Silakan putar playlist atau lagu-lagu bahagia kesukaan kamu! Jangan lupa juga lihat media dulu, ada siapa itu wle
happy reading!
*media yang dikirim Shani berasal dari akun @.rabiakb di Instagram
•°•°••°•°•°••
Shani 😾
Kak gracia
Hai:)
Kak
Aku punya sesuatu
Ini pentingg
Ga boongggg
Gara-gara notifikasi yang muncul di layarnya barusan, kontan acara buka ponsel di rehat kali ini langsung Gracia tujukan pada aplikasi hijau arah datangnya enam chat beruntun yang munculnya menyalip chat-chat lain. Tentu Shani di tempat teratas sana, tiba dua menit lalu dengan deretan pesan penghantar senyum. Datangnya tepat waktu kala jam rehat pelatihan hari keempat itu baru dimulai, sang pengirim memang menunggu-nunggu sejak tadi sesi istirahat Gracia yang sebelumnya sudah mengabari jadwalnya dari beberapa hari lalu.
kenapaaa
Membalas singkat, Gracia yang sempat berhenti di tengah jalan kembali melangkahkan kaki keluar bersama dokter-dokter berseragam batik lain. Romannya yang sebelumnya tampak kelelahan sudah berganti mulai detik itu dan seterusnya, senyumnya tak bisa disembunyikan gara-gara memikirkan apa hal yang akan Shani beritahu padanya habis ini. Dirinya simpan ponselnya dalam saku celana hitam kainnya tak lama setelah mendapati Anastasya sudah menunggu di samping pintu ballroom hotel, tak jauh lagi. Aduan sepatu kulit cokelat hak rendah dan lantai keramik menyaru dengan suara derap langkah kaki lain juga beberapa obrolan yang mengelilingi.
"Kenapa berhenti?" Asya lipat lengan kanan kiri seragam batik lasem merah menyalanya hingga siku, kemudian kembali berjalan sedetik setelah dirinya dan Gracia bersebelahan. Beriringan, dua dokter gigi itu mengikuti arus gerombolan menuju restoran indoor yang berada di tempat berbeda. Silau siang kali ini tak ayal membuat Gracia beberapa saat memicingkan mata.
"Bales Whatsapp."
"Whatsapp dari Shani?"
"Mau siapa lagi emangnya? Bang Toyib yang di Jepang itu?"
Terkesiap, Anastasya tertawa singkat sambil lanjut melangkahkan sepasang kakinya, tangannya masuk ke kantong dan disangkutkan ke sana. Di sampingnya, Gracia geleng-geleng kepala dengan senyum yang terus ada. Perempuan gingsul berseragam mega mendung ungu gelap itu mendengus ringan. Jejeran pohon palem raja di sebelah kolam renang jadi sasaran matanya setelah puas ke sana ke mari. Jakarta Barat pukul dua belas siang cukup menyilaukan mata meski memandang dari jalan koridor hotel bernuansa tropis yang lebar nan teduh, perkataannya sendiri tak sempat memanaskan hati.
"Kita udah beli tiketnya kemaren Gre, Jum'at minggu depan siap berangkat ketemu dia ya 'kan. Ga ada diundur-undur lagi." Di akhir kalimat, Anastasnya melirik sisi kanannya, memerhatikan Gracia yang langsung mengangguk-angguk menyetujui. Lekang manis di bibir rekannya menjadikan Anastasya ikut tersenyum senang, menyadari bahwa si nona yang sempat gundah hati disebelahnya ini tak lagi murung jika membicarakan tentang kekasih.
Gracia menarik napas panjang hingga paru-parunya penuh, lantas mengembuskannya pelan. Andaikata awal pekan esok dirinya dan Anastasya boleh mengosongi jadwal, maka hari itu pula mereka berdua berangkat ke negeri sakura dalam rangka bertemu si Christian Akira. Sayang, dirinya diwajibkan masuk karena minggu sebelumnya sudah tidak ada praktek sebab pelatihan, membikin jadwal mereka berangkat jadi benar-benar mepet weekend.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHYTHM
Fanfic"Suara drum, bass, keyboard bakal ganggu telinga lo, lo fokusnya ke gue aja. Ok?" "Emang lo kira gue fokusnya bakal kemana selain ke lo?" "You're trying to make me melt." "Eh, maksud gue bukan.. Anjir, salah ngomong! Sorry, maksud gue, gue fokusny-"...