27. Pertanda Apa?

714 134 21
                                    

Domble langsung menengok ke atas, melihat Zia dengan dahi yang berkerut. "Kau, berasal dari keluarga kerajaan?"

Gadis itu menghentikan langkahnya. "Ku kira kau sudah tahu," jawab Zia.

Makhluk kecil tersebut merasa malu dengan pertanyaannya sendiri, semua penjuru dimensi manapun pasti tahu, jika seorang portako adalah penyihir keturunan kerajaan.

"Siapa nama keluargamu?" tanya Domble.

"Zofrae," jawab Zia sambil terus berjalan.

Domble tiba-tiba menghentikan langkahnya, menatap ke depan dengan pandangan kosong. Lalu ia melirik sekilas ke arah Zia, yang rupanya ikut mentap makhluk kecil tersebut.

"Kenapa?" tanya Zia yang merasa heran dengan Domble, yang tiba-tiba berhenti dan seperti orang yang ... entahlah.

"Aku seperti pernah mendengarnya," gumam Domble yang tentu saja masih sanggup di dengar oleh Zia.

Suasana yang minim cahaya dan keadaan yang sunyi sekali. Sangat memudahkan Zia mendengar suara selirih apapun.

"Kau mengenal keluargaku?!" seru Zia semangat lalu berjongkok menyesuaikan tingginya dengan, Domble yang hanya memiliki tinggi sampai pusarnya saja. Sedangkan gadis itu memiliki tinggi 167 cm.

"Aku tidak yakin," jawab Domble pelan.

Zia menghela napas gusar, ia kira Domble akan seperti William yang tahu akan segalanya.

Domble yang melihat kekecewaan di wajah Zia, merasa begitu bersalah. "Apa kau mempunyai lambang kerjaan Zofrae?" tanyanya berharap menghilangkan kekecewaan gadis di depannya itu.

Zia mengerutkan dahinya. "Lambang? Lambang apa?" tanya gadis itu bingung.

"Lambang kerjaan Zia, seperti bendera dan simbol khasnya," jawab Domble gusar.

Zia tidak menjawab langsung pertanyaan Domble. Selama William hidup, pria itu sama sekali tidak memberi tahunya tentang simbol ataupun lambang kerajaan Zofrae.

Lalu, bagaimana Zia bisa tahu jika kerajaan yang akan ia temui ini adalah keluarganya?

"Tenang saja, kita bisa mencari tahunya," ucap Domble yang melihat kegelisahan di wajah Zia.

"Bagaimana caranya?"

Domble tersenyum kikuk, ia juga tidak tahu bagaimana mencari dan memastikan lambang kerajaan. Mungkin, dengan cara bertanya akan membantu ucapannya sendiri.

"Ayo kita berjalan lagi, kita hampir dekat di perbatasan," ajak Domble mengalihkan pembicaraan.

Makhluk tersebut berjalan terlebih dahulu, meninggalkan Zia yang memutar bola matanya gusar, karena menyadari jika Domble mengalihkan pembicaraan mereka tadi.

***

"Sial! Kita kehilangan jejak gadis itu!" seru Mery kesal.

Sejak kemarin malam, ketika mengetahui jika Zia akan pergi ke kerajaan Grodle. Mereka bertiga memutuskan untuk segera mencari Zia.

Jangan ada yang tertunda lagi. Sekarang, harus bergerak lebih cepat! Sebelum Zia benar-benar menemukan keluarganya dan menjadi penguasa.

Kerajaan Zofrae termasuk kerajaan yang berjaya dan terkenal dengan kekuasaannya yang tidak main-main. Setelah mereka menemukan puteri mereka yang hilang. Akan di pastikan kerajaan itu akan semakin berkuasa dan berjaya.

Belum lagi kekuatan Zia yang begitu besar dan juga delima putih yang ia bawa.

"Kita bisa menunggunya di perbatasan," ucap Luiz sambil tersenyum sinis.

LUIZIA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang