"Senja adalah karya Tuhan yang paling indah, yang paling ditunggu, dan yang paling dinanti walau pada akhirnya senja harus pergi lagi"
*****
"Ibu mau ajak Pelita kemana?"
"Ke suatu tempat"
"Apa tempatnya masih jauh"
"Sebentar lagi, dan pasti kamu suka"
"Kenapa Ibu yakin kalo aku pasti suka?
"Firasat seorang Ibu selalu benar, ayo turun sudah sampai"
"Ayo"
*****
"Ibu serius ini indah banget"
Ucap Pelita sambil melihat kearah senja"Kamu suka?"
"Suka banget bu"
"Kamu kenapa kok tiba-tiba diem?"
"Gapapa bu, aku ngerasa tenang aja kalo melihat senja. Seakan semua masalah hilang"
"Syukurlah, Ibu berhasil membuat kamu melupakan Naka sejenak"
"Makasih ya bu"
Ucap Pelita sambil memeluk Ibunya"Sama-sama sayang, sekarang kamu bisa lampiaskan semua perasaanmu disini" ucap Ibu
Pelita lalu teriak sekencang-kencangnya sambil memejamkan mata
"Ibu tau darimana kalau tempat seindah ini dijakarta?"
"Sebenarnya Ibu sudah tahu tempat ini sudah lama. Ibu selalu ke tempat ini jika ada masalah, karena Ibu bisa melampiaskan dengan teriak sekencang-kencangnya tanpa orang lain terganggu sekaligus dapat melihat senja" ucap Ibu
"Senja indah ya bu, seakan punya daya tarik untuk semua orang menyukai bahkan menunggu nya datang tapi mereka tahu jika yang dia tunggu bakal pergi"
"Setidaknya senja pergi untuk kembali, senja pergi karena posisinya tergantikan oleh sang bulan"
"Gak kaya Dia bu, pergi tanpa alasan dan datang dengan beribu penjelasan. Basi!"
"Namanya juga manusia, sifat bosen nya tidak akan bisa hilang, ketika bosen ia mencari pelarian"
Bersambung
(Chapter ini sengaja saya buat singkat)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Dia
Fiksi RemajaIni semua Tentang Dia. Tentang bagaimana saya menemukannya dan tentang bagaimana saya kehilangan dirinya. Akan saya ceritakan kembali dan berharap kalian menyukainya. Dan berharap kalian pun ikut merasakannya.