"Tau darimana kalau semuanya sudah selesai? Lo aja belum bicara sama dia sejak kejadian itu" ucap Arka
"Semuanya udah jelas bang, dan sudah selesai! Tanpa dibicarakan juga dengan sikap dan tingkah laku dia yang seperti itu, menandakan memang tidak ada yang perlu dijelaskan lagi. Kita hanya teman"
"Kalian berdua sama-sama memiliki ego yang tinggi. Sampai kapanpun masalah itu tidak akan selesai jika kalian tidak saling mengontrol ego kalian masing-masing"
"Ini bukan masalah ego bang"
"Terus apa?! Orang ketiga?" ucap Arka
"Jangan ngaco!" ucap Pelita langsung melempar bantal
"Aw, kan gue nanya tadi!"
"Udah sana pergi, gue pusing!! Gue pengen sendiri!!!" ucap Pelita marah
"Ngusir mba?"
"Iya!" ucap Pelita kesal
"Awas aja lo! Kalau nanti galau jangan cari-cari gue!!!" ancam Arka
"Bodooo!" ucap Pelita teriak
"Ada apa sih kalian ini teriak-teriak?!" ucap Ibu tiba-tiba datang
"Abang tuh Bu!" ucap Pelita ngadu
"Bukan Arka Bu. Pelita nya aja yang aneh! ditanya tentang Naka dia marah-marah"
"Aneh gimana?" tanya Ibu
"Ya gitu, padahal Arka cuma tanya. Bagaimana kelanjutan nya sama Naka eh dia langsung marah-marah nggak jelas" ucap Arka
"Gimana Pelita nggak marah Bu! Abang tanya yang gak seharusnya dibuat pertanyaan!!!" ucap Pelita kesal
"Mungkin maksud Abangmu itu baik. Abang mau tahu bagaimana Naka memperlakukan adiknya sejak kejadian waktu itu" ucap Ibu
"Kok Ibu jadi belain Abang sih!" ucap Pelita kesal
"Ibu bukan belain Abang sayang, tapi Ibu paham apa yang Abang lakukan itu benar. Abang nggak mau kamu sakit hati"
"Itu maksud gue dek. Gue nggak mau hati lo digantung dan nggak ada kejelasan seperti sekarang!!!" ucap Arka
"Pelita tahu maksudnya abang itu baik. Tapi semuanya memang sudah tidak perlu ada yang dijelaskan lagi. Pelita sama Naka hanya teman"
"Yang bilang Lo sama Naka pacaran itu siapa? Bahkan Ibu sama Ayah nggak pernah tanya tentang hal itu kan"
"Ya terus kenapa Abang tanya tentang kelanjutan hubungan Naka sama Pelita? Kalau Abang sendiri tahu kita gak ada hubungan?!"
"Maksud gue tuh, kenapa Naka nggak pernah main kesini lagi. Apa masalah yang waktu itu belum selesai?"
"Dia sibuk"
"Sibuk ngapain nih?" ledek Arka
"Udah bang! Gue males banget tau nggak dengar nama dia sekarang!" ucap Pelita
"Dasar ABG labil!" ucap Arka
"Bodo!"
"Kalian itu ya ribut terus!" ucap Ibu
"Abang duluan Ibu"
"Gue aja terus yang salah!"
"Memang lu selalu salah!!!"
"Abang masuk kamar!" perintah Ibu. Ibu memang selalu begitu jika kedua anaknya sedang ribut. Pasti Arka disuruh masuk ke kamar. Alasan nya karena Arka sudah dewasa dan pasti paham agar tidak ada keributan yang semakin hebat di antara saudara.
"Iya Bu" ucap Arka
Bersambung
(Chapter ini sangat singkat memang. Tapi percayalah nanti akan jauh lebih singkat. Hahaha)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Dia
Novela JuvenilIni semua Tentang Dia. Tentang bagaimana saya menemukannya dan tentang bagaimana saya kehilangan dirinya. Akan saya ceritakan kembali dan berharap kalian menyukainya. Dan berharap kalian pun ikut merasakannya.