membaca tulisan itu dengan jelas karena mata gue cukup buram dengan air mata sebanyak ini dan gue tahan untuk nggak tumpah---setidaknya nggak disini.
____________________________________

Hai Aletta! Long time no see your smile heheh.

Sebenernya, gue juga bingung sih mau nulis tentang hal ini atau nggak, karena gue yakin kalo ini tuh freak banget dan gue---malu.

Yaudah karena lo orangnya nggak suka bertele-tele, jadi gue mau jujur aja.

Gue sebenernya sayang dan cinta sama lo. Duh telat ya?

Gimana? Aneh ya? Iya lah jelas gue aja bingung kenapa bisa sayang dan cinta sama orang begajulan tukang galau kaya lo wkwkw /canda jan ditabok gue.

Lo pasti bingung kan kok gue suka sama lo tapi nggak bilang apa-apa atau setidaknya menunjukkan sesuatu atau minimal usaha kan?

Sebenernya, gue udah berusaha ngelakuin sesuatu walau cuma hal-hal kecil sekalipun yang mungkin nggak terlalu berarti buat lo.

Apa lo ngerasa kaya ada yang jagain tas lo selama lo latihan basket beberapa waktu yang lalu? Itu sebenernya gue yang maksa Laisa buat jagain karena gue takut tas lo di apa-apa in lagi dan berakhir lo cemberut di halte.

Inget nggak waktu lo ketemu gue di halte? (Jeff boncengan sama Meira) terus ternyata Ajun belum pulang dan akhirnya ngajak lo bareng? Itu sebenernya setelah gue dijemput, gue langsung telfon Ajun yang masih rapat OSIS buat nganterin lo balik. Karena gue yakin, Jeff nggak akan puter balik demi nganter lo dan pasti nggak ada tukang ojek yang acc lo (feeling gue sih).

Lo pernah kan pulang sekolah kehujanan dan nemu payung di deket halte? Itu sebenernya gue yang taruh payung disana karena gue tau lo belum pulang dan pasti lo dengan segala kecerobohan lo lupa nggak bawa payung.

Awalnya gue udah khawatir karena lo pernah lihat satu obat yang gue konsumsi. Yayaya, gue yakin lo udah dikasih tau Ajun. Am I wrong?

Gue harap setelah ini lo nggak akan mengasihani gue, sayang sama gue aja deh HAHAHAH candaaa. Tapi kalau lo beneran sayang ya gapapa gue enak dong :)

Oh iya, gue harap lo nggak terlalu berharap sama Jeff karena dia bajingan kaya ayah lo. Oh ada lagi, gue pikir lo harus tau ini.

Gue berantem sama Jeff sehari setelah tur kita selesai, dan dia bilang, "Kenapa gue harus milih di antara keduanya disaat gue bisa dapet mereka berdua?" jangan nangis plis gue nggak bisa ngehapus air mata lo.

Wrong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang