22 || Bahagia

233 32 8
                                    

Hari ini om Harry ngelamar bunda, secara resmi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini om Harry ngelamar bunda, secara resmi. Di sebuah restoran di dekat taman kota, dengan banyak hiasan kerlap-kerlip dan segala antek-anteknya.

Tepat 1,5 bulan sejak om harry di usir bunda karena terlalu banyak bacot. Ya sebenernya gue sendiri udah mulai menerima kehadiran om Harry mengingat bunda sendiri juga mulai berubah jadi lebih baik seiring waktu berjalan.

"Bunda terima dong!!" teriak gue ke arah bunda yang berdiri tepat di depan om Harry yang berlutut dengan satu kaki dan memegang sebuah cincin.

Hm, jadi kebayang nikah sama Jeff.

APASIH JAFFRIEN MULU, JEREMY DONG!

"Jadi gimana? Kamu mau ngga nikah sama aku?" tanya om Harry ulang. Bunda mendengus dengan wajah yang menahan tawa, jelas ada gurat bahagia disana. "Emang aku bisa nolak?"

Om Harry ketawa senang karena sadar dengan perubahan sikap bunda walau sedikit. "Jadi?"

Bunda memalingkan wajah gengsi. "Hm, ya mau."

HAHAHAH MAK GUE MASIH AJA GENGSI YA.

Suara tepuk tangan menggema di seluruh penjuru ruangan, benar-benar sambutan bahagia untuk sesuatu yang baru.

[• WRONG •]

"Aciee yang mau nikah nih yee," goda gue ke bunda. Sementara yang gue goda cuma ketawa malu-malu.

Iya, gue harap itu tawa yang tulus setelah luka yang di alami bunda.

"Apaan sih kamu Letta, jangan gitu dong." gue makin ngakak lihat semburat merah di pipi bunda. Jelas ini pertama kalinya---oh, mungkin kedua?

Karena waktu kelas lima gue tanya ke bunda, dari mana gue berasal, pipi bunda mengeluarkan rona yang sama.

"Ekhm, bun. Aletta harap bunda beneran bahagia sekarang." bunda kaget. "K-kamu tau soal---"

"Iya bun, Aletta udah lama tau. Tapi Aletta sembunyiin hehe. Jadi, Aletta harap bunda bahagia sekarang." bunda menatap gue dengan tatapan speechless dan berkaca-kaca. "Kalau bunda nggak bahagia, biar aku tendang om Harry."

Bunda langsung memeluk gue dengan erat. "Maafin bunda ya karena kamu harus tau kenyataan pahit itu." gue menggeleng.

"Nggak, justru Aletta seneng karena udah tau jawaban dibalik teka-teki yang selalu muncul di kepala Aletta sejak kecil." bunda mengusak pelan rambut gue. "Aletta bunda sudah besar ya."

Gue nyaris nangis, "Bunda harus bahagia!"

Bunda mengangguk, "Pasti."

Sekarang, satu-satunya harapan gue ada di om Harry.

[• WRONG •]

[aku cepetin biar cepet kelar wkwkwkw]

Hari-H untuk pernikahan bunda udah dateng, inilah saatnya gue untuk melihat bunda yang benar-benar bahagia bersama orang yang paling dia cintai.

Ya, mau sekeras apapun menampik perasaan itu, bunda memang cinta sama om Harry.

"Om, jangan kecewain bunda ya." pesan gue setelah pergi ke aula dan menghampiri om Harry yang udah ganteng dengan tuxedo-nya.

"Iya, nanti kalo om kecewain bunda kamu, buang aja om ke sungai gapapa." gue langsung natap sinis om Harry dan setelahnya kita malah ketawa. Nggak lama, pintu aula terbuka lagi dan bunda dateng dengan dress putih selutut tanpa pernak-pernik apapun.

Untung cantik.

"Psst.. rambut bundamu disambung?" bisik om Harry ke gue.

"Hooh, dikit sih om. Nggak tau biar apa." jawab gue balas bisik.

"Biar om terpesona mungkin ya," jawabnya kepedean. Gue menatap om Harry sengit, "Pede banget sih om, amit-amit."

Dan nggak lama prosesi pernikahan bunda dan om Harry digelar dengan suasana barat (Kanada) tapi dengan dasar agama islam.

"Gimana para saksi, sah?" tanya penghulu.

"SAH!!" teriak para saksi, termasuk gue.

Nggak sengaja netra gue menangkap kehadiran Jeff dan mami. Oh, bahkan gue lupa kalau mereka berdua juga di undang.

[• WRONG •]

Jaffrien.

Sejak awal gue dateng, mata gue selalu menatap ke arah yang sama.

Aletta.

Dia keliatan cantik banget dengan balutan dress hitam selutut dan rambut digerai.

Oh, gue bahkan lupa kalau ada Meira yang daritadi menatap gue dengan tajam. Yah, dia memang kelihatan menawan dengan dress nya, cuma jarang-jarang lihat Aletta secantik ini makanya gue lebih perhatiin dia.


Entahlah, gue juga nggak tau apa yang terjadi dengan diri gue sendiri.

Disaat satu sisi gue begitu terobsesi dengan Meira, nggak mau kehilangan dia, dan suka banget sama dia. Di sisi lain, gue sayang sama Aletta dan ngerasa pengen ngelindungi dia.

Sewaktu gue suruh dia untuk jaga jarak dengan gue, rasa sesak mendominasi gue. dan gue bener-bener puas udah jadian sama Meira.

Sebatas itu aja untuk Meira.

Tapi nggak untuk Aletta, gue bener-bener rindu sama dia dan nyesel dengan apa yang udah gue ungkap ke dia.

Sebenernya, gue cinta sama siapa sih?

[• WRONG •]

Flanot:

ok jaehyun, sebaiknya kamu tanya sama diri kamu sendiri dan cari jawabannya sendiri.

btw, selamat ya untuk prisilia somi yang sekarang udah bisa nikah sama orang yang dia cinta!

YEYYY AKHIRNYA KEBUKA SATU PERSATU WOII!!

stay tune karena masih banyak misteri lainnya huhu!

with love💚:

-fla.

Wrong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang