6. Bertemu Kembali

2.2K 396 108
                                    

Tok ....

Tok ....

Tok ....

"Ibu, buka pintunya, Bu!" teriak Zia sambil berusaha mengetuk pintu.

Dalam perjalanan menuju rumah Zia. William hanya diam tak ingin membuka suara, dirinya pun selalu menunduk menatap aspal. Zia yang selalu melihat pria pucat ini mendunduk pun tidak mempermasalahkan, rupanya Zia sudah bersahabat dengan sifat dingin William.

Mery, ibu Zia langsung bergegas membuka pintu, ia begitu terkejut ketika melihat seseorang yang berada di samping Zia, dia.

Mery terdiam sejenak, melihat setiap inchi wajah seseorang yang telah ia bangkitkan itu.

"Aku kira dia sudah mati," batin Mery.

Ketika asik memandang setiap lekuk wajah William, Mery langsung membelakkan matanya, ketika tiba-tiba mata biru milik William langsung menatapnya tajam.

"Ibu, jangan diam saja bantu aku membawa William ke kamar tamu, ayo!" pekik Zia, yang langsung membuat Mery mengerjapkan matanya.

"Ah iya Ibu lupa, ayo." Mery dan Zia mulai membawa William masuk ke dalam rumah,

dan meletakannya di kamar khusus tamu.

"Kau di sini dulu, aku akan menelepon dokter untuk mengecek keadaanmu, oke. Tunggu sebentar," ucap Zia.

"Apa? Oh, tidak perlu Zi, aku baik-baik saja jadi tidak perlu memanggil dokter."

"Tidak perlu dokter? Apa maksudmu? Lihat keadaanmu sangat memilukan! Kau itu butuh tenaga medis!" sergah Zia dan mulai meninggalkan kamar tamu.

***

Malam hari ini mungkin sedikit berbeda dari biasanya, tidak ada bintang yang menemani malam Zia hari ini, tapi digantikan oleh sosok dingin yang menemaninya.

Setelah kejadian siang tadi, Zia selalu melamun dan berpikir, bagaimana bisa ada sosok serigala yang tubuhnya pun sangat besar, dan juga menakutkan bisa masuk kedalam kampusnya yang mempunyai gedung tinggi?

"Serigala itu memiliki mata yang indah ... seperti Luiz." Zia tersenyum ketika memikirkan tentang pria tampan itu, tapi senyumnya memudar kala ia mengingat jika yang ia bayangkan adalah sosok serigala.

"Apa aku menyuk-" ucapan Zia terpotong begitu saja ketika ia mendengar suara ketukan di pintunya.

Dengan rasa malas Zia melangkah menuju sudut ruangan untuk membuka pintu.

"Ini pasti Ibu, huft."

Mata Zia membulat, ketika yang mengetuk pintnya adalah William? Mengapa pria ini mengetuk pintu kamarnya malam-malam? Astaga.

"Kau, kenapa kau ke sini?" tanya Zia gugup.

William tak menjawab pertanyaan Zia, justru pria itu langsung masuk ke dalam kamar Zia, yang begitu luas dan rapih. Zia yang melihatnya pun merasa kesal dan bingung.

"Aku ingin bicara," ucap William lalu berjalan menuju balkon kamar Zia.

Gadis itu menghela napas gusar, pria di dalam kamarnya ini sungguh menyebalkan.

"Bicara soal apa?!" jawab Zia ketus.

"Kau mengenal serigala itu?"

Zia menaikan sebelah bibirnya. Pertanyaan William sungguh membuat gadis itu kesal sekali.

"Kau itu! Mana mungkin aku mengenalnya, dia itu serigala bukan manusia, William Xafrol!" tegas Zia lalu memalingkan wajahnya.

"Tunggu, bagaimana kau bisa tahu nama belakangku?"

LUIZIA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang