"Iya, tahu. Tapi ini masih ramai.
Gua akan cerita nanti.
Hanya ada kita""Tanpa dustai dia?"
"Mohon maap, itu lagu pak"
"Oh iya gua lupa, haha"
"Haha, lucu lu"
"Woi, jangan ngobrol saja.
Bantuin sini!""Tahu, kesini itu buat ngerjain tugas bukan ngerumpi"
"Iya bos"
*****
Gimana?"
"Gimana apa nya?"
"Udah sepi, anak-anak juga udah pada pulang. Bisa dong lu jujur sama gua sekarang"
"Gua kira ada apaan. Masih ingat saja"
"Lu kan tahu, daya ingat gua tajam. Dan di minta lomba mewakili sekolah dan selalu juara. Karena daya ingat gua ini, jadi kalau lu ngomong sama gua, ngga mungkin gua lupa, gua pasti ingat"
"Oh sombong nih cerita nya"
"Ngga sombong cuma pamer"
"Sama aja bambang"
"Yaudah sekarang gua antar lu pulang"
"Ngga usah, gua bisa pulang sendiri"
"Ngga. Pokoknya gua antar"
"Gua sudah pesen ojol"
"Cancel"
"Ngomong enak bener"
"Iyalah"
"Kasian abang nya kalo gua cancel.
Ini sudah mau nyampe""Tinggal kasih uang nya, sebagai ucapan permintaan maaf.
Terus lu pulang bareng gua""Iya-iya"
Pelita pun akhirnya pasrah, karena sekeras apapun dirinya menolak, Naka selalu punya cara agar permintaan nya di turuti.
Naka pun menepuk pundak Pelita, untuk memberitahu kalau ojol yang dirinya pesan sudah datang.
"Ojol nya sudah sampai tuh"
"Yaudah gua ke depan.
Lu ambil motor di parkiran""Ngga, lu tunggu disini dulu gua ambil motor. Pasti lu nanti naik ojol"
"MasyaAllah ngga"
"Bener ya"
"Iya"
Pelita pun menghampiri abang Ojol dan berkata,
"Mas bayu?"
"Iya benar, dengan mba Pelita ya?
Ayo mba pakai helm nya, tujuan nya sesuai dengan yang aplikasi ya""Maaf mas, saya tidak jadi pesan"
"Mba ini bagaimana sih! Saya sudah sampai disini dan bilang kalau tidak jadi pesan"
"Maaf mas"
"Saya tidak mau tahu! Pokoknya mba harus bayar saya sesuai dengan tujuan mba yang di aplikasi!!!"
Ucap Abang Ojol dengan nada membentak, Pelita yang mendengar nya kaget lalu menangis. Karena Pelita paling tidak suka di bentak.
Naka yang baru datang kaget melihat Pelita menangis, Naka pun bergegas turun dari motor dan memeluk Pelita.
Karena Naka tahu saat ini Pelita tidak baik-baik saja."Ada apa ini? Kenapa Abang membentak teman saya?"
"Saya membentak teman mas bukan tanpa alasan, saya membentak karena dia sudah seenaknya meng-cancel, dan saya sudah sampai disini. Ya jelas saja saya tidak terima, dan saya minta ganti rugi, teman mas ini harus membayar saya sesuai dengan tujuan sesuai lokasi"
"Jangan asal marah dulu, teman saya ke luar nyamperin mas itu bukan hanya sekedar membatalkan orderan, tetapi juga ingin meminta maaf dan memberikan uang.
Mana ta uang nya? Biar gua saja yang kasih ke Abang nya"Pelita pun memberikan uang nya.
Lalu Naka kembali berbicara,"Nih uang nya, dan sekarang Abang bisa pergi"
"Maafkan saya mas, mba, saya tidak tahu kalau mba nya ingin meminta maaf dan memberikan saya uang.
Ini uang nya saya kembalikan"Pelita pun berkata,
"Tidak usah dikembalikan, itu adalah hak mas. Saya yang seharusnya minta maaf, karena sudah seenaknya membatalkan orderan"
"Tidak apa-apa mba, kalau begitu saya permisi pamit dulu. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Dia
Novela JuvenilIni semua Tentang Dia. Tentang bagaimana saya menemukannya dan tentang bagaimana saya kehilangan dirinya. Akan saya ceritakan kembali dan berharap kalian menyukainya. Dan berharap kalian pun ikut merasakannya.