"Iya jomblo iya"
"Dikasih tahu yang benar malah meledek, rasain nih"
"Hahaha, ampun"
Tidak terasa mereka sudah tumbuh besar, senang rasanya melihat mereka akur seperti ini. Dan ingin rasanya aku melihat mereka menemukan pelabuhan cinta mereka yang sejati nantinya. Maka izinkan aku untuk terus berada di samping mereka dan melihat mereka sukses nantinya. Amin -Ibu
"Bu"
"Apa sayang"
"Akhir-akhir ini Ayah semakin sibuk ya, pasti gaji nya besar"
"Tapi sebesar apapun gaji kalau tidak memprioritaskan keluarga untuk apa?"
"Ayah kerja pagi, siang dan malam untuk kalian"
"Kita tahu Bu"
"Kalau begitu kalian harus mengerti"
"Iya Bu, Pelita boleh bertanya tidak"
"Boleh dong, mau bertanya apa?"
"Gaji Ayah satu hari berapa Bu?"
"Untuk apa bertanya seperti itu?"
"Kita ingin tahu, karena kita ingin membayar satu hari gaji Ayah kalau Ayah berangkat kerja. Kita ingin Ayah libur sehari saja dirumah dan ada bersama kita. Kita rindu kebersamaan keluarga kita yang dulu. Kita tahu materi memang penting, tapi ada yang jauh lebih penting Bu, yaitu kebersamaan keluarga. Pasti Ibu tahu itu kan"
Mas, anak-anak mu kini sudah tumbuh dewasa. Mereka sudah mengerti tentang arti kebersamaan. Jujur aku juga sependapat seperti mereka, aku juga butuh kamu, bukan hanya uangmu. Aku ingin keluarga kita mempunyai waktu Quality Time lagi. Karena beberapa minggu ini bahkan bulan kamu sudah melewatkan nya. Dan aku sangat tahu, kamu kerja demi aku dan anak-anak. Tapi apakah sesibuk itu kah kamu?
-Ibu"Kita doakan, semoga pekerjaan Ayah cepat selesai jadi Ayah bisa pulang lebih cepat, dan kita punya waktu untuk berkumpul bersama kita"
"Amin"
"Yasudah kalau gitu cepat kalian habiskan makanan nya"
"Iya Bu"
***
"Dek"
"Apa bang"
"Coba deh perhatikan Ibu"
"Memang ada apa?"
"Seperti ada yang sedang Ibu fikiran, soalnya raut wajah Ibu tidak seperti biasanya"
"Iya juga, sehabis kita makan siang tadi, sikap Ibu juga mulai berubah"
"Kamu samperin sana"
"Aku?"
"Iya kamu, siapa lagi emang?"
"Iya-iya"
Dari kejauhan aku melihat Ibu seperti sedang melamun kemudian aku semakin dekat dan sekarang terlihat jelas kalau Ibu sedang menangis, lalu aku mencoba bertanya :
"Bu"
"Eh sayang ada apa?"
Ketika aku datang Ibu langsung menghapus air mata nya, seolah-olah semua baik-baik saja
"Ibu sedang apa disini?"
"Cari angin saja"
"Bohong. Pasti Ibu sedang memikirkan sesuatu"
"Tidak sayang"
"Bu, Pelita bukan anak kecil lagi yang bisa dibohongin. Pelita sudah tumbuh remaja, anak Ibu sudah semakin besar. Jadi Pelita tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dan kalau Ibu ada masalah dan mau cerita, bisa cerita sama Pelita. Pelita bisa menjadi pendengar untuk semua cerita Ibu, seperti Ibu yang selalu bersedia mendengar semua keluh kesah Pelita"
"Ternyata anak gadis Ibu sudah semakin pintar dan dewasa. Rasa nya baru kemarin kamu ada didalam kandungan Ibu, tapi sekarang kamu sudah tumbuh besar dan mau menjadi pendengar untuk Ibu"
"Sudah menjadi kewajiban Pelita dan bang Arka untuk ada disamping Ibu dan Ayah. Jadi kalau Ayah dan Ibu ada masalah, jangan pernah ditutupi apalagi dirahasiakan ya"
"Iya sayang"
"Sekarang Pelita mau nanya, Ibu tadi kenapa menangis?"
"Hah? Tidak. Ibu tidak menangis, kamu mungkin salah lihat sayang"
"Tidak Bu. Pelita tidak mungkin salah lihat. Ibu pasti sedang berbohong dan menyembunyikan sesuatu.
Ada apa Bu?""Sebenarnya Ibu juga rindu kebersamaan kita bersama Ayah. Tapi Ibu juga tidak bisa memaksakan Ayah untuk libur, karena Ayah diberikan tanggungjawab yang berat, Ayah harus menghandle pekerjaan di kantor karena sedang mengalami masalah"
"Jadi ini alasan kenapa Ayah jarang sekali ada waktu untuk kita?"
"Iya"
"Terus kenapa Ibu sesedih ini? Kan Ibu tahu kalau Ayah sedang menyelamatkan kantor dari kebangkrutan"
"Ibu sedih, karena besok adalah hari aniversarry pernikahan Ibu dan Ayah yang ke-25 tahun"
"Kenapa sedih? Harusnya Ibu senang"
"Ibu takut Ayah lupa"
"Hahaha Ibu ini lucu. Ibu sama Ayah nikah bukan setahun dua tahun, tapi udah 25 tahun, Ayah ngga mungkin lupa sama hari spesial kalian"
"Maka dari itu, karena sudah 25 tahun pernikahan, Ibu takut Ayah lupa dan menganggap biasa saja"
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Dia
Novela JuvenilIni semua Tentang Dia. Tentang bagaimana saya menemukannya dan tentang bagaimana saya kehilangan dirinya. Akan saya ceritakan kembali dan berharap kalian menyukainya. Dan berharap kalian pun ikut merasakannya.