Masalah

1 1 0
                                    

Masalah ada karena konflik, karena tidak adanya saling terbuka, saling menutupi kebohongan, akhirnya terbongkar dan menimbulkan salah faham.

*****

Setelah kejadian beberapa kemarin, hubungan pertemanan Pelita dan Naka memburuk. Mereka tidak saling sapa, dan pandang. Mereka menjelma sebagai orang asing yang tidak pernah saling mengenal.

(Diruang keluarga)

"Ita kenapa?"
Tanya Ibu

"Gapapa bu"

"Naka kemana? Ayah tidak pernah melihat Naka main kesini lagi?
Tanya Ayah

"Gak tau, dan Naka tidak akan main kesini lagi yah"
Ucap Pelita

"Kenapa begitu?"
Tanya Ayah

"Gapapa"

"Lu lagi berantem sama Naka dek"
Ucap Arka

"Sok tau!"
Ucap Pelita langsung pergi kekamar

"Adek kamu kenapa bang?"
Tanya Ayah

"Lagi dateng tamu kali yah, hahaha"
Ledek Arka

"Dasar Ayah sama Anak sama aja! Udah Ibu mau nyamperin Pelita dulu!!"
Ucap Ibu lalu pergi menghampiri Pelita

"Jadi cowo salah terus ya yah"
Arka curhat

"Takdir bang ucapan cewe selalu benar"
Ayah curhat

*****

"Ita apa Ibu boleh masuk?"
Ucap ibu sambil mengetuk pintu

"Masuk aja gak dikunci"

"Kamu kenapa sayang?"

"Gapapa"

"Kamu mungkin bisa membohongi ribuan orang tapi kamu tidak akan pernah bisa membohongi Ibu. Ibu hafal sifat anak-anak Ibu jika ada masalah. Cerita sama Ibu sayang"

"Naka jahat Bu! Naka jahat!!"
Ucap Pelita sambil nangis

"Kamu sekarang boleh nangis sampai kamu merasa tenang dan lega, tapi besok Ibu gak mau liat kamu nangis lagi. Sekarang Ibu siap untuk mendengarkan apapun yang mau kamu ceritakan sama Ibu." ucap Ibu seraya menenangkan Pelita

"Kemarin diacara bazar, Naka datang sama seorang perempuan bu"

"Terus?"

"Perempuan itu bergelayut manja di lengan nya Naka, sampe ngikutin Naka kemanapun Naka pergi"

"Mungkin itu sepupunya"

"Engga mungkin bu! Kalo memang sepupu, kenapa tatapan perempuan itu beda terhadap Naka? Seakan tatapan perasaan penuh makna gitu sulit deh buat dijelaskan"
Ucap Pelita menjelaskan semuanya

"Kamu tau darimana kalo perempuan itu mempunyai perasaan sama Naka?"

"Sikap nya terhadap Naka bu, dan Naka juga tidak melarang perempuan itu untuk bergelayut di lengan nya. Kalau memang saudara kenapa muka mereka tidak mirip? Berarti pasti diantara mereka ada sesuatu"

"Memang Ita mirip sama bang Arka? Ngga kan."

"Iya juga sih, tapi Ita ngerasa kalau mereka sudah saling mengenal satu sama lain, dan itu sudah lama"

"Sudah-sudah! Tidak baik sama aja kamu sudah berburuk sangka terhadap Naka, dan itu dosa. Lebih baik kamu tanyakan siapa perempuan itu sebenarnya"

"Ngga mau! Lagian seharusnya Naka yang melakukan itu, sejak acara bazar sampai hari ini berusaha untuk menemui Pelita lalu menjelaskan semua nya dan meminta maaf saja tidak bu. Berarti memang Naka mengakui ada hubungan spesial diantara mereka" ucap Pelita dengan sesenggukan semakin keras

"Yasudah sekarang berhenti menangis, Ibu mau ajak kamu pergi"

"Pergi kemana?"
Ucapnya sambil menghapus airmata

"Ke suatu tempat, yang pastinya kamu suka"

Bersambung

Tentang DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang