[Kalau bisa, bacanya sambil dengerin multimedia ya]
Kenyataan memang selalu menjadi perihal menyakitkan yang mau tidak mau harus diterima.
▪️▪️▪️
Hari sudah pagi, cahaya mentari mulai memasuki tirai jendela kamar Mili, membuat gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum ia membuka matanya.
Dengan mata yang masih mengantuk, tangan Mili meraih ponselnya yang berbunyi karena ada notifikasi yang masuk.
Ia tersenyum ketika melihat nama Arka disana.
Arka Narendra: Mil, hari ini lo berangkat sendiri ya?
Arka Narendra: Gue nggak masuk sekolah hari ini.
Mili menatap pesan itu bingung. Memangnya mengapa Arka tidak masuk sekolah?
Mili Anindhita: Emangnya lo mau kemana?
Mili menatap layar ponselnya, berharap Arka akan membalas pesannya. Setelah beberapa menit pun, Mili masih berada di tempatnya.
Ia masih menatap layar ponselnya seraya mengetuk dagunya, tetapi sama sekali tak ada balasan dari Arka.
Akhirnya, Mili memutuskan untuk menyiapkan dirinya untuk menuju sekolah. Setelah selesai bersiap, Mili kembali meraih ponselnya.
Ia tersenyum ketika melihat notifikasi masuk, namun ekspresinya kembali berubah ketika ia melihat siapa yang mengirimnya pesan.
G-mart: Selamat pagi! Bosan dengan menu sarapanmu? G-mart punya diskon 20% untuk setiap pembelian Milk Cereal. Kamu bisa mendapatkan diskon di seluruh cabang G-mart. Wah, menarik sekali ya? Yuk, awali pagimu dengan sarapan! Jangan lupa untuk bahagia!
Mili berdecak kesal lalu lantas berpikir, mengapa ia tidak bertanya pada Tante Anggi saja? Pasti ia tahu mengapa Arka tidak masuk ke sekolah.
Mili mengambil tas miliknya lalu menuruni tangga dan berjalan cepat menuju rumah Arka.
“Permisi, Tante Anggi!” Mili mengetuk pintu rumah Arka, namun sama sekali tidak ada jawaban.
Mili kembali mengetuk pintu itu dan berbicara lebih keras. “Tante, ini Mili!”
“Tante!” ujar Mili lagi.
“Mili, kamu ngapain? Tante Anggi lagi nggak di rumah. Ayo sarapan!” Suara mamanya terdengar dari seberang sana. Mili mengangguk lalu kembali memasuki rumahnya dan segera duduk di meja makannya.
Mili mengoles selai cokelat ke atas roti yang hendak ia makan, ia menatap Vena. “Emangnya Tante Anggi kemana, Ma?”
“Tante Anggi lagi ke rumah Omanya Arka,” jawab Vena yang membuat Mili mengangguk mengerti.
“Sama Arka juga?”
Vena menggelengkan kepalanya. “Mama enggak tahu, emangnya kenapa?”
Seraya masih mengoleskan selai, Mili mengangguk. “Soalnya tadi Arka bilang kalau dia nggak masuk sekolah, tapi nggak bilang kenapa.”
“Kenapa nyariin Arka? Anak Mama lagi jatuh cinta ya?” tanya Vena.
“Ih apa sih, Ma!”
Vena tertawa. “Kalau kamu jatuh cinta sama Arka, Mama setuju. Arka anaknya baik, kamu cocok juga kok sama Arka.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Memories [Telah Diserieskan]
Novela Juvenil#1 Semesta [07/05/20] "Kenapa sih gue harus suka sama orang yang hatinya bukan buat gue?" "Ngapain juga gue masih nungguin dia buat suka sama gue?" "Salah sendiri lo nggak pernah buka hati buat orang yang suka sama lo." "Nggak usah sok tau deh lo. E...