• • •
"Hidup pada saat ini artinya lepaskan masa lalu dan jangan menunggu masa depan. Artinya jalani hidup secara sadar, sadari bahwa setiap saat Anda bernafas adalah hadiah"
•
•
•
•
•Mei berjalan turun dari tangga yang di ikuti oleh winwin saat Mei ingin menuju pintu utama winwin lebih memilih untuk berjalan menuju kearah ruang tengah dan duduk di sana sedangkan Mei sudah membuka pintu dan mendapati seorang wanita yang seumuran dengannya dan dua bocah laki-laki yang tengah tersenyum manis kearahnya dan itu membuat Mei menjadi gemas sendiri.
"Annyeong Haseyo perkenalkan saya Jung Mina dari Korea" kata wanita yang sedang berdiri di depan apartemennya dengan baju yang sangat rapi bisa Mei tebak kalau wanita ini akan pergi bekerja, tapi tunggu hari libur seperti ini di masih kerja.
"Iya ada yang bisa saya bantu?" Tanya Mei se-sopan mungkin.
"Seperti ini, hari ini saya akan pergi ke Inggris untuk bekerja selama tiga bulan dan saya tidak bisa membawa mereka saya ingin menitipkan mereka ke appa-nya tapi saya takut istri muda mantan suami saya menyiksa mereka, saya berpikir ingin menitipkannya saja ke tetangga yang lain tapi saya kurang percaya karena saya kurang tahu karakter mereka apa mereka baik atau tidak dan saya dengar dari mereka berdua kalau suami anda tuan dong sangat baik kepada anak saya jadi saya berpikir untuk menitipkannya saja kepada anda dan suami anda kalau tidak merepotkan?" Jelas Mina yang langsung di angguki oleh Mei.
"Mhh baiklah lagi pula suami saya suka kesepian kalau saya sedang bekerja di rumah sakit jadi itu tidak merepotkan sama sekali"
"Aah sekali lagi terima kasih nyonya" sambil menjabat tangan Mei dan beralih kepada kedua bocah itu, "ingat jangan nakal dan menyusahkan nyonya dong dan tuang dong sampai eomma kembali kalian tetap disini mengerti!!" Jelas Mina kepada kedua bocah itu lalu mencium mereka satu persatu dan beralih tersenyum ke arah Mei sebagai tanda perpisahan darinya dan terima kasih.
Mina pun berjalan memasuki lift lalu Mei membawa kedua bocah itu kedalam rumah dan menguncinya saat Mei berbalik iya mendapati winwin sedang memandangnya dingin hingga membuat Mei ber-gedik ngeri dan dengan sekejap raut wajah winwin berubah.
Cup
Winwin mencium bibir Mei cepat lalu, "Terima kasih" iya menarik kedua anak itu untuk menuju ruang tamu. Mei memegangi bibirnya saat ciuman tiba-tiba yang di berikan winwin tadi langsung membuat wajah mei memanas karena malu. Mei berjalan kearah tiga pria itu lalu duduk diatas sofa yang sedang di duduk oleh mereka sambil menonton SpongeBob.
Mei berdehem dan dengan sigap mereka bertiga menoleh kearah Mei, sedangkan Mei hanya melihat kanan kiri atas bawah dan itu membuat winwin memukul jidatnya karena iya lupa memperkenalkan istrinya kepada dua bocah itu karena terlalu bahagia kedatangan kedua anak itu.
"Anak-anak dengar uncle, kau liat wanita yang duduk disana di adalah istri uncle dan kalian harus memanggilnya dengan sebutan apa?" Tanya winwin kepada kedua bocah itu dan keduanya hanya berjalan kearah Mei.
"mama" jawab mereka berdua yang membuat Mei tertegun menganga. "Kata eomma olang yang jaga Kevin cama sunwoo itu halus di panggil mama cama papa" jelas anak yang bernama Kevin itu kepada Mei.
Sontak Mei memeluk Kevin dan sunwoo karena merasa terharu sebelumnya iya yang selalu menyebutkan itu kepada kedua orangtuanya dan sekarang dia yang malah di panggil dengan sebutan itu, Mei menangis dan itu membuat Kevin dan sunwoo menjadi ikut menangis sedangkan winwin malah menggaruk kepalanya yang tidak gatal kalah melihat mereka bertiga yang sedang menangis.
Winwin Kevin dan sunwoo ke meja makan lalu menyiapkan makanan di depan kedua kakak beradik itu lalu winwin berjalan menuju Mei yang sudah tidak menangis lagi lalu duduk di samping Mei dan memeluk istrinya dari samping terus berbisik di telinga Mei.
"Aku kan sudah bilang tadi lebih cepat lebih baik tapi kau malah mengatakan 'saat aku mau tunggu saja'" sambil mengikuti gaya bicara Mei.
Mei hanya diam dia tahu kemana arah pembicaraan winwin saat ini dan dia lebih memilih ke luar apartemen untuk menuju apartemen yang di tinggali dua bocah itu dengan ibunya untuk mengambil barang-barang Kevin dan sunwoo untuk di pindahkan ke apartemennya karena bocah itu akan tinggal cukup lama dengan mereka jadi Mei memilih untuk memindahkan barang-barang yang di perlukan saja.
• • •
Malam harinya Mei dan winwin sudah membereskan semua keperluan Kevin dan sunwoo di kamar tamu dan menggendong kedua anak itu untuk tidur di dalam kamar yang selama tiga bulan itu akan menjadi milik kedua anak itu, setelah menyelimuti keduanya Mei mencium kening mereka secara bergantian lalu berjalan keluar yang di ikut oleh winwin setelah menutup pintu kamar.
Mereka pun pergi kekamar mereka yang bersebelahan dengan kamar Kevin dan sunwoo untung saja di apartemen itu terdapat tiga kamar dua dilantai atas dan satu dilantai bawah. Mei membaringkan tubuhnya di atas kasur dan di ikuti oleh winwin yang ikut berbaring sambil memeluk tubuh kecil Mei.
"Bagaimana apa kau sudah mau?" Tanya winwin yang membuat mata Mei terbuka kala pertanyaan itu keluar.
Mei menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya perlahan dan mengubah posisinya menghadap winwin, "kenapa kau selalu menanyakan itu dasar hantu mesum!" Lalu merubah posisinya lagi.
Winwin sudah melakukan begitu banyak cara agar bisa meyakinkan Mei tapi wanita itu tak kunjung mau, bahkan iya sudah memohon tapi masih saja tidak mau. "Apa salahnya sih melakukan itu dengan ku, aku kan suaminya kenapa dia tidak pernah mau sih" winwin menghela nafas kasar lalu kembali memeluk tubuh kecil istrinya.
"Mei kali ini saja aku tidak akan minta lagi kok, aku janji"
Tak ada jawaban hingga winwin mengangkat kepalanya sedikit untuk melihat wajah istrinya itu dan betapa kesalnya winwin saat mendapati Mei sedang tertidur pulas namun sedetik kemudian iya tersenyum lalu mendaratkan bibirnya di bibir Mei dan melumatnya sebentar lalu tidur kembali di samping Mei dan memeluknya dengan erat.
Jam sudah menunjukkan pukul satu malam dan seorang anak kecil dengan guling di pelukannya berjalan menuju winwin dan Mei lalu duduk diatas kasur.
"Mama, papa" anak itu menggoyang tubuh kedua orang yang sedang tidur sambil berpelukan. Winwin mengeliak kalah iya merasa goncangan di tubuhnya dan perlahan membuka matanya dan mendapati seorang anak kecil.
"Papa sunwoo ingin tidul dengan mama, sunwoo mau di pelukan mama" tutur bocah itu kepada winwin.
Winwin membangunkan Mei lalu wanita itu pun perlahan membuka matanya perlahan dan menatap kedua pria itu, tanpa aba-aba sunwoo melompat kedalam pelukan Mei dan itu membuatnya cukup terkejut.
"Katanya di ingin tidur denganmu" jelas winwin kepada Mei yang tampak bingung.
"Tapi Kevin bagaimana? Aku takut anak itu kenapa-kenapa kalau dia tidur sendiri"
"Aku akan tidur dengannya kau tidurlah dengan sunwoo tampaknya dia sudah sangat mengantuk" Mei mengganggu lalu winwin keluar dari dalam kamar tak lupa menutupnya akhirnya malam itu Mei tidur dengan sunwoo sedangkan Kevin dengan winwin. Sunwoo memeluk Mei begitu erat seakan-akan Mei akan pergi jauh darinya dan itu membuat menjadi bahagia, entah kenapa iya begitu nyaman dengan adanya kedua anak itu.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red thread of destiny | Dong Sicheng
Hayran Kurgu©riskawati12345 Takdir seolah mempermainkan beberapa orang. Tersesat dalam hal yang bernama cinta, lalu di pisahkan dalam sebuah maut. Jika bisa memilih, mungkin dari mereka akan meminta 'mari bertemu dan membuat kisah yang terus bahagia. Hingga di...